tag:blogger.com,1999:blog-50303818176131140872024-03-20T18:05:35.900+08:00 Robby Patriahidup dan matiku hanya untuk MuRobby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.comBlogger199125tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-74958690947577308852022-05-25T10:32:00.000+08:002022-05-25T10:32:33.809+08:00Hari Marwah dan Nasib Kepri ke Depan<p> <i> </i><i><span style="font-family: "Times New Roman", "serif"; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Setiap tahun hari Marwah diperingati sebagai hari bersejarah. </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman", "serif"; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Di mana masyarakat Kabupaten Kepulauan Riau melakukan musyawarah kebulatan tekad agar Kepri menjadi provinsi. </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman", "serif"; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Sehingga kesepakatan tersebut harus diperjuangkan dengan maksimal sebagai bentuk dari marwah, harga diri dan kehormatan masyarakat Kepulauan Riau.</span></span></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Semangat kebulatan tekad tersebut merasuki jiwa anak-anak muda Kepri sehingga mereka melakukan aksi demo untuk mendukung pemisahan Kabupaten Kepulauan Riau dari Provinsi Riau. </span><span style="vertical-align: inherit;">Demo tak henti-hentinya dilakukan mulai dari Pekanbaru hingga Tanjungpinang. </span><span style="vertical-align: inherit;">Bahkan sampai ke DPR RI Jakarta. </span><span style="vertical-align: inherit;">Masyarakat Kepri yang mampu dan tidak mampu bersama berjuang di Jakarta. </span><span style="vertical-align: inherit;">Datang melalui jalur kapal laut, udara hingga kereta api bagi mereka yang berada di Jawa.<span></span></span></span></span></p><a name='more'></a><o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Rentang kendali antara Tanjungpinang dan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau terasa jauh. </span><span style="vertical-align: inherit;">Berjam jam nyeberang laut baru sampai di pusat pemerintahan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Kemudian Tanjungpinang, Natuna, Anambas, Lingga dan Karimun jauh tertinggal dari sisi infrastruktur dan pendidikan dari daerah daratan yang dekat dengan kekuasaan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Untuk mengejar lajunya pembangunan di Riau daratan, maka cara yang paling baik dengan memisahkan diri dari Riau.</span></span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Upaya berpisah dari Riau bukan hal yang mudah. </span><span style="vertical-align: inherit;">Karena Gubernur Riau Saleh Djasit tidak setuju untuk dimekarkan jadi daerah otonom baru dengan pelbagai pertimbangan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Beda halnya jika Natuna dan Anambas mau jadi provinsi, sudah pasti ada jalan karena Gubernur Kepri Ansar Ahmad pernah menyatakan setuju.</span></span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Guna mengingat kembali pristiwa bersejarah tersebut, maka hari Mawah terus diperingati setiap tahun. </span><span style="vertical-align: inherit;">Dengan mengingat kejadian heroik perjuangan Provinsi Kepri, setidaknya pemerintah saat ini dapat mengingat masa perjuangan provinsi. </span><span style="vertical-align: inherit;">Bahwa Kepri saat ini adalah hasil perjuangan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Untuk itu siapa pun yang menjadi gubernur harus menjalankan pemerintahan dengan sebaik-baiknya.</span></span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Setelah diresmikan menjadi provinsi baru pada tahun 2002, Kepri termasuk salah satu provinsi muda yang sukses menjalankan fungsi pemerintahan dari awal kepemimpinan Ismeth. </span><span style="vertical-align: inherit;">Dari pelbagai indikator keberhasilan dalam pembangunan, Provinsi Kepri tergolong baik. </span><span style="vertical-align: inherit;">Apakah dari sisi kemiskinan, IPM, pertumbuhan ekonomi dan indikator lainnya.</span></span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada peringatan Hari Marwah di tahun
2022 dihadiri Gubernur Ansar Ahmad, tokoh pejuang Provinsi Kepulauan Riau
Huzrin Hood dan mereka yang ikut berjuang ketika itu. Dalam pidatonya Ansar
Ahmad akan melanjutkan proses pembangunan yang sudah dilakukan Ismeth dan Muhammad
Sani di Kepulauan Riau.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pidato
tersebut tentu memberikan gambaran Ansar sangat setuju dengan kelanjutan proses
pembangunan yang sudah diletakkan Ismeth dan Sani. Dalam prosesnya, pembangunan
harus sesuai dengan persoalan yang dihadapi masyarakat. Pembangunan yang kurang
diperlukan masyarakat maka akan tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi
masyarakat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Contohnya
tingginya angka pengangguran terbuka di Provinsi Kepulauan Riau Februari 2022 mencapai
8,02 persen. Jika dibandingkan dengan angka pengangguran Februari 2020 sebesar
5.98 persen tentu ada kenaikan yang tinggi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Bisa
jadi pengangguran lebih tinggi disebabkan hantaman pandemi covid 19 sejak 2020.
Banyak warga kehilangan pekerjaaan karena perusahaan tempat mereka kerja tutup.
Mereka yang kehilangan pekerjaan tentu perlu lapangan pekerjaan baru. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Di
sinilah perlu usaha pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan. Bisa dengan
memperbanyak proyek padat karya, swakelola dan kegiatan pengadaan barang dan
jasa. Bahkan yang paling bagus adalah dengan berupaya menarik investasi asing
dan dalam negeri membuka usaha di Kepri. Dengan adanya pabrik baru, tentu akan
menyerap lapangan pekerjaan. Otomatis akan menurunkan angka pengangguran
terbuka di Kepri.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Saat
ini, angka pengangguran terbuka 8 persen tersebut lebih tinggi dari angka
pengangguran terbuka nasional 5,83 persen.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Lalu,
usaha nyata bagaimana pemerintah provinsi dapat melakukan intervensi program
pemerintah menekan angka kemiskinan lebih cepat dengan kegiatan infrastruktur
yang dibuat pemerintah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Yang
menarik adalah ketika Gubernur Ansar di saat peringatan hari Marwah menyebutkan
APBD Batam dan anggaran BP Batam menembus Rp6 triliun sehingga APBD Kepri sebanyak
Rp3,8 triliun akan dibagikan ke daerah lain yang memerlukan pemerataan
pembangunan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Nah,
apakah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>APBD Kepri yang dialokasikan ke Batam
akan berkurang? Nah, di dalam APBD 2022, alokasi APBD Batam masih kalah
dibandingkan dengan alokasi APBD Kepri ke Kota Tanjungpinang. Pusat ibu kota di
tahun 2022 lebih besar mendapatkan alokasi APBD terutama untuk pembangunan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">flyover</i> di Simpang Ramayana ke kantor
gubernur. Dan beberapa proyek lainnya yang dilaksanakan di Tanjungpinang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Penduduk
Batam lebih besar dibandingkan kabupaten kota yang lain di Kepri, tentu
memiliki masalahnya juga pasti lebih besar dibandingkan dengan daerah lainnya. Batam
mesti mendapatkan jatah yang proporsional dari kue APBD Kepri. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Anggota
DPRD Provinsi Kepri asal Batam harus memaksimalkan perjuangan mendapatkan
anggaran APBD untuk pembangunan Batam. Tak hanya mendapatkan dana alokasi pokir
saja. Dengan jumlah anggota DPRD mayoritas di DPRD Kepri, harusnya alokasi
anggaran yang diperjuangkan untuk pembangunan infrastruktur di Batam lebih
maksimal. Misalnya mengatasi masalah jalan provinsi yang ada di Batam. Dan
pelbagai masalah sosial yang ada di Batam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">IPM
dan Pengangguran<o:p></o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Jika
kita lihat dari gambaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Provinsi Kepri
menempati posisi tertinggi di Sumatera. Dan termasuk empat besar di Indonsia.<span style="background: #FCFCFC; color: #222222;"> Provinsi dengan IPM tertinggi adalah
DKI Jakarta dengan perolehan IPM 81,11 (status tinggi), sedangkan IPM terendah
adalah provinsi Papua (status sedang) yaitu 60,62. Terdapat 10 provinsi dengan
perolehan IPM yang melebihi angka nasional. Terdiri dari DI Yogyakarta (80,22),
Kalimantan Timur (76,88), Kepulauan Riau (75,79), Bali (75,69), Sulawesi Utara
(73,30), Riau (72,94), Banten (72,72), Sumatera Barat (72,65), dan Jawa Barat
(72,45).</span><span style="color: #222222;"><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><span style="background: #FCFCFC;"><o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="background: #FCFCFC; color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Sementara IPM kabupaten dan kota di terjadi
ketimpangan. Batam dengan IPM tertinggi di atas 81 menempati posisi puncak. Dan
Kabupaten Lingga masih 65 ,29 tercatat sebagai IPM terendah di Kepri. IPM
Anambas 68,80, IPM di Bintan 74,13, Karimun 71,44 dan Tanjungpinang 78,
menduduki peringkat kedua setelah Batam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) adalah cara untuk mengukur capaian pembangunan
manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup manusia. Karena IPM dirumuskan
melalui pendekatan tiga dimensi dasar yakni mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dengan melihat IPM, maka intervensi pembangunan
untuk meningkatkan SDM daerah harus dilakukan membantu pemerintah daerah
tingkat dua dengan program pembangunan di bidang SDM dan kesehatan serta
program bidang lainnya untuk meningkatkan pendapatan warga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Artinya program pembangunan di daerah daerah
IPM rendah harus dipercepat untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah tersebut.
Peningkatan pembangunan harus berdampak kepada peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Misalnya peningkatan kualitas infrastruktur sekolah, jalan jalan,
rumah sakit, puskesmas, pelabuhan dan sarana publik lainnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pembangunan tersebut dapat dilakukan ketika
daerah memiliki sumber keuangan yang banyak. Oleh karena itu, pemerintah daerah
harus kreatif mencari sumber pendapatan yang dapat menambah pundi pundi kas
daerah. Dengan pendapatan yang banyak, maka apapun dapat dilakukan. Kepala
daerah harus berupaya mencari sumber pendapatan daerah. Inilah salah satu
factor dapat melaksanakan pembangunan jika tersedianya dana. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kondisi saat ini APBD Kepri masih stagnasi di
angka Rp3,9 triliun. Belum menembus angka Rp4,2 triliun. Karena dari tahun ke
tahun pendapatan asli daerah hanya berdasarkan pajak kendaraan bermotor dan
pajak lainnya. Andaikan restribusi labuh jangkar dapat diperoleh, hingga
penyertaan modal di perusahaan migas dapat dilakukan, bisa jadi APBD Kepri akan
menembus Rp4 triliun lebih.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di
sinilah pentingnya mana saja prioritas pembangunan. Antara membuat proyek
mercusuar yang tak berdampak kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia
dengan peningkatan lalu lalang penduduk. Atau proyek yang benar benar
diperlukan oleh warga. Beda halnya jika anggaran pembangunan sudah terlalu
banyak sehingga proyek mercusuar dapat dilakukan untuk membuat kesan yang baik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Singapura
membangun Kawasan Marina Bay untuk menambah objek wisata mereka karena
kebutuhan utama masyarakatnya sudah terpenuhi. Bayangkan income per kapita
penduduk Singapura tahun 2020 melebihi 59,7 ribu dollar Singapura setara Rp590
juta per tahun dan Rp49 juta per bulan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Sehingga
untuk melakukan kegiatan apapun yang sifatnya hiburan dengan mudah dilakukan.
Mengapa bisa demikian, karena penduduk Singapura banyak yang berpendidikan
tinggi sehingga bisa kerja di dunia industri.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pemerintah
Singapura menyadari pentingnya menyiapkan sumber daya manusia. Apalagi daerah
itu tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia yang melimpah ruah.
Singapura ditakdirkan berada di titik strategis Selat Malaka. Menjadi titik
persinggahan perdagangan dunia. Kampus di negara kecil itu tercatat sebagai
kampus terbaik di Asia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Sedangkan
di Indonesia <i style="mso-bidi-font-style: normal;">income</i> per kapita tahun
2021 masih Rp 62,2 juta per tahun atau per bulan Rp5 juta lebih. Dengan per
bulan rata rata Rp5 juta maka kebutuhan untuk wisata, dan membeli mobil tentu
belum dapat dilakukan. Masyarakat masih disibukkan dengan memenuhi keperluan
akan makan, dan biaya menyekolahkan anak. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dalam
posisi ini, keberadaan fasilitas liburan seperti yang dibangun Singapura masih
terlalu mewah dilakukan di Kepri. Bisa saja dibangun, namun kalangan tertentu
yang kaya dapat menikmati. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pembangunan
proyek Gurindam di Tanjungpinang yang menelan anggaran lebih dari Rp400 miliar
saat ini hanya menjadi tempat foto warga. Dan belum memberikan dampak untuk
memicu pertumbuhan ekonomi seperti yang diharapkan. Atau jangan jangan
konsepnya belum sesuai harapan dan diperlukan lagi suntikan dana penyelesaian
akhir.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Membayangkan
jika nilai proyek itu digunakan untuk menambah fasilitas pendidikan, sekolah
dan memberikan beasiswa kepada anak- anak Kepri untuk sekolah S3 di luar
negeri. Tentu ke depan akan ada SDM anak watan setara SDM dari negara maju. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Singapura,
Cina, dan Malaysia melakukan hal tersebut dengan mengirim mahasiswa mereka
belajar di negara maju di Eropa dan Amerika Serikat. Setelah lulus balik ke
negara masing masing untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan bidangnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Jika
Pemda Kepri menerapkan hal yang sama, maka 10 atau 20 tahun ke depan ketika
kita sudah usia tua, mereka akan menjadi pelaksana pengambil kebijakan dalam
melanjutkan pembangunan di Kepulauan Riau. Dengan bekal pengetahuan memadai,
maka Kepri akan menjadi provinsi hebat. Masyarakatnya adil dan makmur. Para
penyelenggaran pemerintahan bekerja dengan hati yang tulus untuk membangun. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Peringatan
hari Marwah setiao tahun harus menjadi tonggak di mana, siapapun menjadi
gubernur harus berazam untuk menyiapkan sumber daya hebat bagi anak-anak
Kepulauan Riau. Sehingga mereka mampu bersaing dengan SDM dari luar negeri
bahkan dari negara tetangga. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dan
itu dapat terwujud jika didukung dengan kebijakan yang propendidikan. Para
pelaksana pengambil kebijakan jujur melaksanakan tanggungjawab sepenuh hati.
Membangun infrastruktur dengan melihat kepentingan bagi publik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Selamat
hari Marwah. Kita harus menjadi tuan di negeri bukan menjadi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penonton. Maka tidak ada cara lain menggapainya,
pemerintah harus menyiapkan sumber daya handal melalui pendidikan yang tinggi
bagi anak anak Kepri. Hanya pemimpin yang tegas dan visioner dapat melakukan
itu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Itulah
kuncinya.***<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">*Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
Pusat asal Tambelan<o:p></o:p></span></i></p>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-20173980781626180282022-05-11T15:01:00.000+08:002022-05-11T15:01:21.062+08:00Reuni<p> <span style="background-color: white; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Membayangkan kebahagiaan di masa abu-abu tentu saja menjadi hal yang menarik. </span><span style="vertical-align: inherit;">Mengingat masa masa remaja saat bertemu dengan kawan-kawan ketika di usia puberitas. </span><span style="vertical-align: inherit;">"Belajar dari masa lalu, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok." </span><span style="vertical-align: inherit;">kata ilmuan Albert Einstein.</span></span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kini empat sekolah di Tanjungpinang melaksanakan reuni di Tanjungpinang. </span><span style="vertical-align: inherit;">Mulai dari SMAN 1, SMAN 2, SMEA dan PGRI Tanjungpinang. </span></span></p><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 10px 0px; text-align: center;"></div><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Untuk lulusan PGRI yang terkenal menghasilkan banyak guru-guru di Kepulauan Riau. </span><span style="vertical-align: inherit;">Ada juga yang tak jadi guru memilih menjadi birokrat dan pengusaha dan profesi lainnya.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Bukan tak mungkin, banyak dari kita yang mendapatkan jodoh yang berasal dari teman saat SMA. </span><span style="vertical-align: inherit;">Atau bahkan mereka mengenal cinta pertama di bangku SMA. </span><span style="vertical-align: inherit;">Kita bisa mendengar banyak lagu diciptakan untuk mengenang masa indah di SMA.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Tentu saja manfaat reuni bagi warga Tanjunginang sangat terasa. </span><span style="vertical-align: inherit;">Terutama penjualan kaos oblong di Tanjungpinang banyak mendapatkan manfaat dari pemesanan kaos angkatan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Di SMA1 misalnya ada 66 angkatan. </span><span style="vertical-align: inherit;">SMAN 2 ada 43 angkatan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Tentu saja SMEA dan PGRI juga memesan kaos untuk seragam reuni.</span></span></p><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; box-sizing: border-box; clear: both; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; height: auto; text-align: center; width: 726px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1322653235829720" data-ad-format="auto" data-ad-status="filled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: auto;"><ins aria-label="Iklan" id="aswift_2_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;" tabindex="0" title="Iklan"><ins id="aswift_2_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; overflow: visible; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;"><iframe allowtransparency="true" data-google-container-id="a!3" data-google-query-id="CMzDvOTu1vcCFTEL1Qodpg0M8A" data-load-complete="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_2" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_2" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=1753502821&pi=t.aa~a.1819290674~i.13~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1652252114&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https%3A%2F%2Fwww.batamnews.co.id%2Fberita-88706-reuni.html&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiOTcuMC40NjkyLjk5IixbXSxudWxsLG51bGwsIjY0IixbXSxmYWxzZV0.&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9wYWdlYWQyLmdvb2dsZXN5bmRpY2F0aW9uLmNvbSIsInN0YXRlIjoyOSwiaGFzUmVkZW1wdGlvblJlY29yZCI6dHJ1ZX1d&dt=1652252114189&bpp=11&bdt=10491&idt=-M&shv=r20220509&mjsv=m202205050101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3Dd7e4409f4983558c-22df489fc1ca00d3%3AT%3D1628837378%3ART%3D1628837378%3AS%3DALNI_MaMuyHoIP1ECspHpd322KPYxZGBRQ&prev_fmts=726x435%2C0x0&nras=2&correlator=6100499801273&frm=20&pv=1&ga_vid=2105446305.1574063012&ga_sid=1652252110&ga_hid=803686052&ga_fc=1&u_tz=420&u_his=3&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=145&ady=1235&biw=1349&bih=657&scr_x=0&scr_y=520&eid=44759875%2C44759926%2C44759837%2C44761793%2C31067488%2C21067496&oid=2&pvsid=688672329556089&pem=980&tmod=951284841&uas=3&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C657&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&ifi=3&uci=a!3&btvi=2&fsb=1&xpc=09TdKJxPqK&p=https%3A//www.batamnews.co.id&dtd=158" style="border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; height: 280px; left: 0px; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; vertical-align: middle; width: 726px;" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://pagead2.googlesyndication.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTg4NzA2LXJldW5pLmh0bWwifQ.."}" vspace="0" width="726"></iframe></ins></ins></ins></div><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Belum lagi memesan makanan, minuman, dan perlengkapan lainnya yang harus disiapkan untuk menyukseskan acara pada tanggal 14 Mei dan 15 Mei 2022.</span></span></p><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; box-sizing: border-box; clear: both; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; height: auto; text-align: center; width: 726px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1322653235829720" data-ad-format="auto" data-ad-status="filled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: auto;"><ins aria-label="Iklan" id="aswift_3_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;" tabindex="0" title="Iklan"><ins id="aswift_3_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; overflow: visible; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;"><iframe allowtransparency="true" data-google-container-id="a!4" data-google-query-id="CLmYveTu1vcCFb-IrAIdLzMJ0w" data-load-complete="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_3" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_3" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=3774631125&pi=t.aa~a.1819290674~i.15~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1652252114&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https%3A%2F%2Fwww.batamnews.co.id%2Fberita-88706-reuni.html&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiOTcuMC40NjkyLjk5IixbXSxudWxsLG51bGwsIjY0IixbXSxmYWxzZV0.&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9wYWdlYWQyLmdvb2dsZXN5bmRpY2F0aW9uLmNvbSIsInN0YXRlIjoyOSwiaGFzUmVkZW1wdGlvblJlY29yZCI6dHJ1ZX1d&dt=1652252114189&bpp=5&bdt=10491&idt=-M&shv=r20220509&mjsv=m202205050101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3Dd7e4409f4983558c-22df489fc1ca00d3%3AT%3D1628837378%3ART%3D1628837378%3AS%3DALNI_MaMuyHoIP1ECspHpd322KPYxZGBRQ&prev_fmts=726x435%2C0x0%2C726x280&nras=3&correlator=6100499801273&frm=20&pv=1&ga_vid=2105446305.1574063012&ga_sid=1652252110&ga_hid=803686052&ga_fc=1&u_tz=420&u_his=3&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=145&ady=1606&biw=1349&bih=657&scr_x=0&scr_y=520&eid=44759875%2C44759926%2C44759837%2C44761793%2C31067488%2C21067496&oid=2&pvsid=688672329556089&pem=980&tmod=951284841&uas=3&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C657&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&ifi=4&uci=a!4&btvi=3&fsb=1&xpc=z52OjCoJaC&p=https%3A//www.batamnews.co.id&dtd=229" style="border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; height: 280px; left: 0px; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; vertical-align: middle; width: 726px;" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://pagead2.googlesyndication.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTg4NzA2LXJldW5pLmh0bWwifQ.."}" vspace="0" width="726"></iframe></ins></ins></ins></div><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Namun dari empat reuni ini, rasa kompetisi SMAN memang kental antara alumni SMAN 1 dan SMAN 2 Tanjungpinang. </span><span style="vertical-align: inherit;">Meski SMAN 1 sudah menghasilkan reuni ke 66 tahun, namun Gubernur Kepri berada di tangan alumni SMAN 2 yakni Ansar Ahmad. </span><span style="vertical-align: inherit;">Lulusan SMAN 2 tahun 1984.</span></span></p><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; box-sizing: border-box; clear: both; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; height: auto; text-align: center; width: 726px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1322653235829720" data-ad-format="auto" data-ad-status="filled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: auto;"><ins aria-label="Iklan" id="aswift_4_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;" tabindex="0" title="Iklan"><ins id="aswift_4_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; overflow: visible; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;"><iframe allowtransparency="true" data-google-container-id="a!5" data-google-query-id="CLnQvuTu1vcCFf6JrAIdNfYNkA" data-load-complete="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_4" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_4" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=4242235386&pi=t.aa~a.1819290674~i.17~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1652252114&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https%3A%2F%2Fwww.batamnews.co.id%2Fberita-88706-reuni.html&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiOTcuMC40NjkyLjk5IixbXSxudWxsLG51bGwsIjY0IixbXSxmYWxzZV0.&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9wYWdlYWQyLmdvb2dsZXN5bmRpY2F0aW9uLmNvbSIsInN0YXRlIjoyOSwiaGFzUmVkZW1wdGlvblJlY29yZCI6dHJ1ZX1d&dt=1652252114189&bpp=6&bdt=10491&idt=-M&shv=r20220509&mjsv=m202205050101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3Dd7e4409f4983558c-22df489fc1ca00d3%3AT%3D1628837378%3ART%3D1628837378%3AS%3DALNI_MaMuyHoIP1ECspHpd322KPYxZGBRQ&prev_fmts=726x435%2C0x0%2C726x280%2C726x280&nras=4&correlator=6100499801273&frm=20&pv=1&ga_vid=2105446305.1574063012&ga_sid=1652252110&ga_hid=803686052&ga_fc=1&u_tz=420&u_his=3&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=145&ady=2028&biw=1349&bih=657&scr_x=0&scr_y=520&eid=44759875%2C44759926%2C44759837%2C44761793%2C31067488%2C21067496&oid=2&pvsid=688672329556089&pem=980&tmod=951284841&uas=3&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C657&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&ifi=5&uci=a!5&btvi=4&fsb=1&xpc=O4rwrX8Hjn&p=https%3A//www.batamnews.co.id&dtd=258" style="border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; height: 280px; left: 0px; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; vertical-align: middle; width: 726px;" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://pagead2.googlesyndication.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTg4NzA2LXJldW5pLmh0bWwifQ.."}" vspace="0" width="726"></iframe></ins></ins></ins></div><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;">Yang tambah menarik ketika alumni SMAN 1 Tanjunginang yang juga Wali Kota Batam Muhammad Rudi akan mengikuti kontestasi pilkada 2024 mendatang. Maka akan terjadi duel yang menarik bagi semua pihak. Apakah itu alumni SMAN 2 atau SMAN 1 Tanjungpinang. </p><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; box-sizing: border-box; clear: both; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; height: auto; text-align: center; width: 726px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1322653235829720" data-ad-format="auto" data-ad-status="filled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: auto;"><ins aria-label="Iklan" id="aswift_5_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;" tabindex="0" title="Iklan"><ins id="aswift_5_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; overflow: visible; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;"><iframe allowtransparency="true" data-google-container-id="a!6" data-google-query-id="CI7BwOTu1vcCFYiIaAod19EK1A" data-load-complete="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_5" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_5" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=2826082240&pi=t.aa~a.1819290674~i.19~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1652252114&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https%3A%2F%2Fwww.batamnews.co.id%2Fberita-88706-reuni.html&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiOTcuMC40NjkyLjk5IixbXSxudWxsLG51bGwsIjY0IixbXSxmYWxzZV0.&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9wYWdlYWQyLmdvb2dsZXN5bmRpY2F0aW9uLmNvbSIsInN0YXRlIjoyOSwiaGFzUmVkZW1wdGlvblJlY29yZCI6dHJ1ZX1d&dt=1652252114189&bpp=3&bdt=10491&idt=-M&shv=r20220509&mjsv=m202205050101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3Dd7e4409f4983558c-22df489fc1ca00d3%3AT%3D1628837378%3ART%3D1628837378%3AS%3DALNI_MaMuyHoIP1ECspHpd322KPYxZGBRQ&prev_fmts=726x435%2C0x0%2C726x280%2C726x280%2C726x280&nras=5&correlator=6100499801273&frm=20&pv=1&ga_vid=2105446305.1574063012&ga_sid=1652252110&ga_hid=803686052&ga_fc=1&u_tz=420&u_his=3&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=145&ady=2424&biw=1349&bih=657&scr_x=0&scr_y=520&eid=44759875%2C44759926%2C44759837%2C44761793%2C31067488%2C21067496&oid=2&pvsid=688672329556089&pem=980&tmod=951284841&uas=3&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C657&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&ifi=6&uci=a!6&btvi=5&fsb=1&xpc=tjeQdEiukb&p=https%3A//www.batamnews.co.id&dtd=290" style="border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; height: 280px; left: 0px; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; vertical-align: middle; width: 726px;" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://pagead2.googlesyndication.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTg4NzA2LXJldW5pLmh0bWwifQ.."}" vspace="0" width="726"></iframe></ins></ins></ins></div><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;">Jika melihat jumlah lulusan, maka alumni SMAN 1 jauh lebih banyak karena terjadi perbedaan 23 tahun lulusan SMAN 2. Secara jam terbang, jebolan SMAN 1 Tanjungpinang banyak menduduki posisi penting di tengah masyarakat. </p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;">Tak ketinggalan, alumni SMAN 2 juga tak kalah hebat. Banyak posisi penting di Kepulauan Riau dan Pemda di seluruh Kepri berasal dari jebolan SMAN 2.</p><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; box-sizing: border-box; clear: both; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; height: auto; text-align: center; width: 726px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1322653235829720" data-ad-format="auto" data-ad-status="filled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: auto;"><ins aria-label="Iklan" id="aswift_6_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;" tabindex="0" title="Iklan"><ins id="aswift_6_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; overflow: visible; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 726px;"><iframe allowtransparency="true" data-google-container-id="a!7" data-google-query-id="CMSmweTu1vcCFZWJrAIdo1oNog" data-load-complete="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_6" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_6" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?us_privacy=1---&client=ca-pub-1322653235829720&output=html&h=280&adk=1715372263&adf=1790553439&pi=t.aa~a.1819290674~i.23~rp.4&w=726&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1652252114&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=5176261072&psa=1&ad_type=text_image&format=726x280&url=https%3A%2F%2Fwww.batamnews.co.id%2Fberita-88706-reuni.html&fwr=0&pra=3&rh=182&rw=726&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiOTcuMC40NjkyLjk5IixbXSxudWxsLG51bGwsIjY0IixbXSxmYWxzZV0.&tt_state=W3siaXNzdWVyT3JpZ2luIjoiaHR0cHM6Ly9wYWdlYWQyLmdvb2dsZXN5bmRpY2F0aW9uLmNvbSIsInN0YXRlIjoyOSwiaGFzUmVkZW1wdGlvblJlY29yZCI6dHJ1ZX1d&dt=1652252114189&bpp=3&bdt=10491&idt=-M&shv=r20220509&mjsv=m202205050101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3Dd7e4409f4983558c-22df489fc1ca00d3%3AT%3D1628837378%3ART%3D1628837378%3AS%3DALNI_MaMuyHoIP1ECspHpd322KPYxZGBRQ&prev_fmts=726x435%2C0x0%2C726x280%2C726x280%2C726x280%2C726x280&nras=6&correlator=6100499801273&frm=20&pv=1&ga_vid=2105446305.1574063012&ga_sid=1652252110&ga_hid=803686052&ga_fc=1&u_tz=420&u_his=3&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=145&ady=2892&biw=1349&bih=657&scr_x=0&scr_y=520&eid=44759875%2C44759926%2C44759837%2C44761793%2C31067488%2C21067496&oid=2&pvsid=688672329556089&pem=980&tmod=951284841&uas=1&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C657&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&ifi=7&uci=a!7&btvi=6&fsb=1&xpc=M7JFwirZxL&p=https%3A//www.batamnews.co.id&dtd=329" style="border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; height: 280px; left: 0px; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; vertical-align: middle; width: 726px;" trusttoken="{"type":"send-redemption-record","issuers":["https://pagead2.googlesyndication.com"],"refreshPolicy":"none","signRequestData":"include","includeTimestampHeader":true,"additionalSignedHeaders":["sec-time","Sec-Redemption-Record"],"additionalSigningData":"eyJ1cmwiOiJodHRwczovL3d3dy5iYXRhbW5ld3MuY28uaWQvYmVyaXRhLTg4NzA2LXJldW5pLmh0bWwifQ.."}" vspace="0" width="726"></iframe></ins></ins></ins></div><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Yang menjadi daya tarik reuni ini adalah ketika dua alumni SMAN 1 dan SMAN 2 akan saling merebut kekuasaan di tahun politik. </span><span style="vertical-align: inherit;">Maka tak salah, suasana reuni akan kental dengan nuansa politik untuk mencari dukungan di pusat pemerintahan Tanjungpinang.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Apakah alumni SMAN 1 akan mendukung calon gubernur dari SMAN 1? </span><span style="vertical-align: inherit;">Jawabannya bisa iya bisa juga tidak. </span><span style="vertical-align: inherit;">Begitu juga dengan alumni SMAN 2, belum tentu alumni SMAN 2 yang akan mendukung di 2024.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Akan tetapi, keberhasilan mengumpulkan massa SMA di Tanjungpinang dalam jumlah yang banyak akan memberikan dampak positif bagi para pemilih di Kepulauan Riau.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">berita, mereka yang hadir di acara reuni akan mendapat informasi bahwa Walikota Batam Muhammad Rudi adalah alumni SMAN 1 Dan Ansar Ahmad adalah alumni SMAN 2.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Reuni tahun 2022, tak salah disebut sebagai reuni politik yang sangat terbuka. </span><span style="vertical-align: inherit;">Karena selain dari mengingat masa puluhan tahun lalu saat menggunakan baju seragam abu-abu, maka sarana penting untuk mengikat rasa persaudaraan sesama alumni SMAN di Tanjungpinang.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Dengan perjumpaan di saat reuni, diharapkan dapat membangun rasa kekompakan, rasa persaudaraan, persahabatan yang sudah lama tertinggal. </span><span style="vertical-align: inherit;">Karena tak semua bisa bertemu setelah lulus SMA. </span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Mereka memilih jalan masing-masing. </span><span style="vertical-align: inherit;">Ada yang pindah ke luar Tanjungpinang, dan menyebar di seluruh Nusantara. </span><span style="vertical-align: inherit;">Reuni inilah ajang untuk memupuk persaudaraan kembali. </span><span style="vertical-align: inherit;">Mengingat masa sekolah dan guru guru yang sudah memberikan pengetahuan saat di kelas dan di luar kelas.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Walaupun kental nuansa politik antara SMAN 2 dan SMAN 1, reuni tetaplah reuni. </span><span style="vertical-align: inherit;">Jangan terlalu terbawa perasaan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Mereka sudah dewasa dalam menentukan sikap tentu memilih pemimpin yang sanggup membawa kemajuan di Provinsi Kepulauan Riau.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Apakah alumni SMAN 1 atau SMAN 2, maka pilihan sudah ada atau bahkan menunggu detik detik di TPS nanti. </span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Selamat bertatap muka di masa pandeki yang mulai nihil kasus cobid. </span><span style="vertical-align: inherit;">Ingatlah masa lalu guna menghadapi masa depan yang cemerlang. </span><span style="vertical-align: inherit;">SMAN 1 dan SMAN 2 dua sekolah yang rutin memproduksi politik dan birokrat serta pengusaha. </span></span><br style="box-sizing: border-box;" /> <br style="box-sizing: border-box;" /><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Apakah alumni SMAN 1 atau alumni SMAN 2 yang menang di Pilkada 2024, itu urusan dua tahun lagi. </span><span style="vertical-align: inherit;">Simak saja jejak mereka saat ini untuk menentukan sikap politik di tahun 2024.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Reuni tetaplah sarana silaturahmi sesama alumni. </span><span style="vertical-align: inherit;">Karena manfaat silaturahmi bisa menambah umur dan menambah rezeki. </span><span style="vertical-align: inherit;">Tentu saja menambah teman baru atau teman lama yang termasuk lama tak bertemu.</span></span></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><em style="box-sizing: border-box;"><strong style="box-sizing: border-box;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Penulis adalah alumni SMA Negeri 2 Tanjungpinang</span></span></strong></em></p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Roboto; font-size: 17px; margin: 20px 0px;"><em style="box-sizing: border-box;"><strong style="box-sizing: border-box;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">terbit Batamnews Mei 2022</span></span></strong></em></p>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-10215956414906402652020-10-12T20:22:00.006+08:002020-10-12T20:22:45.476+08:00Keadilan<p><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><i>Hari ini saya melihat tiga media mainstream menjadikan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) sebagai berita di halaman depan. Yakni Republika yang dari awal kebijakan redaksinya nampaknya memang menolak RUU itu dibahas lebih lanjut. Kemudian Media Indonesia di paling bawah halaman depan dan Rakyat Merdeka masih di berita unggulan. </i></span></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sementara The Jakarta Post mengangkat isu HAM di Papua, Kompas soal isu kartu Prakerja dan Tempo menjadikan halaman depan 14 juta rekening listrik. Tak munculnya isu RUU HIP di halaman depan media utama menandakan isu itu sudah tak menarik lagi dibahas di halaman depan. Dan pemerintah menunda untuk melakukan pembahasan dalam waktu dekat.<span><a name='more'></a></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Bahkan Muhammadiyah akan mengirim tim jihad Konstitusi jika RUU Pancasila dilanjutkan untuk dibahas. Dan putra daerah dari Midai, Prof Syamsul Anwar, guru besar di UIN Sunan Kalijaga menjadi pengawal tim jihad Konstitusi Muhammadiyah untuk mengawasi RUU HIP.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sudahlah cukuplah Pancasila kembali ke versi pidato Bung Karno 1 Juni 1945, jangan kembali ke versi Piagam Jakarta 22 Juni 1945.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"> "Pancasila sudah final & disahkan pada 18 Agustus 1945. Itulah yg konstitusional dan resmi berlaku. Jangan lagi mundur ke konflik masa lalu," kata Prof Jimly Asshiddiqie, Ketua ICMI. Bahkan Yudi Latif di catatan Media Indonesia menilai RUU itu disusun banyak menabrak nilai nilai Pancasila.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ia menyebutkan keadilan sosial sebagai sendi pokok Pancasila, pemerasan Pancasila ke dalam trisila dan terutama ke dalam ekasila menjadi problematik. Itu bisa menimbulkan kesan bahwa Pancasila ditempatkan di jalur materialisme. Ini berbeda dengan jalur pernyataan Soekarno pada 1 Juni 1945. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Yang musti kita renungkan adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kemanusiaan di musim pandemi saat ini. Praktik keadilan hukum dan keadilan sosial dalam kasus penyiram Novel Baswedan, menjadi isu yang tak nyaman didengar, dan dibaca. Anak muda Bintang Emon pun membuat video temanya tak sengaja. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Lalu kita lihat bagaimana distribusi kekayaan menjadi tidak adil dan merata. Majalah Forbes mengeluarkan daftar orang terkaya 2019 di Indonesia. Total kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia tersebut mencapai USD 134,6 miliar atau Rp1.898 triliun di 2019. Angka ini setara dengan penerimaan pajak Indonesia 2018 sebesar Rp1.894 triliun.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"> Bandingkan dengan jumlah kekayaan orang miskin Indonesia dengan pendapatan per hari 2 dolar saja lebih dari 50 juta jiwa hingga 100 juta. Tentu keadilan kita yang diukur dengan gini ratio timpang 0,38. Inilah persoalan pokok sila kelima Pancasila. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Pidato Sukarno pada 1 Juni menyatakan," Saya di dalam 3 hari ini belum mendengarkan prinsip itu, yaitu prinsip kesejahteraan , prinsip: tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka. Saya katakan tadi: prinsipnya San Min Chu I ialah Mintsu, Min Chuan, Min Sheng: nationalism, democracy, sosialism. Maka prinsip kita harus: Apakah kita mau Indonesia Merdeka, yang kaum kapitalnya merajalela, ataukah yang semua rakyat sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang-pangan kepadanya? Mana yang kita pilih, saudara-saudara?</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Apalagi demokrasi kita di sila keempat masih dikuasai kalangan berduit. Bagaimana demokrasi yang diinginkan Sukarno pada pidato 1 Juni? </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">"Saudara-saudara, saya usulkan: Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni p o l i t i e k – e c o m i s c h e democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimakksud dengan faham Ratu Adil, ialah sociale rechtvaardigheid.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia-baru yang di dalamnya a d a keadilan di bawah pimpinan Ratu Adil. Maka oleh karena itu, jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat mencinta rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan pol i t i e k , saudara-saudara, tetapi pun di atas lapangan ek o n o m i kita harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Saudara-saudara, badan permusyawaratan yang kita akan buat, hendaknya bukan badan permusyawaratan politieke democratie saja, tetapi badan yang b e r s a m a d e n g a n m a s y a r a k a t dapat mewujudkan dua prinsip: politieke rechtvaardigheid dan sociale rechtvaardigheid.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kita akan bicarakan hal-hal ini bersama-sama,saudara-saudara, di dalam badan permusyawaratan. Saya ulangi lagi, segala hal akan kita selesaikan, segala hal! Juga di dalam urusan kepada negara, saya terus terang, saya tidak akan memilih monarchie. Apa sebab? Oleh karena monarchie “vooronderstelt erfelijkheid“, – turun-temurun. Saya seorang Islam, saya demokrat karena saya orang Islam, saya menghendaki mufakat, maka saya minta supaya tiap-tiap kepala negara pun dipilih. Tidakkah agama Islam mengatakan bahwa kepala-kepala negara, baik kalif, maupun Amirul mu’minin, harus dipilih oleh Rakyat? Tiap-tiap kali kita mengadakan kepala negara, kita pilih. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Jikalau pada suatu hari Ki Bagus Hadikoesoemo misalnya, menjadi kepala negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan automatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarchieitu."</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dan hari ini demokrasi kita masih demokrasi prosedural belum mencapai demokrasi substansial yang dicita citakan Sukarno pada pidato 1 Juni. Demokrasi kita masih diwarnai politik dinasti, money politics, dan oligarki. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Bahkan 9 Desember 2020 kita masih melakukan pilkada ketika pemilih masih waspada soal Covid19, penyelenggara KPU dan Bawaslu harus hati hati melaksanakan pilkada dan bansos Covid19 berpotensi menguntungkan petahana yang berkuasa. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word;"><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">Padahal pembukaan UUD 45, kita bernegara untuk melindungi segenap jiwa raga rakyat. Dan kita pilkada di saat pandemi belum menunjukkan tanda tanda berakhir. Lihat di undang undang pilkada itu, jika ada bencana maka pilkada ditunda. Inilah hal pokok pelaksanaan demokrasi harus mengutamakan keselamatan rakyat.</div><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><br /></div><div dir="auto"><span style="color: #050505; font-family: Segoe UI Historic, Segoe UI, Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">https://www.hariankepri.com/isu-hip-dan-keadilan/?fbclid=IwAR3PjL8w7-rft0CW2et5HlgOy3mrtEh-jRYOmVBAbbzMfNU0nH49miu3mho</span></span></div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-60769436538981377792020-10-12T20:14:00.004+08:002020-10-12T20:14:32.194+08:00Dan Machiavelli pun Tertawa <p><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><i>Kalau Machiavelli masih hidup, tentu ia akan tertawa atau bisa jadi sedih. Karena pemikirannya soal kekuasaan yang ditulis 507 tahun lalu masih relevan saat ini. Bahkan ketika negara bukan monarki sekalipun, sekarang ingin menjadi seperti monarki. Kekuasaan dapat diwariskan kepada keluarga terdekat. Walaupun prosedurnya tetap melalui pemilu layaknya dalam model demokrasi. </i></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUgiR-tPp4SnuAdgUSs-lqiYWNCQxkjx1Negf_C5uMWNxOp8f22ZTCtLBsrZ6aQ8FvO5sL8qdV_I97P4tGgzRF-rhoukZ_x_p9NBrZdpwEn6Phmc6DPdnp_28OEtI317MDYQBswivb4lY/s960/109972071_3190813904336728_8595589375132509167_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="545" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUgiR-tPp4SnuAdgUSs-lqiYWNCQxkjx1Negf_C5uMWNxOp8f22ZTCtLBsrZ6aQ8FvO5sL8qdV_I97P4tGgzRF-rhoukZ_x_p9NBrZdpwEn6Phmc6DPdnp_28OEtI317MDYQBswivb4lY/s320/109972071_3190813904336728_8595589375132509167_n.jpg" width="320" /></a></i></div><i><br /></i><p></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dulu di zaman monarki Italia, Machiavelli menulis buku berjudul Sang Pangeran sebagai pedoman penguasa. Ada yang menganggap <span style="font-family: inherit;">Machiavelli memberikan ajaran yang menabrak nilai nilai kemanusiaan untuk berkuasa. Tapi di era politik modern masih banyak meniru gaya </span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pemikiran pemikir Italia itu untuk merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Machiavelli mengatakan, “Kekuasaan harus <span style="font-family: inherit;">digapai dan dipertahankan, meski harus membuang bab etika ke tong </span><span style="font-family: inherit;">sampah.”<span><a name='more'></a></span></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dulu era monarki, siapapun yang namanya putra mahkota, apakah mampu atau tidak, peluang berkuasa tetap besar. Di demokrasi, keluarga penguasa bisa turun menurun berkuasa seperti era monarki karena <span style="font-family: inherit;">mereka solid menjaga kekuasaan. Yang membedakan, jika monarki langsung ditunjuk tanpa ada proses melibatkan rakyat. Di era saat ini, kekuasaan bisa diwariskan melalui pemilihan yang didesain sedemikian </span><span style="font-family: inherit;">rupa. Bahkan bisa melalui tanpa pertandingan serius. Ya, calon boneka bisa diciptakan. Jika mau ekstrim dibuat melawan kotak </span><span style="font-family: inherit;">kosong. </span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di pilkada 2020, ada beberapa daerah muncul wacana melawan kotak kosong. Namun, jangan dulu bahagia, karena kejadian di Makasar, kotak kosong pernah menang sehingga calon yang diusung partai kalah telak. Jadi tak usah jumawa jika merasa tak ada lagi lawan. Jika rakyat sudah </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">muak dengan keserakahan, maka sang pemilik kedaulatan suara akan marah dan memberikan kemenangan kepada calon yang dianggap </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">lemah. Tak terkecuali kotak kosong. Dan itulah kejadian di Makasar.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dampak politik dinasti Dan kita nampaknya harus samakan persepsi </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">bahwa dalam teorinya, demokrasi dicirikan oleh setidaknya tiga karakter. </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Pertama, pembagian kekuasaan ala trias politika yakni eksekutif, yudikatif </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">dan eksekutif.( Montesquieu). </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Tujuan filosofi pemikir Prancis ini melakukan pembagian tiga kekuasaan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">dalam trias politika agar terjadi proses check and balances antar lembaga </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pemerintah. Kedua, demokrasi dicirikan dengan suksesi kepemimpinan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">yang terbuka, melalui mekanisme pemilihan umum yang adil, jujur dan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">terbuka.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"> Ketiga, rakyatlah pemegang kedaulatan, bukan pemerintah apalagi politisi. Menurut Novendra Bimantara, dengan maraknya dinasti politik, tiga pilar demokrasi itu berada dalam ancaman besar. Sistem check and balances dipastikan tidak akan berjalan efektif manakala semua lini </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">dikuasai orang-orang yang sekerabat. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Rapat-rapat atau sidang sidang yang sedianya menentukan hajat hidup </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">orang banyak justru lebih mirip arisan keluarga. Jika sudah demikian, </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">maka sudah sepatutnya kita mengucapkan selamat tinggal good governance.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dampak negatif dari dinasti politik di Indonesia akan membuat orang yang tidak kompeten memiliki kekuasaan. Hal sebaliknya juga bisa terjadi, di mana orang yang kompeten menjadi tidak dipilih karena alasan bukan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">keluarga.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di samping itu, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasikan, karena </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pemimpin atau pejabat negara tidak mempunyai kapabilitas dalam </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">menjalankan tugas. Maka dari itu, dinasti politik bukanlah sistem yang </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">tepat untuk diterapkan di negara kita Indonesia, sebab negara Indonesia </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">bukanlah negara dengan sistem pemerintahan monarki yang memilih </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pemimpin berdasarkan garis keturunan (Novendra).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Pihak pendukung politikus dinasti beralasan, tak ada hukum positif yang </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">melarang praktik itu dibuat di Indonesia. Bahkan banyak negara lain pun </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">melakukan hal yang sama. Misalnya jejak rekam, Bush, Kennedy di </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Amerika hingga ditiru politikus Indonesia. Mulai dari kota besar hingga ke </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">daerah. Tak ayal, memang dari daerah yang menerapkan politik kekerabatan itu, beberapa berurusan dengan hukum. Teranyar adalah </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kasus suami istri yang masuk penjara di Kutai Timur karena kasus terduga </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">korupsi diamankan komisi anti rusuah. Istri ketua DPRD dan suami </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">menjadi bupati. Tentu lebih mudah untuk mengamankan kepentingan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kepala daerah karena disebabkan istrinya sebagai ketua DPRD.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Meski secara undang-undang diperbolehkan, dinasti politik rupanya lebih </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">banyak berdampak negatif dari pada sisi positifnya, jika terus dijalankan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">para penguasa di negeri ini. Walau sempat dilarang dalam UU soal </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pilkada, namun Mahkamah Konstitusi membatalkan pasal itu dikarenakan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">bertentangan dengan hak azasi manusia.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana mengatakan, akibat dinasti politik banyak pemimpin daerah menjadi <span style="font-family: inherit;">politisi yang mempunyai pengaruh besar. Sehingga semua keluarga, </span><span style="font-family: inherit;">termasuk anak dan istri, berbondong-bondong terlibat dalam sistem pemerintahan (IDNews). Menurut Ari ada tiga sebab mengapa muncul </span><span style="font-family: inherit;">dinasti politik di Indonesia: </span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">1. Dinasti politik dianggap hanya melenggangkan kekuasaan segelintir </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">orang. Ari berpendapat dinasti politik hanya melanggengkan kekuasaan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">bagi segelintir orang. Karena partai politik lebih mengutamakan popularitas dan kekayaan, ketimbang kader partai yang memiliki </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kapabilitas. Pertama menjadikan partai sebagai mesin politik semata yang </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pada gilirannya menyumbat fungsi ideal partai, sehingga tak ada target </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">lain kecuali kekuasaan.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dalam posisi ini, rekrutmen partai lebih didasarkan pada popularitas dan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kekayaan caleg untuk meraih kemenangan. Di sini kemudian muncul calon </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">instan dari kalangan selebriti, pengusaha, ‘darah hijau’ atau politik dinasti </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">yang tidak melalui proses kaderisasi. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">2. Tidak memberi ruang kepada orang lain yang lebih kompeten, untuk </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">bergabung ke dalam partai atau pemerintahan.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sebagai konsekuensi logis dari gejala pertama, tertutupnya kesempatan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">masyarakat yang merupakan kader handal dan berkualitas. Sirkulasi </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kekuasaan hanya berputar di lingkungan elite dan pengusaha semata, </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">sehingga sangat potensial terjadinya negosiasi dan penyusunan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">konspirasi kepentingan dalam menjalankan tugas kenegaraan.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">3. Sulit menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih. Fungsi kontrol </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kekuasaan melemah dan tidak berjalan efektif, sehingga kemungkinan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">terjadinya penyimpangan kekuasaan seperti korupsi, kolusi, dan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">nepotisme.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"> Bukti bahwa politik dinasti memberikan dampak negatif bisa dilihat dari </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kasus di beberapa daerah di Indonesia yang berurusan dengan hukum. </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Yang paling terkenal adalah dinasti Ratu Atut di Banten. Fuad Amin Imron </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">atau Lora Fuad di Bangkalan, Madura, serta dinasti Syaukani dan Rita </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Widyasari. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Eks Gubernur Banten ini mendorong kerabatnya menempati beberapa </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">posisi strategis di instansi pemerintahan. Asumsi.co mencatat, ada adik </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">kandungnya bernama Ratu Tatu Chasanah, yang pernah menjabat Wakil </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Bupati Serang (2010-2015) dan berlanjut menjadi Bupati Serang (2016-</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">2021).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Lalu, adik tiri Atut, Tubagus Haerul Jaman pernah mencicipi Wali Kota </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Serang (2011-2018). Ipar Atut yang cukup dikenal, Airin Rachmi Diany, </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pun masih eksis menjabat sebagai Wali Kota Tangerang Selatan (2011-</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">2021). Sementara, putra Atut, Andika Hazrumy bahkan berhasil menjabat </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022. Sepaket, istri Andika, Adde </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Rosi Khoerunnisa, juga dibagi kue Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">2014-2019 dari Fraksi Partai Golkar.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di Cimahi, Wali Kota Cimahi periode 2012-2017 Atty Suharti bersama </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">suaminya, Itoc Tochija, mengutip Kompas, menjadi tersangka kasus </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">penerimaan suap terkait proyek pembangunan pasar di Cimahi, dengan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">nilai total proyek mencapai Rp57 miliar. Atty dan suaminya diringkus </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">petugas KPK setelah diduga menerima suap dari dua pengusaha. Itoc </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">sendiri adalah Wali Kota Cimahi dalam dua periode sebelumnya. </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Posisinya kemudian digantikan oleh istrinya, Atty Suharti. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Lalu di Banyuasin, Bupati Banyuasin periode 2013-2018, Yan Anton </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ferdian diamankan KPK terkait kasus suap proyek di dinas pendidikan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Banyuasin. Bupati termuda ini melanjutkan trah kekuasaan yang </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">sebelumnya diduduki bapaknya, Amiruddin Inoed, selama 12 tahun. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Akhirnya dengan banyaknya kasus negatif, dinasti politik harusnya </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">dilarang dengan tegas, karena jika makin maraknya praktek ini di berbagai </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pilkada dan pemilu legislatif, maka proses rekrutmen dan kaderisasi di </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">partai politik tidak berjalan atau macet. Jika kuasa para dinasti di sejumlah daerah bertambah besar, maka bisa saja menyebabkan korupsi sumber </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">daya alam dan lingkungan, kebocoran sumber-sumber pendapatan daerah, serta penyalahgunaan APBD dan APBN.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"> Nabi Muhammad SAW </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">mengingatkan, ”Jika amanah telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya: ‘Bagaimana maksud amanah </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">disia-siakan?’ Nabi menjawab: “Jika urusan diserahkan bukan kepada </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR Bukhari). ***</div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-45377442235868550312020-10-12T20:08:00.002+08:002020-10-12T20:08:10.424+08:00Setelah 100 Tahun Berlalu<p> <span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><i>1920, seratus tahun lalu, Amerika Serikat menyelenggarakan pemilu setelah pandemi melanda negeri itu dan dunia. Wabah penyakit baru saja berakhir setelah memakan korban dalam hitungan jutaan jiwa. </i></span></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><i>Calon presiden berjanji untuk mengembalikan kondisi pasca pandemi menuju normal. Itulah janji kampanye calon calon yang ikut pemilu. Setelah kematian, resesi, isolasi, maka calon pemimpin muncul dengan memberi harapan kepada rakyatnya. Apakah itu nanti terwujud, itu urusan lain. Yang jelas, berjanji dulu mendapatkan simpati. </i></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sekarang di masa pandemi yang kian mengganas, rakyat Indonesia yang akan ikut pilkada di 270 daerah dengan jumlah pemilih 100 juta. Jumlah ini yang akan aktif terlibat kampanye, sosialisasi, dan pencoblosan calon yang mereka pada 9 Desember 2020. Andaikan partisipasi cuma 50 persen akibat ketakutan pemilih ke TPS, maka masih ada 50 juta yang datang ke TPS memberikan hak suaranya. Mereka berinteraksi di satu hari yang sama.<span><a name='more'></a></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ketika covid19 itu harus berjarak satu sama lain, ketika mudik saja diimbau jangan balik kampung saat pandemi tak separah sekarang, mengapa pilkada yang pemilihnya tersebar dari kota hingga daerah terpencil pun membuat pesta itu tetap digelar?</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ketua KPU RI Arief Budiman di Kompas Tv dengan yakin mengatakan pilkada tetap dilaksanakan. Dua hari setelah ucapan itu Ia positif Covid19. Itupun ketika Ia harus menjalani swab untuk masuk Istana Negara. Komisioner KPU Evi Novida juga saat ini dalam proses isolasi karena positif Covid19.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Komisioner Bawaslu Dewi Ratna sudah melewati masa isolasi dan beraktivitas kembali. Mereka elit papan atas yang taat protokol kesehatan bisa terpapar. Komisioner KPU dan Bawaslu di Agam, Sumbar juga positif Covid-19 bersama staf mereka. Padahal mereka menggunakan alat pelindung masker. Bagaimana jaminan, rakyat dengan alat pelindung diri masker kain seadanya dapat terhindari dari Covid19 ketika berkerumun menghadiri kampanye calon.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Yang paling aman di situasi pandemi adalah diam di rumah, pakai masker kalaupun keluar menjaga jarak. Sementara kalau kita lihat kegiatan calon kepala daerah kebanyakan berkumpul. Ya, pilkada itu sarana berkumpul untuk mengenalkan program calon. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di awal acara memang pakai masker. Tapi di pertengahan acara karena perlu makan, minum kita akan lupa dan melepas masker. Lalu foto bersama dengan calon dan sesama warga. Inilah awal petaka ketika di antara kita ada yang membawa virus berbahaya itu. 60 calon kepala daerah ternyata positif covid-19. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Mereka tentu berinteraksi dengan pendukung sebelum diperiksa melalui swab. Masalahnya penderita covid 19 tak menunjukkan gejala sehingga merasa diri kuat. Data di Indonesia, penderita covid-19 terus melambung.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Menunjukkan belum ada tanda tanda mencapai puncak. Dua hari terkahir di angka lebih dari 3600. Total sudah menembus di atas 236 ribu. Tanpa intervensi yang kuat, saat pilkada di Desember angka diprediksi pakar epidemiologi bisa menembus 600 ribu. Bahkan diprediksi Indo Barometer Pilkada bukan tak mungkin akan menjadi ledakan covid19 ketika jutaan orang tersebut terlibat dalam kampanye selama 71 hari jika melanggar protokol kesehatan.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sekitar 100 juta orang yang akan terlibat interaksi secara langsung selama masa kampanye. Pengamat politik M Qodari pernah menyampaikan jika positivity rate Indonesia 19 persen, maka potensi orang tanpa gejala yang menjadi agen penularan dalam masa kampanye 71 hari ada 19.000.800 orang, hampir 20 juta. Akibatnya kapasitas rumah sakit kita di daerah tak akan sanggup melayani jika itu terjadi. Sangat mengerikan. Semoga tak terjadi ledakan ini.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">KPU memang membatasi massa yang hadir dalam kampanye maksimal 100 orang. Namun memastikan 100 orang hadir di saat sosialisasi atau kampanye sulit rasanya. Inilah dilema pilkada di saat pandemi. Memang diperlukan ketegasan aparat pemerintah. Ketika masa pendaftaran calon saja, banyak calon kepala daerah melanggarnya. Apalagi masa masa genting untuk merebut hati pemilih dengan kampanye. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Andaikan yang hadir kampanye membawa surat bebas covid19 tentu sangat menarik. Tapi rasanya tak mungkin. Pilkada menurut mereka yang pro akan menyebabkan perputaran roda perekonomian. Rp 35 triliun duit akan beredar. Dan calon kepala daerah bisa melakukan sosialisasi kepada pendukungnya soal penggunaan masker. Karena masker salah satu alat peraga kampanye. Inilah yang dianggap KPU pilkada bisa menjadi agen sosialisasi penggunaan masker meredam virus Covid-19.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dengan segala risiko potensi ledakan covid-19, masih ada harapan Mahkamah Konstitusi menunda pilkada. Jika pun putusan MK menolak gugatan itu, maka yang dilakukan hanya tinggal menguji kita taat protokol kesehatan atau tidak.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word;"><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"> Dan perlu kita ketahui, virus Corona itu tak nampak. Super kecil. Sehingga virus ini sudah memakan korban 30 juta di seluruh dunia dan mati 955 ribu jiwa. Mendekati 1 juta jiwa. Itulah membuat negara maju babak belur. Dan itupun kita mulai merasakannya.</div><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><br /></div><div dir="auto"><span style="color: #050505; font-family: Segoe UI Historic, Segoe UI, Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">https://www.hariankepri.com/setelah-100-tahun/?fbclid=IwAR0eGaFgmtGgtOWXQmmTGVbnHi7tqsIf-GAeTEuDaRsZnYYQZa-X2sL-1vc</span></span></div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-48049357636231550482020-10-12T20:05:00.001+08:002020-10-12T20:05:29.100+08:00 18 Tahun Kepri, Kita Harus Melangkah di Tengah Pandemi<p><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><i>Ibarat anak - anak manusia yang mulai beranjak remaja di usia 18 tahun. Bagi wanita dan pria, inilah usia peralihan dari anak anak ke remaja yang baru mengenal asmara atau ketertarikan lawan jenis. Mulai manis - manisnya ketika meninggalkan masa anak anak. Pria merasakan mimpi basah bisa di usia 18 tahun. Di mana amal baiknya mulai dicatat olah malaikat.</i></span></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Provinsi Kepulauan Riau di usia 18 tahun sedang mendaki gunung yang tinggi untuk mencapai puncak cita cita mulia. Cita cita membuat penghuni provinsi ini sejahtera warganya, bukan hanya aparat penyelenggaranya. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Tunjangan ASN di Pemprov Kepri bagi yang staf sudah Rp5 juta ke atas. Jika mereka ASN dengan golongan III A, maka ditambah tunjangan kinerja, maka mereka sudah bisa hidup dengan bahagia. Kira kira bersihnya Rp9 juta.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrTJiNZkYjh4I8oXI-RbfBbWHtaas5x95KzB8V_WPHMGuyj4ytTbMjtpGrc_guoEr-xREbSuJYACvR5jnjaoGd5qMuPQ8cmhHtzYtKk21xJ59WuzwRy8hTKmdq8j75QES1qZvZgt6aJEY/s600/120076976_3374852675932849_6334477953633694917_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="528" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrTJiNZkYjh4I8oXI-RbfBbWHtaas5x95KzB8V_WPHMGuyj4ytTbMjtpGrc_guoEr-xREbSuJYACvR5jnjaoGd5qMuPQ8cmhHtzYtKk21xJ59WuzwRy8hTKmdq8j75QES1qZvZgt6aJEY/s320/120076976_3374852675932849_6334477953633694917_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><span><a name='more'></a></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Belum lagi tunjangan eselon IV di Pemprov Kepri Rp9 juta dan eselon III belasan juta dan tunjangan eselon II Pemprov Kepri Rp28-30 juta. Jadi, secara tunjangan pendapatan penghasilan penyelenggara negara di Pemprov Kepri sudah melebihi dari beberapa provinsi lainnya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kita juga cukup bangga, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kepulauan Riau menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pembangunan manusia di Kepri pada tahun 2019 mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya. IPM Kepri </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">mencapai 75,48. Di Sumatera, Kepri berada di peringkat pertama. Kepri berada di posisi empat nasional. Kalah dari Jakarta, Yogyakarta dan Kalimantan Timur.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dari sisi tingkat pengangguran di Kepri juga tidak buruk buruk kali. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepulauan Riau </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">pada Agustus 2019 mencapai 6,91 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2018 sebesar 7,12 persen. Angkatan kerja Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2019 sebanyak 1.005.161 orang. Penduduk yang bekerja di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2019 sebanyak 935.682 orang. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Data BPS Kepri mencatat, selama setahun terakhir (Agustus 2018 - Agustus 2019), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (2,13 poin). Pada Agustus 2019, penduduk bekerja dengan pendidikan SMA Umum mendominasi yaitu sebanyak 284.595 orang (30,42 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan SD ke bawah sebanyak 196.970 orang (21,05 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan SMA Kejuruan sebanyak 169.233 orang (18,09 persen).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, memang terjadi penurunan dibandingkan periode lima tahun lalu. Karena situasi pandemi saat ini menambah curang pertumbuhan ekonomi. Sehingga diperlukan kebijakan yang tepat untuk menaikkan kembali </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">perekonomian Kepri.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"> Pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh 2015 6 persen, 2016 turun 4,98 persen, 2017 turun jadi 2 persen dan 2018 naik lagi menjadi 4,56 persen. Pada 2019 tercatat 4,89. Sedangkan di 2020 pertumbuhan ekonomi kembali terkoreksi tajam minus 2 persen persen.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Hal itu disebabkan kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan melemahnya sektor produksi yang berbasis ekspor migas dan </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">elektronik. Provinsi Kepri juga mengandalkan kunjungan pariwisata. Kondisi sektor ini mengalami persoalan serius ketika </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">ada pandemi. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Gubernur Kepri mendatang harus serius menggerakkan kembali sektor ini untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Kepri yang terpuruk di tiga tahun terakhir. Jika sektor ini tidak diperhatikan serius, maka lapangan pekerjaan akan sulit tercipta dan pengangguran akan terus bertambah.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"> Inilah menyebabkan persoalan sosial bertambah. BPS mencatat Maret 2020, jumlah </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">penduduk miskin sebanyak 131.966 orang. Total tersebut mengalami peningkatan sebanyak 4.208 orang dibandingkan September 2019.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kemudian dari sisi Indeks Demoraksi Indonesia (IDI) menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya didasarkan pada pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu Kebebasan Sipil, Hak-Hak Politik, dan Lembaga Demokrasi (Institution of Democracy).</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">BPS menggunakan metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu: (1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda, Pergub, dll), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam. Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Kepulauan Riau 2019 sebesar 81,64 dalam skala 0 sampai 100. Angka ini naik 2,45 poin dibandingkan dengan IDI 2018 sebesar 79,19. Kinerja demokrasi di Provinsi Kepulauan Riau berada pada kategori baik. Sedangkan IDI nasional 74,92. IDI Kepri jauh di atas nasional soal demokrasi.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dengan pelbagai prestasi yang dapat diukur secara statistik itu, Pemprov Kepri di usia 18 tahun memang harus lebih gesit lagi bergerak. Layaknya anak anak remaja, larinya harus lebih laju karena diberikan kelebihan kekuatan fisik. Dicari pemimpin yang bisa membawa Kepri berlari lebih cepat sehingga terjadi percepatan pembangunan di segala sektor yang bisa mengubah kehidupan rakyat lebih baik.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dan pilkada 2020 adalah momentum untuk mencari pemimpin ideal itu yang bisa membawa kita lebih cepat bangkit. Kita harus mencari pemimpin yang kenyang pengalaman pemerintahan, jaringan ke pusat yang baik sehingga bisa menarik kue APBN sebanyak banyaknya masuk ke Kepri. Kita tidak perlu pemimpin yang masih belajar untuk mengurus daerah yang kaya akan sumber daya alam dan keindahan alamnya. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dan jika pilkada tetap dilaksanakan, maka 9 Desember 2020 adalah momentum mencari pemimpin terbaik. Kepri harus berlari kencang dan melewati masa pandemi dengan sebaik- baiknya. Tentunya pemerintahan yang dikelola dengan terbuka dan transparan dari sisi anggaran. Kita harus tetap melangkah di antara rintangan pandemi yang memporak-porandakan dunia.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">"Sebuah pemerintahan, yang hanya melindungi kepentingan bisnis saja, tak lebih dari sekadar cangkang, dan segera runtuh sendiri oleh korupsi dan pembusukan." (Amos Bronson Alcott)</div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-80691663781744595262020-10-12T20:03:00.002+08:002020-10-12T20:03:06.660+08:00 Politik dan Kemanusiaan<p><br /></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><i>Pilkada 2020 bisa jadi menjadi catatan hitam atau catatan putih. Setelah pemilu 2019 banyak memakan korban 700 kematian petugas pemilu, bukan tak mungkin pilkada 2020 digelar saat pandemi semakin mengganas, menambah catatan hitam itu.</i></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><i>Ketua KPU RI, anggota KPU RI dan anggota Bawaslu sudah masuk daftar yang mengalami serangan virus Covid-19. Bahkan beberapa pegawai KPU di markas KPU di Jalan Imam Bonjol pernah diserang Covid-19.</i></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Catatan hitam bermakna banyaknya korban terinfeksi Covid-19 sejalan pelaksanaan pilkada. Makna catatan putih, Indonesia bisa bangga karena mampu menyelenggarakan pilkada di tengah pandemi yang sedang mengganas. Seperti Korea Selatan maupun Singapura. Dan Amerika pada November 2020. Dua negara Singapura dan Korsel melaksanakan pemilu di saat kondisi pandemi masih bisa mereka kendalikan.<span><a name='more'></a></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Catatan hitam bertambah ketika hasil yang diperoleh dari pilkada tidak sebaik hasil dari pilkada normal di saat bukan situasi pandemi. Indikasi kurang berkualitasnya pilkada di saat pandemi misalnya mayarakat atau pemilih tidak banyak mendapatkan informasi soal calon kepala daerah mereka karena calon tidak banyak menyapa pemilih. Hal itu disebabkan calon dan pemilih dibatasi bertemu di situasi pandemi. KPU membatasi pertemuan tatap muka langsung antaracalon dengan pemilih di pasal 58 PKPU 13 tahun 2020.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Aturan membatasi hanya 50 orang per pertemuan tatap muka langsung. Tentu menjangkau pemilih 1,1 juta saja untuk di Kepri tak akan bisa maksimal. Calon tak bisa mencapai 20 persen pemilih selama masa kampanye lebih kurang dua bulan lebih. Andaikan setiap hari calon bergerak mengumulkan masa 10 titik dengan setiap pertemuan 50 orang, maka setiap hari pesan tersampaikan hanya 500 orang. Jika dikalikan dengan 70 hari saja, maka selama masa kampanye hanya bisa menyapa 35 ribu masa. Untuk di Kepri itu hanya 3 persen dari jumlah pemilih yang berjumlah 1,1 juta pemilih. Jika calon gubernur dan wakil gubernur bergerak bersamaan, maka hanya akan dapat 70 ribu. Jumlah tersebut baru mengcover 6 persen pemilih.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Itulah pemilih nyata yang berhasil mereka kumpulkan. Bawaslu harus memantau dan bisa menghitung jumlah massa yang dikumpulkan setiap pertemuan. Karena jumlahnya kecil 50 orang. Ini tentu menjadi catatan calon dalam situasi yang terbatas, maka mereka tak bisa mengandalkan pertemuan tatap muka secara langsung.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kemudian, di 9 Desember 2020, bisa jadi partisipasi pemilih di bawah 40 persen. Penyebabnya karena warga takut ke TPS karena pandemi. Pada 2015, pilkada Medan mencatat rekor baru karena yang memilih di bawah 25 persen. Saat ini, jika ada pesta pernikahan yang mereka kenal calon yang mengundang, banyak warga memilih tidak hadir karena takut Covid19. Apalagi yang mengundang KPPS, untuk memilih calon pemimpin yang belum tentu mereka pernah bergaul. Jamaah ke masjid saja saat ini berkurang dari kondisi 7 bulan lalu.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Bayangkan saja pilkada kali ini melibatkan mengakibatkan pemilih terbesar dari pilkada lainnya. Misalnya total DP4 sejumlah 105.852.716 pemilih dari sebelumnya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Pilkada melibatkan kerja di lapangan 21.210 PPK, 140.241 PPS dan 300.017 PPDP di 309 kabupaten/kota, yang tersebar di 270 daerah pemilihan, yaitu 9 provinsi (meliputi 48 kabupaten/kota), 224 kab, dan 37 kota. Belum lagi jumlah pengawas di lapangan. Ketika protokol banyak kantor mengharuskan kerja dari rumah, malah penyelenggara pemilu diminta kerja ke lapangan dan menemui banyak orang.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ada yang mengatakan pilkada menggerakkan roda ekonomi karena diprediksi Rp35 triliun duit pilkada akan beredar. Di satu sisi, nyawa rakyat yang lengah dengan protokol kesehatan akan jadi taruhan. Komnas HAM mengingatkan pemerintah bahwa pilkada jangan menjadi ajang taruhan soal nyawa rakyat. Negara harus hadir menjaga nyawa dan keselamatan rakyat.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Keselamatan dan kemakmuran rakyat merupakan tujuan utama bernegara, seperti yang tertulis dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945, yang intinya Negara harus menjamin melindungi segenap bangsa Indonesia. Tidak bisa kita berandai andai, semua warga negara bisa menjaga diri dari virus yang tak nampak itu. Karena korban positif di Indonesia saat ini sudah menembus 282 ribu jiwa dengan kematian 10.601. Angka ini saja membuat 50 lebih negara menutup pintu untuk warga Indonesia masuk ke negara mereka.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Mulai dari gubernur hingga ibu ibu rumah tangga, anak anak menjadi korban. Mereka yang melakukan antisipasi tinggi sampai dengan warga biasa bermasker seadanya bisa kena. Bahkan pulau yang jauh di laut China Selatan pun diserang Covid-19. Mulai dari kota hingga desa menjadi sasaran. Apalagi kapasitas rumah sakit di beberapa daerah mulai kualahan. Termasuk Jakarta yang hunian rumah sakit sudah menembus 80 persen.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Pilkada adalah pesta rakyat. Namanya pesta pasti dengan kegembiraan. Mereka bisa lupa pesta kali ini dalam situasi pandemi. Jika abai, maka pesta menjadi pilu hanya karena soal kuasa. Pilihan terbaiknya harusnya ditunda sampai dengan kondisi mulai terkendali. Jika pun harus ada Plt sebanyak 270 kepala daerah, maka di tiap provinsi ASN senior sekelas pejabat eselon II masih bisa mengatasi kekosongan tersebut. Daripada pilkada tetap dilaksanakan dengan penuh ancaman infeksi covid-19.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">"Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan," kata mantan Presiden Gusdur.*</div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-64207814738494851192020-10-12T19:52:00.001+08:002020-10-12T19:52:14.379+08:00 Air Terjun Resun, Lingga<p><br /></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><i>Suana sore yang sejuk menyertai perjalanan kami ke Air Terjun Resun di Daek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Gunung Daek bercabang tiga selalu menampakkan wujudnya sore itu. </i></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><i>Sudah lama tak main ke Dabo dan Daek. Terakhir 2008 bersama dengan rombongan Telkomsel Sumbagteng ketika itu ke Dabo. Ketika ada tawaran ke Daek, tentu kesempatan itu tak disia siakan. 2008 ke 2020 tentu waktu yang lama. Kita juga bisa menyaksikan perubahan perubahan di Daek dan Dabo selama perjalanan singkat daerah ini menjadi daerah otonom baru.</i></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Daek merupakan pusat pemerintahan Lingga. untuk mencapai Airterjun Resun tak perlu waktu lama dari Kota Daek. Kira kira 25 menit kita bisa sampai di air terjun itu. Suasana yang masih asri di Daek memberikan sensasi yang nikmat. Kiri kanan kita bisa menyaksikan perkebunan warga.<span><a name='more'></a></span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dari kejauhan suara gemuruh air terjun mulai terdengar. Pepohonan tinggi menjulang di lokasi menambah adrenalin guna berjalan lebih cepat ke lokasi. Sampai di lokasi, kita akan diperlihatkan bangunan bangunan kayu berbentuk rumah. Disiapkan Pemda jembatan jembatan agar memudahkan pengunjung menikmati view air terjun Resun.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgldp-lnsimNOQPE0HZEJrlg8w_GBgZj4YahoI12Kz3E_l85Lglm944n4XHlIRFPFTaSKAIKNjh0ZGhDV9edsHkUzsmHHBmZtyOjsomeDYuuWorDDcaLM3IlHKQHRoU8mcqzu3ebPgeVRQ/s960/120575663_3412971375454312_8072035560666412966_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgldp-lnsimNOQPE0HZEJrlg8w_GBgZj4YahoI12Kz3E_l85Lglm944n4XHlIRFPFTaSKAIKNjh0ZGhDV9edsHkUzsmHHBmZtyOjsomeDYuuWorDDcaLM3IlHKQHRoU8mcqzu3ebPgeVRQ/s320/120575663_3412971375454312_8072035560666412966_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcr7dzAKGSYcswIvSgTCoS9qnsD_yqjEyokEaS1Sk4n9EueVmjYfZZCcwpbVBW4d6DOODCMSuPvAbXobuaU0tLcm3G97fh3AcaL0tWeLN8g42VridqYBQiXM9axx3ExixhOpuxkXZIz_s/s960/120586754_3412971478787635_1697984756592496022_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcr7dzAKGSYcswIvSgTCoS9qnsD_yqjEyokEaS1Sk4n9EueVmjYfZZCcwpbVBW4d6DOODCMSuPvAbXobuaU0tLcm3G97fh3AcaL0tWeLN8g42VridqYBQiXM9axx3ExixhOpuxkXZIz_s/s320/120586754_3412971478787635_1697984756592496022_n.jpg" width="320" /></a></div><br />Deras alirannya dari puncak gunung tinggi. Membuat suaranya terdengar jauh. Dibandingkan dengan air terjun yang tinggi di kawasan Pulau Jawa, misalnya air terjun Jumok di Karanganyar, Solo tentu air terjun Daek ini kalah. Namun suasana yang sejuk, asri, hutan yang masih terlihat alami memberikan suana kenikmatan tersendiri menikmati keindahan alam Daek. </span></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di kawasan tempat jatuhnya air bisa dijadikan lokasi berenang. Tapi ketika hujan lebat, pengelola menutup lokasi agar warga tidak terseret air yang mengalir deras. Dianggap berbahaya. Saat kami sampai, air memang deras. Sayangnya tidak membawa perlengkapan mandi untuk merasakan lebih lama sejuknya air itu.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Selain di Tarempa, untuk di Kepri, objek wisata air terjun Resun bisa menjadi distinasi yang menarik harus masuk dalam agenda kunjungan wisata.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><a class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 nc684nl6 p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl py34i1dx gpro0wi8" href="https://youtu.be/I8AYOcgZAO0?fbclid=IwAR1yIdGSZasx6xjcaoi2UAeGtvf23kzA1Mvc8UOGGujGpf6kTRVlp9eihio" rel="nofollow noopener" role="link" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: inherit; text-decoration-line: none; touch-action: manipulation;" tabindex="0" target="_blank">https://youtu.be/I8AYOcgZAO</a></span></div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-74016538289994868812020-10-12T19:49:00.001+08:002020-10-12T19:49:37.272+08:00 Air Terjun di Tepi Laut hanya di Tarempa<p><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><i>Kebanyakan air terjun (waterfall) biasanya di tengah wilayah pergunungan. Misalnya air terjun di Malang. Di Malang, ada 27 air terjun. Salah satunya Coban Rondo yang tingginya 60 meter dari atas ke bawah. Dari Malang lumayan jauh baru ketemu air terjun ini.Tentunya kita harus masuk hutan dengan jalan yang berliku.</i></span></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di Tarempa Kabupaten Anambas air terjun unik. Langsung mengalir ke laut. Tidak lagi melakukan sungai. Air terjun, batu dan pinggir laut. Dari atas kita bisa berfoto dengan latar belakang laut. Sedangkan dari jalan raya dengan latar belakang air terjun yang jatuh di antara bebatuan keras.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Selain berada di pinggir laut, air terjun di Tarempa ini mudah dijangkau. Tak perlu naik ke gunung atau berjalan jauh. Dengan menggunakan sepeda motor kita mudah menjumpai karena berada di tepi jalan lingkar yang mengelilingi Pulau Tarempa.</div><span><a name='more'></a></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9fyivuiZc3G6rX107hfWiBojIZoW72bl3SwoEDCyZC7GKpLkfS9rucLRrqpZzUlVW40rzQtr5Dm6vkUy7oaFvceL5a6ku0mnlYm1ykcke9ulJNL2re4DlXCWYCb8oqjhwysyGJOAvglE/s960/120602720_3413073735444076_1359277499943362632_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9fyivuiZc3G6rX107hfWiBojIZoW72bl3SwoEDCyZC7GKpLkfS9rucLRrqpZzUlVW40rzQtr5Dm6vkUy7oaFvceL5a6ku0mnlYm1ykcke9ulJNL2re4DlXCWYCb8oqjhwysyGJOAvglE/s320/120602720_3413073735444076_1359277499943362632_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQNdhyphenhyphenISzoU-UvlpEXoR0CxnGm9iWL1kHTLgFr_x7m050jvYWtVE91Bgh5F8if3FNNnYWfuIJmwF7oJJXvvJSNbtpprHlTg6JXKQkJBKoOYbjgL1r1JJRyDWZsoZZ9l_11eskaAhj6bqY/s960/120625932_3413073568777426_2699808530380660134_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQNdhyphenhyphenISzoU-UvlpEXoR0CxnGm9iWL1kHTLgFr_x7m050jvYWtVE91Bgh5F8if3FNNnYWfuIJmwF7oJJXvvJSNbtpprHlTg6JXKQkJBKoOYbjgL1r1JJRyDWZsoZZ9l_11eskaAhj6bqY/s320/120625932_3413073568777426_2699808530380660134_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><br /></div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Di depan lokasi air terjun, Pemda Anambas membangun lokasi pondok pondok untuk santai menikmati air terjun dari bawah. Diapit dengan hutan bakau. Inilah ciri khas air terjun Tarempa. Berada di pinggir laut, kemudian kita bisa menyaksikan mangrove dan suasana pantai.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Tentu pemandangan ini berbeda dengan lokasi air terjun di wilayah Sumatera dan Jawa yang kebanyakan air terjun berada di tengah hutan lebat. Air terjun Anambas tetap mengalir deras karena berasal dari kawasan pergunungan. </div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; color: #050505; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Selain objek wisata Pulau Bawah yang begitu mewah, air terjun Tarempa menjadi objek lokasi wisata yang bakal menarik untuk dikunjungi. Lokasi ini menjadi kawasan wajib disinggahi jika berada di Tarempa.*</div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-73825663363232552042020-10-12T19:44:00.001+08:002020-10-12T19:44:33.322+08:00 Merayu RT<p><i>Membaca salah satu ide calon gubernur mau memberikan motor dinas kepada hampir 10 ribu RT dan RW di Kepri membuat perasaan menjadi bertanya tanya secara serius. Duit dari mana?Apakah produktif? Bukannya ini konsumtif dan tidak berdampak untuk perekonomian daerah dan warga lainnya.</i></p><p><i>Bukankah gubernur hasil Pilkada 2020 jika tidak ditunda pencoblosan hanya bisa menyusun APBD murni tahun 2022, 2023 dan 2024 sudah pilkada kembali. Jika sepeda motor per unit Rp15 juta, maka sudah mendekati angka Rp150 miliar yang akan dialokasikan 2022 2023 dan 2024. Jikapun mau dipaksa bisa dititip APBD Perubahan 2021. Tapi 2021 kita masih fokus mengatasi pandemi sehingga anggaran akan digunakan maksimal untuk recovery perekonomian masyarakat. Bukan untuk konsumtif membeli motor. Kecuali pemimpin nekad mengabaikan itu.<span></span></i></p><a name='more'></a><p></p><p>Bukankah RT dan RW sudah banyak yang pakai mobil dan motor sendiri. Bahkan saya punya kenalan mengendarai New CRV. RT dan RW di perumahan kami punya mobil. Beberapa RT di Tambelan di daerah yang jauh dari kota pun misalnya sudah punya sepeda motor. Dan kebanyakan RT dan RW biasanya sudah punya kendaraan. Mereka tokoh di tengah masyarakatnya.</p><p>Mungkin bisa menjadi bahan diskusi apakah kepentingan memberikan sepeda motor lebih penting dari menambah modal UMKM yang bisa diberikan Rp16 juta seharga motor yang dapat diberikan dengan jumlah sama jumlah RT RW? Kemudian apakah memberikan kendaraan dinas itu termasuk kegiatan penting dibandingkan misalnya untuk memberikan bantuan beasiswa mahasiswa S2 atau S3 yang nilainya Rp150 miliar? Apakah bantuan RT RT itu lebih penting dari biaya merehab rumah miskin di Kepri? Apakah pengadaan motor itu tak lebih penting daripada diberikan insentif kepada imam masjid, atau guru ngaji, atau guru honor yang mengajar di seluruh Kepri?</p><p>Atau apakah biaya untuk sepeda motor lebih penting dari pada melakukan rehabilitasi sekolah di pulau pulau yang rusak? Jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per-bulan di bawah garis kemiskinan di Kepri mencapai 131.966 orang (5,92 persen), bertambah sebanyak 4.208 orang dibandingkan September 2019 sebesar 127.758 orang atau 5,80 persen (BPS, 2020). Jika dana Rp160 miliar diberikan kepada 131.966 warga miskin agar mereka berusaha atau diberikan modal untuk membuka usaha maka, bisa jadi kemiskinan berkurang.</p><p>APBD Kepri 2021, tak lebih dari Rp4 triliun. Terlalu mewah jika harus dihabiskan untuk kegiatan konsumtif yang tak mengubah perekonomian warga. Itu progam simpatik kepentingan elektoral sesaat. Tidak bisa Anda beralasan ketua DPRD dan Bupati gubernur dapat mobil dinas lalu RT diberikan semua mobil dinas. Jika demikian logika pemikiranya mengapa tidak semua ASN di Kepri dan honor diberikan motor dinas. Biar semua penyelenggara negara dapat fasilitas. Kan sama sama bertugas.</p><p>Menurut Gary Becker, pemenang Nobel Ekonomi tahun 1992 mengingatkan, isu penting bagaimana kesejahteraan suatu negara bisa bangkit dan makmur tak lepas dari strategi perekonomian dan politik. </p><p>Suatu negara hanya akan dapat lolos dari jeratan kemiskinan jika negara tersebut memiliki institusi ekonomi yang tepat. Terutama institusi yang dapat merangsang warga untuk berkompetisi dan memiliki kekayaan. </p><p>Dan daerah baru dapat mengembangkan institusi yang tepat jika daerah atau negara tersebut memiliki sistem serta insitusi politik yang terbuka dan fluralistis. Institusi yang memungkin setiap warga berkompetisi mendapat kan jabatan politik, memberi hak suaranya, dan terbuka dengan pemimpin politik baru.</p><p>Jika Rp150 miliar untuk motor itu dialihkan untuk memberikan beasiswa kepada 150 orang beasiswa S3 keluar negeri, kampus di Eropa dan Amerika, maka 150 orang ini yang selesai menimba ilmu dari negeri orang akan membawa perubahan besar 10 atau 15 tahun ke depan. Karena 150 pemikir ini akan menjadi pemuda pemudi yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan Kepulauan Riau. Sang gubernur boleh bangga, dia berhasil menyekolahkan 150 orang ke luar negeri selama 4 tahun kurang menjadi gubernur.</p><p>Ataupun 150 miliar itu untuk tambahan biaya menambah modal UMKM yang sedang berjuang agar tidak tutup. Tentu dana suntikan modal tesebut memberikan harapan yang luar biasa agar mereka bisa bertahan di musim pandemi saat ini. Rezim pemerintahan yang baik akan mempengaruhi kemakmuran suatu daerah. Sedangkan rezim pemerintahan yang buruk perlahan lahan akan menyeret pemerintahannya ke arah yang tidak baik.</p><p>"Suatu negara bisa bangkit meraih kemakmuran jika negara itu menempatkan institusi yang pro pertumbuhan di tempat yang tepat. Dan negara akan gagal dan sering kali gagal dengan spektakuler, saat institusi yang ada dalam negara tersebut kaku dan gagal beradaptasi dengan perubahan perkembangan zaman," Demikian dikatakan Simon Johnson, guru besar MIT Sloan. Ingat kata pesan Daron Acemoglu dan Robinson dalam Mengapa Negara Gagal, bahwa negara gagal disebabkan kaum penguasa mengotak atik aturan demi kepentingan sendiri dan mengorbankan banyak orang. Itulah terjadi Dinasti Stuart Inggris.</p><p>Jangan sampai gara gara politik pencitraan, daerah kekurangan Rp150 miliar yang seharusnya untuk kegiatan ketahanan perekonomian, dan kegiatan untuk menambah kemampuan sumber daya manusia harus hilang hanya untuk memberikan kendaraan dinas untuk RT dan RW. </p><p>Saya kira RT dan RW pun mau menjadi RT bukan karena ingin dapat motor. Tapi mereka murni untuk mengabdi kepada kemanusiaan di lingkungan mereka tinggal. Pak RT sedang dirayu saat pilkada. Karena perannya sangat besar di tengah lingkungan. Tapi ada berita Kemendagri meminta program itu di daerah lain dibatalkan.* </p><p><br /></p><p>https://suarasiber.com/2020/10/merayu-rt/</p>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-35318400538728938662020-07-10T20:17:00.000+08:002020-07-10T20:17:41.349+08:00Jembatan Batam-Bintan: Antara Janji Kampanye, Ilusi dan Ambisi<div><i>Rencana pembangunan infrastruktur yang maha megah yakni jembatan Batam-Bintan di Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri) nampaknya menjadi impian semua kepala daerah yang berkuasa di Kepri sejak tahun 2004. Rencana jembatan yang akan dibangun dari Batam ke Tanjunguban, Pulau Bintan (Babin) lebih kurang 5 kilometer. Dengan anggaran lebih dari Rp4-5 triliun. Atau lebih besar dari APBD Kepri saat ini Rp3,9 triliun di 2020.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzVLgPhjDWJI9u-koEqIIxIuhgE2z0KUvPOCSvzkdqOBh2_4fuaisZxJb8l1WsHw5r0Yk9r54BqyGA2JGpY2Nr4txmX7XOLhqrAYXRfcmDETEyzpIP2w8p1U8i38WF7lHCSr08b82oMpQ/s900/UTAMA-Babin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="900" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzVLgPhjDWJI9u-koEqIIxIuhgE2z0KUvPOCSvzkdqOBh2_4fuaisZxJb8l1WsHw5r0Yk9r54BqyGA2JGpY2Nr4txmX7XOLhqrAYXRfcmDETEyzpIP2w8p1U8i38WF7lHCSr08b82oMpQ/s320/UTAMA-Babin.jpg" width="320" /></a></div></i></div><div><br /></div><div>Sejauh ini, sejak 2004 ternyata pemerintah pusat belum pernah siap melakukan studi kelayakan jembatan yang hendak dibangun. Isu pembangunan jembatan selalu menjadi jualan saat pilkada. Setidaknya dari pilkada 2005, 2010, 2015 hingga 2020. Atau nanti masih jadi wacana hingga pilkada 2024.<span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Pernah berdiskusi dengan politisi senior DPR RI yang duduk di Badan Angggaran, saya tanyakan mengapa jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dengan Surabaya bisa dibangun? Sedangkan Jembatan Babin studi kelayakan saja belum dibuat sampai saat ini?</div><div><br /></div><div>Sang politisi senior itu mengatakan, “Di Banggar waktu itu hanya saya sendiri dari Kepri, sementara Jawa Timur banyak anggota Banggar dari partai lain. Mereka kompak menyetujui anggaran jika untuk daerah mereka. Sementara untuk di Kepri akan mentah jika alasan pemerintah tidak kuat ketika menjawab pertanyaan teman teman Banggar,” ujarnya memberikan alasan. Tapi bukan anggota Banggar saat ini. Waktu itu 2009.</div><div><br /></div><div>Rasa ego sektoral terkadang masih terbawa bawa di DPR. Bahkan pemerintah lebih jelas lagi akan membangun jembatan yang panjang menghubungkan Provinsi Bangka Belitung dengan Sumsel. Inilah jembatan yang diperkirakan akan panjang 13 kilometer jika jadi dibangun 2020. Dana yang akan dialokasikan Rp15 triliun. Jembatan itu akan jadi penghubung Sumsel-Babel tersebut dimulai dari Desa Tanjung Tapah, Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan akan tembus ke Bangka Tengah.</div><div><br /></div><div>Mengapa isu jembatan di Babel lebih didahulukan untuk dieksekusi dibandingkan dengan jembatan Babin di Kepri? Tapi ini juga belum tentu dibangun karena kondisi ketidakpastian ekonomi dunia. Utang negara juga cukup besar.</div><div><br /></div><div>Lagi lagi, penduduk di Sumatera Selatan dengan Babel lebih banyak dibandingkan dengan Kepri. Jika ada jembatan, arus barang, investasi, perdagangan, hingga pariwasata dapat terdongkrak cepat. Jika selama ini antarprovinsi bermasalah soal transportasi laut, maka dengan adanya jembatan akan memperoleh kemudahan akses yang cepat.</div><div><br /></div><div>Tak ada lagi hambatan arus barang dan tentunya memperpendek rentang kendali antara Palembang dengan Bangka Belitung. Dulunya memang satu provinsi. Manfaat jembatan untuk koneksi dua provinsi itu saat ini rasanya penting. Dibandingkan arus barang dari Bintan ke Batam atau sebaliknya. Kalau pun penting, mungkin bukan di tahun 2020 atau 2022.</div><div><br /></div><div>Contoh pembangunan jembatan yang disebut terpanjang di atas air di dunia adalah jembatan sepanjang 55 kilometer yang dibangun antara Hongkong dan Makau.</div><div><br /></div><div>Jembatan itu dibangun dengan harapan</div><div>membuka pertukaran lebih besar dalam ekonomi dan perdagangan dan meningkatkan daya saing Delta Sungai Pearl.</div><div><br /></div><div>Jembatan itu akan membantu Hong Kong dan Macau diintegrasikan dengan China daratan guna memberikan landasan yang baik untuk pengembangan “Greater Bay”, sebagai pusat ekonomi dengan yang digerakkan oleh Hong Kong, Makau, dan sembilan kota China Daratan. Penduduk di kawasan ini berjumlah 68 juta yang diharapkan bisa menjadi Silicon Valley di Amerika atau model di Jepang.</div><div><br /></div><div>China memperkirakan akan ada 9.200 kendaraan yang lalu lalang melewati jembatan itu setiap hari. Sehingga diprediksi tak butuh waktu lama untuk mengembalikan modal Rp23 triliun guna membangun jembatan tersebut.</div><div><br /></div><div>Wajar saja miliaran dolar dikucurkan China untuk membangun jembatan tersebut. Dengan PDB terbesar di dunia, maka China membangun infrastruktur raksasa yang diakui dunia. Sementara kita dengan jumlah penduduk 1,8 -2 juta jiwa, apakah pemerintah rela mengucurkan APBN Rp5 triliun untuk membangun jembatan yang fungsinya belum ada azas manfaat yang jelas.</div><div><br /></div><div>Dari sisi Investasi misalnya, Batam masih memiliki lahan yang luas untuk dikembangkan sehingga belum melirik Bintan sebagai kawasan yang akan menampung limpahan investor dari luar negeri. Habibie yang membangun Jembatan Barelang dirasakan masih belum optimal dalam memanfaatkan Rempang Galang. Daerah ini masih banyak tanah kosong. Jembatan Barelang dirasakan masih sebagai lokasi foto ponsel. Batam tentu tak tertarik melepas investasi ke Bintan. Lebih baik investasi ditampung di Rempang atau Galang yang masih memerlukan sentuhan.</div><div><br /></div><div>Kemudian dari sisi transportasi massal, kapal laut dirasakan sudah cukup sampai saat ini untuk membawa penumpang dari Batam Tanjungpinang. Bahkan Roro dari Uban ke Batam juga tidak terlalu ramai. Kecuali Sabtu dan Minggu.</div><div><br /></div><div>Itupun kalangan berduit untuk menghabiskan liburan kerja ke Batam. Sedangkan kalangan tidak mampu atau miskin berjumlah masih 29 ribu jiwa di Kepri nampaknya tidak terlalu mendesak saat ini membangun jembatan. Jika standar yang miskin menurut WHO, 2 dolar, maka yang miskin di Kepri bisa lebih 50 ribu jiwa. Kategorisasi dipakai BPS saat ini adalah mereka pengeluarannya di bawah 2 dollar per hari.</div><div><br /></div><div>Mereka yang puluhan ribu hidup pas pasan itu harusnya diberikan penguatan oleh APBN agar bisa mandiri. Tentu dengan menciptakan lapangan pekerjaan guna bisa menampung mereka dengan tingkat pendidikan SMP hingga SD.</div><div><br /></div><div>Kemudian dari sisi pariwisata, sejauh ini turis turis ke Batam dan ke Bintan memang bertujuan menikmati fasilitas resor ternama di Lagoi maupun di Nongsa. Turis dua kawasan itu bosan dengan gemerlapnya kota metropolis dunia. Mereka lebih mencari ketenangan dan keindahan alam laut model Bintan yang ramah lingkungan.</div><div><br /></div><div>Berapa pertumbuhan ekonomi terwujud dengan adanya Jembatan Babin sampai saat ini belum tersedia datanya untuk publik. Berapa besar azas manfaat adanya jembatan itu juga belum diketahui hasilnya untuk mendorong Batam dan Bintan menjadi dua kota kembar yang saling melengkapi.</div><div><br /></div><div>Pemprov Kepri masih bicara makro soal asas manfaat adanya jembatan itu. Apakah begitu penting sekali jembatan itu dibandingkan dengan pelayanan dasar di Kepri lainnya yang harus diselesaikan. Misalnya sejauh mana keberpihakan APBN maupun APBD Kepri untuk peningkatan UMKM, nelayan, petani, pedagang dan sektor lainnya.</div><div><br /></div><div>Jumlah alokasi misalnya Rp5 triliun untuk pembangunan jalan jalan di perkebunan rakyat, jalan baru untuk membuka akses, hingga infrastruktur lain apakah sudah tuntas? Atau bahkan lebih menarik membangun pabrik pengolahan ikan guna menampung ribuan ton ikan yang dihasilkan dari laut Kepri. Karena sisi perikanan di provinsi kelautan masih tertidur. Pemerintah Kepri masih mengandalkan daratan hanya 4 persen dari luas wilayah. Kita juga belum tahu berapa persen angggaran APBD Kepri 2020 untuk sektor kelautan dan perikanan?</div><div><br /></div><div>Jalan laut di Tambelan, Kabupaten Bintan saja dibangun sejak zaman Ismeth Abdullah sampai saat ini tak siap. Satu kampung tak dilewati jalan laut itu. Padahal perlu Rp 5-8 miliar saja selesai. Beberapa warga masuk ke laut sekalian dengan motor. Karena jalan kecil tidak dipagar dan dikasi lampu penerangan.</div><div><br /></div><div>Terkadang pembangunan juga harus memiliki analisis sosial dan kultur masyarakat setempat. Memang dalam azas manfaat jembatan itu untuk kepentingan umum. Namun alangkah lebih baik, jika kepentingan public service lainnya sudah berada dalam kondisi yang memuaskan. Baru membangun proyek fisik mercusuar hebat lainnya.</div><div><br /></div><div>Ketika kita membangun jembatan yang tidak bersentuhan langsung dengan keperluan mendasar keperluan warga, nampaknya harus menyelesaikan dulu soal yang mendasar seperti jalan jalan yang menghubungkan antara kampung. Sehingga dapat membuka akses baru bidang pertanian maupun pengembangan kawasan baru.</div><div><br /></div><div>Jangan jangan jika jadi dibangun, jembatan Babin akan menjadi jembatan lokasi selfie warga dibandingkan dengan asas manfaat lainnya. Ya, lagi lagi ini soal kepentingan politik. Jika legislator setuju untuk dibangun, maka mereka akan menganggarkan.</div><div><br /></div><div>Namun jika tak setuju, maka Jokowi lebih tertarik memperhatikan pembangunan bendungan untuk pertanian, jalan tol hingga jembatan di yang panjangnya singkat namun memberikan dampak nyata untuk pembangunan daerah lain. Apalagi visi misi presiden pada periode kedua bukan lagi menggenjot pembangunan infrastruktur, namun meningkatkan kualitas sumber daya manusia.</div><div><br /></div><div>Pemerintah sedang menggalakkan sektor pariwisata. Karena sektor ini mampu secara langsung berdampak kepada pertumbuhan ekonomi lokasi wisata tersebut.</div><div><br /></div><div>Kita pun tidak tahu seberapa banyak kendaraan roda empat yang lalu lalang melalui jembatan itu nantinya. Pastilah tidak seramai yang melalui jembatan Suramadu. Menurut BPS pada 2016 kendaraan yang melewati Suramadu mencapai 10,8 juta per tahun. Setahun Suramadu lebih dari Rp100 miliar pendapatan dari tiket masuk. Penduduk di Jawa Timur lebih dari 32 juta jiwa.</div><div><br /></div><div>Sementara data kendaraan di Batam sebanyak 765.931 kendaraan berada di Batam, baik roda dua maupun roda empat. Polresta Tanjungpinang mencatat ada sekitar 247.351 kendaraan roda dua maupun roda empat hingga Maret 2015 di Tanjungpinang dan Bintan 91.604. Tentu tidak semua kendaraan itu akan menggunakan jembatan untuk ke Batam.</div><div><br /></div><div>Kemudian jika kita lihat data ASDP pada musim liburan Natal 23 Desember 2016 misalnya, kendaraan yang lewat per jumlah penumpang tercatat sebanyak 2.045 orang, sepeda motor 423 unit, mobil pribadi 275 unit, pikap 52 unit, bis 1 unit, truk 12 unit, dan truk boks 2 unit. Tentu jumlah kendaraan yang lalu lalang pada hari biasa di bawah ini.(Sindo Batam).</div><div><br /></div><div>Dan penumpang lalu lalang di musim liburan ke Batam Tanjungpinang tiga ribuan. Kalau di hari biasa di bawah tiga ribu orang. Dengan tak banyaknya kendaraan di Kepri, pengelolaan jembatan secara keuntungan terlalu lama untuk mengembalikan modal. Sehingga investor asal China maupun Korea yang pernah tertarik untuk membangun Babin mengundurkan diri. Tak muncul lagi batang hidungnya. Belum lagi biaya perawatan jembatan yang berdiri di atas laut dalam. Tentu berisiko jika tidak dirawat dengan telaten. Lalu lalang kapal kapal tanker raksasa juga perlu diberikan solusi agar bentuk jembatan memberikan laluan kepada kapal kapal itu lewat.</div><div><br /></div><div>Kalaupun pemerintah dengan APBN membangun jembatan Babin, tentu harus melalui kajian yang mendalam dari kementerian terkait. Seberapa pentingkah jembatan itu untuk menambah daya saing Batam, Bintan dan Kepri pada umumnya untuk menarik investasi maupun daya tarik wisatawan.</div><div><br /></div><div>Kebutuhan konsumsi Batam dan Bintan saat ini juga sudah saling melengkapi. Misalnya Bintan memasok sayur sedangkan pengusaha Batam terkadang mendistribusikan barang barang sembako untuk Tanjungpinang dan Bintan melalui kapal kargo.</div><div><br /></div><div>Juga tidak ada hambatan. Harga sembako Batam dengan Tanjungpinang tak terlalu besar perbedaan. Apalagi pengusaha Tanjungpinang juga bisa impor langsung dari Malaysia ataupun Singapura bahkan Thailand. Jadi alasan untuk memperlancar transportasi, menggeser pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan kawasan industri, dan faktor lainnya nampaknya belum terlalu mendesak.</div><div><br /></div><div>Lebih bijak jika dana alokasi Rp5 triliun misalnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur lain yang memiliki dampak langsung terhadap warga. Bukan jembatan Babin. Tapi jembatan jembatan lainnya yang perlu dibangun. Jalan jalan raya, bendungan yang dapat menjaga ketersediaan air bersih di Batam maupun Bintan. Karena dua daerah ini ke depan akan bermasalah soal air bersih. Sekarang saja sudah mati hidup mati hidup.</div><div><br /></div><div>Ada kawan yang sampai berteriak di Facebook. Padahal kawasan tersebut dataran rendah. Jika digali sumur mungkin masih ada air tanah. Atau dia sudah menyerahkan sehingga tergantung dengan PDAM.</div><div><br /></div><div>Namun jika Pemprov Kepri dapat meyakinkan presiden, bahwa Kepri memerlukan jembatan Babin daripada infrastruktur lainnya, bisa saja itu dikabulkan. Apalagi Kepri termasuk memberikan sumbangsih kemenangan kepada Jokowi pada pilpres 2019. Walaupun hanya puluhan ribu suara.</div><div><br /></div><div>Lagi lagi ini soal lobi dan kemampuan meyakinkan pusat guna melakukan pembangunan. Babel, Sumsel dan Kepri sama sama berjuang membangun jembatan di atas laut. Hanya saja, Babel dan Sumsel merasa lebih memerlukan jembatan dibandingkan dengan Kepri.</div><div><br /></div><div>Atau lebih menarik membangun jembatan Selat Sunda yang akan menghubungkan Sumatera dengan Jawa. Dan akan lebih dahsyat efeknya, jika dibangun jembatan Batam- Singapura. Tentu akan menambah kunjungan wisman antarnegara. Tapi itu nanti. Entah kapan. Setidaknya China sudah memberikan contoh jembatan terpanjang di atas laut di dunia. Mereka bisa mewujudkannya. Kita?</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-29855207402184548712020-07-10T20:09:00.001+08:002020-07-10T20:09:51.261+08:00Pilkada dan Politik Dinasti<div><i><font size="5">M</font>ODEL politik dinasti sepertinya menjadi trend di Indonesia. Politik kekerabatan atau yang lebih dikenal sebagai Politik Dinasti adalah mereka yang mewarisi jabatan publik yang sama dari anggota keluarga mereka yang memegangnya sebelum mereka (Asako dkk, 2010).</i></div><div><i><br /></i></div><div><i>Motivasi jaringan keluarga dalam politik menurut Hajrianto Yassin Thohari dalam Kolom Gatra 19 Januari 2011 karena secara psiko-politik, keluarga penguasa selalu memiliki self-confident yang tinggi. Pasalnya, mereka terlahir dari keluarga kerajaan atau penguasa.</i></div><div><br /></div><div>Sehingga pastilah merasa menjadi putra dan putri yang sebenar-benarnya. Istri dan anak-anak raja hidup di istana . Mereka merasa dilahirkan sebagai orang istimewa dan diistimewakan kerana kedudukan ayahnya. Maka, mereka kemudian ingin mengulang dan melangenggkan keistimewaan itu untuk selama-lamanya.<span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Menurut Marcus Mietzner (2009), dalam paper yang berjudul Indonesia’s 2009 Elections: Populisme, Dynasties and the Consolidation of the Party System, menilai bahwa kecenderungan politik dinasti cukup menguat dalam politik kontemporer Indonesia. Praktik politik dinasti menurutnya tidak sehat bagi demokrasi. Antara lain karena kontrol terhadap pemerintah yang diperlukan dalam demokrasi, misalnya checks and balances, menjadi lemah (Alim, 2011).</div><div><br /></div><div>Saat ini setidaknya sudah tercatat 36 dinasti daerah di Indonesia yang</div><div>berkuasa mulai dari suami jadi kepala daerah, lalu istri, ipar, biras hingga anak. Dan tercatat 28 kasus korupsi dari 36 politik dinasti di 36 daerah itu. Inilah satu satu dampak negatif politik dinasti (Mustafa, 2018).