Selasa, 02 September 2008

Siapa jadi Anambas 1


Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) telah disahkan menjadi kabupaten baru di Indonesia bersama 11 daerah lainnya. Anambas menjadi daerah otonom baru di Provinsi Kepulauan Riau. Yang menjadi pertanyaan, siapa yang akan menjadi bupati sementara sebelum KKA melaksanakan pemilihan kepala daerah langsung?

Dari info yang diperoleh Batam Pos, Gubernur Kepri Ismeth Abdullah memiliki sejumlah nama yang bisa dijadikan bupati sementara di Anambas. Diantaranya mantan Bupati Natuna Hamid Rizal yang kini menjadi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Asisten Tata Praja Tengku Muchtaruddin, Asisten Administrasi Arifin, Sekretaris Daerah Edi Wijaya, dan Ketua Badan Penyelaras Pembentukan Kabupaten Anambas (B2KKA) M Zein.


M Zein merupakan pegawai negeri sipil bertugas di Universitas Pendidikan Nasional. Banyak tokoh pejuang dari Anambas menginginkan Zein menjadi bupati sementara. Karena tokoh yang satu ini memang dari awal menggerakan pemikiran pembentukan Anambas.


”Menurut hati nurani, kami ingin Zein yang jadi bupati sementara. Tetapi itu terserah gubernur untuk menunjuk figur yang layak memimpin Anambas,” ujar salah satu pengurus di BP2KA kepada Batam Pos, tadi malam.


Sedangkan calon kuat yang banyak disebut-sebut Tengku Muchtarudin. Selain menguasai pemerintahan, Muchtarudin dari awal mengikuti proses pemekaran Anambas. Muchtarudin dinilai ahli di pemerintahan. ”Keputusan penting penentuan siapa yang akan menjadi pemegang jabatan sementara tergantung gubernur.


Tentunya, orang yang dipercaya gubernur adalah mereka yang bisa diajak kerja sama oleh Gubernur. Apalagi menjelang pemilu 2009,” kata sumber Batam Pos yang enggan disebutkan namanya.


Kemudian Ismeth memiliki Hamid Rizal yang sudah memiliki pengalaman menjadi bupati di Natuna. Hamid Rizal juga sebagai salah satu pendorong terbentuknya Anambas saat dia menjadi bupati di Natuna. Dengan bekal pengalaman Hamid Rizal selama jadi bupati di Natuna, tak salah jika disebut-sebut calon kuat pejabat sementara di Anambas.


Sekretaris BP2KA, Wan Sarros ketika dikonfirmasi masalah itu tak banyak memberikan kometar. ”Kita serahkan saja ke gubernur. Tentunya Pak Ismeth sudah memiliki figur yang kuat memimpin sementara di Anambas,” kata Saros.
Menurutnya, Anambas sudah jadi. Kini tinggal mengisi pembangunan di sana. Tak ada lagi polemik. Semua harus bersatu membangun Anambas.


Sedangkan Kepala Kesbang Linmas Pemprov Kepri Muhammad Nur ketika ditanya siapa yang bakal menjadi Bupati Anambas, dia enggan menanggapi. ”Tanya pak Sekda saja ya. Saya kurang mengetahuinya,” ujar Nur kepada Batam Pos, tadi malam.


Staf Ahli Gubernur bidang Politik dan Kebijakan Publik Agustar menilai, pembentukan Anambas menjadi kabupaten baru semakin mempercepat proses pembangunan di Kepri. ”Tugas penting bupati sementara menyediakan sarana pemerintahan. Memang figur yang duduk jadi bupati menguasai tata pemerintahan,” kata Agustar.


Ketika ditanya kalau Tengku Muchtarudin yang jadi bupati, Agustar tak banyak komentar. ”Bisa saja dia. Semua pejabat di Kepri memiliki peluang untuk ditunjuk gubernur melalui persetujuan Menteri Dalam Negeri untuk jadi bupati. Yang pasti figur itu menguasai pemerintahan. Karena tugasnya menyiapkan fasilitas pendukung pemerintahan,” jelas Agustar.
Sedangkan menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kepri, Idris Zaini, untuk masalah itu, harus serahkan pada mekanisme yang ada yaitu diserahkan kepada Gubernur dan Bupati Natuna.


Anambas memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) yang memadai tersebar di seluruh Kepri, baik di Batam, Natuna, dan Tanjungpinang. Sedangkan untuk figur bupati kuncinya hanya dua, yaitu partai politik dan masyarakat pemilih. Tetapi yang terpenting harus ditekankan bagi BP2KKA adalah tidak terlalu mempersoalkan tentang bupatinya, melainkan fokus pada pelibatan seluruh stakeholder Anambas dalam menyiapkan konsep Anambas berupa blue print (cetak biru) pembangunan untuk kurun waktu 5-10 tahun ke depan. Sekaligus ini menjadi momentum tepat BP2KKA mengajak masyarakat, tokoh, pemikir Anambas memberikan sumbangsih pemikiran dan juga konsorsium West Natuna yang selama ini terlibat dalam pembangunan di Kabupaten Natuna.

”Anambas memiliki potensi luar biasa yang akan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Idris. (Robby Patria)

Tidak ada komentar: