Senin, 28 Januari 2019

Era Pemilu Paling Rumit di Dunia



Banyak hal yang baru ditemukan dalam pemilu serentak 2019 nanti yang kita laksanakan 17 April 2019. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika, India, Indonesia akan memecahkan rekor baru di dalam sistem pemilu.

Yang tentu akan menjadi percontohan kalau berhasil adalah menyatukan pemilihan legislatif dan presiden secara serentak. Amerika Serikat dalam pemilu sela tidak menyatukan seluruh pemilihan presiden dengan pemilihan DPRD mereka. Di sana hanya memilih senat dan beberapa gubernur dalam pemilihan sela.

Ketika Media Terbelah Saat Pemilu


Pemilu bukan hanya membuat masyarakat terpolarisasi mendukung si A dan si B, media massa yang dianggap guru publik dalam menentukan sikap pun mengalami sikap terbelah. Mengutamakan kepentingan redaksi jangka pendek atau kepentingan jangka panjang? Menjaga peradaban demokrasi tetap di rel atau menghilangkan rasionalitas akal pikiran?

Tertuju kepada politik identitas. Antara membenci berita hoaks, fakenews dan ujaran kebencian. Media dituntut berdiri di garis netral. Tantangan yang tak mudah di era liberalisasi ekonomi dan ketatnya persaingan media di era media cetak menuju senjakala. Bahkan Eric Thohir, penguasa koran harian Republika harus membuat tulisan di harian itu bagaimana posisi dia sebagai ketua tim sukses dan juga pemilik Republika yang agak bernuansa Islami.