Kamis, 15 Agustus 2019

Uang dan Politik



Uang dan politik ibaratnya seperti lauk dan nasi.Untuk makan nasi tanpa lauk sepertinya hampa. Kalau lapar tanpa lauk pun tetap habis nasi tersebut.
Begitu juga dengan politik tanpa uang, maka  tidak bisa mencapai tujuan yang maksimum dalam mencapai tujuan politik yaitu memenangkan kontestasi pilkada, pemilu dan pemilihan presiden. Untuk menggerakkan mesin politik mustahil tanpa uang.

Sejarah Itu Berulang



Gubernur pertama Kepri pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemudian tak sampai satu dasawarsa, Gubernur ketiga juga berurusan dengan KPK. Urusan yang dilarang yakni diduga soal rasuah.

Kepri ini provinsi yang dibuat dengan perjuangan darah dan air mata. Beberapa darah menetes di jalan akibat demontrasi yang dikejar aparat guna menjadikan Kabupaten Kepri daerah otonomi baru.
Tak begitu jauh nasib dari saudara tua, Provinsi Riau masih unggul soal gubernur yang ditangkap KPK akibat korupsi. Tiga gubernur Riau ditangkap KPK. Dan Kepri dua gubernur menjadi tahanan KPK. 

Revolusi 4.0, Siapkah Kita dengan Masa Itu



2025 menurut survei yang dibahas khusus World Economic Forum, dunia akan melahirkan titik kritis misalnya bisa jadi mesin dengan kecerdasan buatan pertama yang menjabat sebagai direktur perusahaan, 10 persen pakaian manusia di dunia terkoneksi dengan internet, 10 persen mobil yang lalu lalang di Amerika tanpa supir. Dan 30 persen hasil audit perusahaan dengan menggunakan kecerdasan buatan. Dan apoteker robot pertama dimulai di Amerika.

Beda Kampanye Pemilu AS dan Indonesia


Debat utama dari calon presiden dari Demokrat pertanyaan pertama diajukan bagaimana respon mereka terhadap persoalan jaminan kesehatan yang ada saat ini. Mereka menganggap jaminan kesehatan AS masih kalah dibanding dengan Kanada.

Di Kanada baik laki, perempuan, anak anak masuk rumah sakit, sembuh dan keluar rumah sakit tanpa membayar sepeserpun.Tentu beda dengan BPJS kita yang harus membayar sendiri kalau obat tidak ada di apotik rumah sakit. Atau tak bayar iuran, anda tidak dilayani.

Keberanian Politik Ibrahim dan Kerelaan Sarah


Nabi Ibrahim merupakan Nabi Allah yang cerdas baik dalam politik dakwah.Nabi kekasih Allah yang rela menyerahkan semua yang dimilikinya termasuk anak kesayangannya tunduk kepada perintah Allah.

Siapa yang rela menyembelih putra satu satunya yang dinantikan selama puluhan tahun? Ya, hanya Nabi Ibrahim yang mampu melakukan itu. Walaupun akhirnya Allah ganti anaknya Ismail dengan seekor kibas atau kambing. Sampai saat ini menjadi kegiatan rutin seluruh umat Islam di dunia untuk mencontoh Nabi Ibrahim melakukan kurban dan dibagikan kepada khalayak ramai.