</div><div><br /></div><div>Di pilkada 2020 Provinsi Kepulauan Riau, ada sejumlah daerah yang bisa saja dikatakan merencanakan membangun politik model dinasti. Itupun jika berhasil di pilkada 2020. Misalnya di Kabupaten Bintan, ada</div><div>nama Robby Kurniawan, belum lagi berumur 26 tahun. Ia akan dipasangkan oleh Golkar dengan Bupati incumbent Apri Sujadi. Robby merupakan putra dari mantan Bupati Bintan Ansar Ahmad yang kini menjadi anggota DPR RI di Komisi V.</div><div><br /></div><div>Sedangkan istrinya Ansar merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Dewi Kumalasari. Ketiganya adalah kader elit Golkar. Belum lagi jika ditambah adiknya Ansar adalah Wakil Ketua DPRD Bintan 2019-2024 dan mantan Ketua DPRD Bintan Nesar Ahmad 2014-2019.</div><div><br /></div><div>Kemudian dari Batam ada nama Marlin Rudi. Istri Walikota Batam dan juga ex officio Kepala BP Batam itu akan dijagokan menjadi wakil gubernur. Bukan tanggung tanggung, Marlin yang tak pernah memegang jabatan publik baik seperti anggota DPRD di Batam diberikan kepercayaan oleh Nasdem menjadi wakil gubernur.</div><div><br /></div><div>Karena Rudi adalah calon Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Kepulauan Riau. Nama Marlin memang baru muncul ketika Rudi memutuskan tidak mengikuti pilkada gubernur. Karena dia akan melanjutkan kepemimpinan double Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam yang prestisius itu. Ketika mantap ikut pilkada Kepri, dan fokus pilkada Batam, Rudi mendorong istrinya sendiri untuk dipasangkan calon yang memiliki peluang untuk menang.</div><div><br /></div><div>Setidaknya ada nama Plt Gubernur Kepri Isdianto yang disebut sebut akan berpasangan dengan Marlin. Artinya jika jadi ikut, kampanye Rudi di Batam, maka bisa jadi akan kampanye Marlin. Kampanye satu paket. Tentu lebih hemat.</div><div><br /></div><div>Artinya di Kepulauan Riau, di dua daerah ini kental nuansa politik menuju dinasti jika pasangan ini nantinya terwujud dan menang. Sementara di Kabupaten Natuna, mantan istri Bupati Natuna Daeng Rusnadi juga akan ikut pilkada kembali menjadi salah satu calon. Ngesti yang saat ini menjadi Wakil Bupati Natuna.</div><div><br /></div><div>Di Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah pernah membuat politik dinasti besar. Dan tergolong tipelogi dinasti besar. Karena Atut sebagai gubernur, suaminya sebagai anggota DPR RI. Kemudian anaknya sebagai wakil gubernur di periode 2015-2021.Kemudian adik iparnya Airin Rachmi Diani Wali Kota Tangerang Selatan dua periode.</div><div><br /></div><div>Tubagus Haerul Jaman (adik tiri Atut/Walikota Serang). Dan Tanto Warsono Abran (menantu/wakil Bupati Pandeglang). Setidaknya beberapa kepala daerah dipegang keluarga ini di Banten hingga jabatan DPRD. Dan Atut dan adiknya Wawan mengalami kasus korupsi yang diproses oleh KPK.</div><div><br /></div><div>Di Kalimantan Timur juga hampir sama dengan Provinsi Banten, kental dengan politik dinasti. Mulai dari Syaukani menjadi Bupati Kutai Kertanegara hingga anak perempuan Widya juga menjadi bupati di kabupaten yang sama. Namun keduanya tak bernasib baik. Sama sama diproses hukum.</div><div><br /></div><div>Fenomena politik dinasti merupakan salah satu gejala yang dapat menimbulkan proses pengambilan keputusan di daerah menjadi tidak efisien dan efektif. Sumberdaya yang cakap cenderung tidak mampu mendapatkan tempat untuk mengelola keuangan daerah yang baik (Adzani & Martani).</div><div><br /></div><div>Ketika suatu pemimpin pemerintahan berasal dari dinasti politik, hal itu akan memicu penempatan-penempatan individu yang memiliki hubungan istimewa pada posisi-posisi strategis dalam pemerintahan. Pada seharusnya, penempatan tersebut harus didasarkan pada kualifikasi yang tepat untuk menjalankan tugas-tugas pelayanan di dalamnya.</div><div><br /></div><div>Adanya sikap-sikap tidak independen dari hubungan istimewa tersebut dapat menurunkan pengawasan pada pelaksanaan tugas-tugas dan pelaporanpenyelenggaraan pemerintahan ( Aji,Pratolo,2018).</div><div><br /></div><div>Sebagaimana pembagian dinasti politik menurut Wasisto Raharjo Djati, yang ditulis Mustofa, membagi empat tipologi preferensi familisme dalam dinasti politik lokal, yaitu populism dynasties, octopus dynasties, tribalism dynasties, dan feudalism dynasties. Pertama,</div><div>populism dynasties adalah dinasti politik familisme berbasis populisme yang ditonjolkan dalam suksesi pemerintahan adalah upaya “mengamankan” progam kepala daerah sebelumnya.</div><div><br /></div><div>Hal ini terkait reproduksi wacana heroism dan populisme progam pemerintahan sebelumnya yang dijadikan bahan kampanye kerabat untuk menggantikan kerabatnya yang lain. Dinasti politik model populis sebenarnya dibangun atas romantisme pemimpin yang mengayomi dan bertindak adil kepada masyarakat di tengah sengkarut</div><div>kepemimpinan sekarang ini yang “berselingkuh” dengan praktik korupsi dan kolusi. Romantisme lantas diwujudkan dalam konsepsi ratu adil maupun satria piningit untuk menggambarkan pemimpin kerakyatan tersebut.</div><div><br /></div><div>Politik yang seperti ini berbentuk pemerintahan boneka karena yang</div><div>sebenarnya berkuasa adalah suaminya, sementara istrinya hanya menjadi simbolis pemerintahan. Dalam model dinasti politik seperti ini, aroma oligarki terasa namun tidak begitu kuat karena sebenarnya yang dibangun adalah romantisme dan populisme yang berbaur dengan oligarkis.</div><div><br /></div><div>Di tengah rendahnya literasi politik, maka politik dinasti akan marak.</div><div>Karena pemilih rasional kalah banyak dibandingkan pemilih tradisional</div><div>yang memilih berdasarkan kesukuan, pragmatis dan bujuk rayu. Untuk itu diperlukan kesadaran politik dari pemilih agar memilih calon-calon</div><div>yang memahami persoalan daerah agar mampu menyelesaikan persoalan tersebut.</div><div><br /></div><div>Dalam laporannya bertajuk Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class, Bank Dunia menyebutkan bahwa terdapat 115 juta penduduk Indonesia atau sekitar 45% yang masih masuk kategori rentan miskin, sementara penduduk yang tergolong kelas menengah baru mencapai 52 juta orang atau sekitar 20%. Artinya, hanya terdapat satu dari lima orang penduduk Indonesia yang sudah masuk kelompok kelas menengah. (Media Indonesia,3/2/2020).</div><div><br /></div><div>Artinya, 115 juta itu penduduk Indonesia yang hidup miskin di bawah 2 juta rupiah per keluarga yang dihabiskan untuk hidup. Atau Rp400 ribuan hidup per orang. Di sinilah tugas pemerintah harus fokus menyelesaikan kemiskinan, membuat pendidikan yang berkualitas, peningkatan layanan kesehatan, dan memperkuat UMKM di pedesaan.</div><div><br /></div><div>Agar mereka bisa bertahan dari gempuran ekonomi. Untuk mencapai itu tak bisa jika pemimpin yang lahir dari pilkada kurang memahami persoalan daerah dan bagaimana mereka bisa mengentaskan</div><div>kemiskinan.</div><div><br /></div><div>Paul Ricoeur (1990) mengatakan etika politik selalu menjadi sumber ‘antinomi’ realitas politik di hadapan para elite politik itu sendiri. Ketika etika itu diabaikan, maka siapa yang paling kuat akan memenangkan kontestasi walaupun mengabaikan etika yang seharusnya membuat pertandingan berlangsung adil.</div><div><br /></div><div>Tentu kita ingat dengan sejarah berakhirnya dua dinasti Abbasiyah dan</div><div>Turki Usmani. Salah satunya yakni putra mahkota yang melanjutkan pemerintahan tidak mampu mengelola pemerintah sebaik pendahulunya. Sehingga memunculkan kekuatan baru di banyak daerah jajahan.</div><div><br /></div><div>Kelemahan kepemimpinan anak anak raja yang tidak mumpuni seperti ayahnya digunakan kesempatan memerdekakan wilayah masing masing. Abbasiyah berakhir. Dan hingga Turki Usmani yang berkuasa hampir 800 tahun pun berkahir di 1924. Sultan terakhir Mahmed VI pergi keluar Turki. Ataturk mejadi pemimpin negeri itu.</div><div><br /></div><div>Sekarang zaman 4.0, diperlukan pemimpin yang paham mengerti banyak hal dan kaya akan pengalaman kepemimpinan. Dengan harapan, pengalaman tersebut mampu membawa daerah di Kepulauan Riau bangkit dengan maksimal. Politik dinasti sebenarnya mengancam demokrasi. Hanya pemilih yang bisa mengoreksinya. Kalau mereka memilih berarti setuju dengan itu. Jika tak setuju, jangan dipilih.*</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-8787690766709142382020-07-10T20:02:00.000+08:002020-07-10T20:02:32.786+08:00Oligarki Mengoyak Demokrasi<div><i>Banyak negara demokrasi di dunia belum maksimal membuat seluruh rakyatnya sejahtera. Tetapi beberapa persen dari total penduduk bahkan menjadi kaya raya akibat dari proses demokrasi. Proses politik masih dikuasai oligarki menentukan kebijakan kebijakan yang berhubungan dengan kepentingan publik. Bahkan termasuk proses pencalonan kepala daerah. </i></div><div><br /></div><div>Demokrasi beriringan dengan oligarki ketika civil society, pers dan kalangan cendekiawan di kampus tidak kuat mengimbanginya. Pilkada langsung 2020 ini hendaknya para pemilih betul betul memilih pemimpin yang serius memikirkan bagaimana menawarkan program yang bisa membuat rakyat makmur hidup sejahtara. Bagaimana memilih pemimpin daerah yang dekat dengan rakyat tak berjarak dengan rakyat. Dan mengambil kebijakan untuk kepentingan rakyat. Bukan kebijakan pembangunan atas dorongan kaum oligarki yang menimba keuntungan dari proyek proyek APBD.</div><div>Menurut Jeffry A Winters, profesor politik dari Northwestern University, USA, zaman imperium Roma, selisih kalangan paling kaya Roma yakni 500 senator dengan orang miskin di sana pada waktu itu, ribuan tahun dari saat ini hanya 10 ribu kali lipat.</div><span><a name='more'></a></span><div><br /></div><div>Sedangkan era demokrasi modern, kekayaan 500 orang paling kaya di Amerika dengan warga biasa di sana ada gab 20 ribu kali lipat. Dan yang paling seram ada di Indonesia. Misalnya kata Winters, 50 orang paling kaya di Indonesia dibandingkan dengan penduduk miskin di Indonesia mencapai 630 ribu kali lipat selisihnya.</div><div><br /></div><div>Tak heran menurut Global Wealth Databooks 2016, tingkat kesenjangan sosial Indonesia paling buruk di dunia bersama dengan empat negara lain yakni Rusia, India, dan Thailand.</div><div>Global Wealth Report 2018 menyebutkan, satu persen orang terkaya Indonesia menguasai 46,6 persen kekayaan nasional, meningkat dari 45,4 persen pada 2017. </div><div>Sementara 10 persen orang terkaya menguasai 75,3 persen kekayaan nasional. Posisi Indonesia 2018 terburuk kelima di dunia setelah Thailand, Rusia, Turki, dan India.</div><div><br /></div><div>Dan bisa kita lihat, gaji elit direksi di BUMN di negeri ini mencapai lebih dari Rp100-150 juta per bulan. Sedangkan di sisi lain, upah minimum kota di Indonesia untuk pekerja ada yang masih di bawah 3 juta rupiah per bulan. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) merilis standar garis kemiskinan masyarakat Indonesia adalah Rp 425.250 per kapita per bulan. </div><div><br /></div><div>Hal tersebut menunjukkan bahwa orang miskin Indonesia memiliki pendapatan sebesar Rp 14.175 setiap harinya atau sekitar 1 dollar AS. pemerintah masih menggunakan asumsi garis kemiskinan per hari menghabiskan tak sampai 2 dollar. Padahal di negara lain sudah 2 dollar per hari. Dengan angka cuma 1 dollar lebih itu jumlah warga miskin mencapai 24 juta jiwa di Indonesia. Di Kepri jumlah penduduk miskin menurut BPS mencapai 127 ribu jiwa. Jika BPS menggunakan asumsi pengeluaran 2 dollar per hari, maka yang kalangan miskin lebih dari 48 juta jiwa.</div><div>Lantas bagaimana demokrasi bisa membawa perubahan pemerataan kesejahteraan? Nampaknya pertanyaan ini masih menjadi tanya tanya besar yang jawabannya belum dapat dipastikan kepuasaannya. Kalau satu suara satu orang sudah adil. Yang profesor dengan yang tak tamat SD sama sama satu suara. Rutinitas pemilu dan pilkada teratur. </div><div><br /></div><div>Tapi, hasil pesta demokrasi itu belum berhasil maksimal menurunkan indeks kesenjangan di Indonesia. Kita pernah pernah mencapai 41 point' gini ratio di 2014 dan sekarang baru menurun mencapai 38 point.</div><div>Sedangkan di zaman Soeharto, gini ratio Indonesia lebih baik dari zaman Reformasi saat ini. Australia termasuk negara dengan gini ratio rendah di angka 27 point'. Menunjukkan pembangunan di negara ini berhasil mengurangi ketimpangan kesejahteraan antara kaya dan miskin. </div><div>Dan di kita yang kaya tambah kaya yang miskin tetap miskin. Supaya tak kelihatan miskin, pemerintah melakukan strategi mengubah rumah warga miskin menjadi layak huni. Pemerintah tak mengubah mereka dari sisi pekerjaan. Misalnya dari nelayan dengan motor 5 GT ke nelayan dengan motor ikan 20 GT. Sehingga mencari ikan ke laut di atas 12 mil. Yang kurang modal diberikan bantuan modal lalu dibina. Jangan dibiarkan mereka meminjam kepada pihak lain dengan bunga tinggi.</div><div><br /></div><div>Pemerintah pun masih membiarkan nelayan tergantung dengan tauke. Sehingga harga ikan yang mereka tangkap nilainya tak terlalu kompetitif. Belum ada upaya misalnya pemerintah membuat pabrik pengolahan ikan yang dapat menambah nilai jual hasil tangkapan nelayan.</div><div>Negara negara di kawasan Skandinavia menjadi negara makmur padahal tidak terlalu memiliki kekayaan tak sebanyak Indonesia. Rata rata PDB per kapita di atas 30 ribu dolar AS. Sementara Indonesia PDB per kapita masih 3.800 dolar US.Nelayan di Norwegia misalnya makmur karena negara itu mengoptimalkan potensi kelautan mereka bernilai jual tinggi.</div><div>Persoalannya adalah, dengan besarnya APBN maupun APBD dalam melaksanakan pembangunan, tapi efeknya tidak serta merta rakyat miskin berubah cepat menjadi tidak miskin lagi. </div><div><br /></div><div>Terkadang, proses pembangunan tidak langsung menyentuh titik titik kemiskinan. Misalnya dibuat pembangunan Gurindam 12 yang menelan dana Rp400 an miliar, tapi dengan anggaran sebesar itu, pemerintah tak memiliki hitungan dampak pembangunan tersebut dalam mengentaskan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanjungpinang. Andaikan proyek itu didanai APBN, tentu tak menyedot APBD Kepri.</div><div>Dan harus dipastikan berapa banyak orang miskin yang bisa dibantu keluar dari kemiskinan misalnya dengan melakukan proyek atau kegiatan yang bisa melibatkan mereka dalam proyek tersebut.</div><div>Banyak negara maju seperti di Dubai, Korea Selatan, Singapura, membangun waterfront city, karena memang negara itu jumlah penduduk miskinnya relatif kecil. Warganya ingin menikmati kebutuhan tersier seperti liburan, makan makan, dan kenikmatan lainnya. Dan menarik wisman.</div><div><br /></div><div>Sementara di kita, harusnya dana APBD untuk program pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan layanan kesehatan jadi berkurang karena digunakan untuk pembangunan proyek Gurindam dengan keuangan yang terbatas.</div><div>Hasil kajian ilmiah harusnya menjadi pegangan pengambil keputusan dalam melakukan pembangunan yang menelan anggaran yang tidak sedikit. </div><div><br /></div><div>Di negara demokrasi, suara suara yang diberikan pada saat pesta pemilu harusnya membuat kepala daerah ingat dengan raja mereka yakni rakyat yang memilih. Tapi dalam sejumlah kasus pemilu, terkadang hanya sebagai peresmian untuk berkuasa. Setelah itu, yang berkuasa menjadi raja dan lupa siapa yang memberi kuasa. Kebijakan publik dalam proses pelaksanaan anggaran lebih mementingkan kepentingan kaum oligarki. Mereka yang sudah memberikan modal ketika berkontribusi saat pemilu.</div><div>Oleh karena itu, kata Jeffry Winters, rakyat sebagai pemilik kedaulatan harus betul betul memilih pemimpin yang tidak terpengaruh oleh kekuatan pemilik modal yang nantinya meminta konsesi untuk mengeruk sumber daya alam daerah, proyek proyek, hingga kepentingan lainnya. Pilihlah pemimpin yang serius untuk menjadikan kekayaan daerah untuk kemakmuran masyarakatnya. </div><div><br /></div><div>Saat Marx dan Engels berbicara tentang kehidupan masyarakat tanpa elite, memimpikan setiap anggota masyarakat bisa berganti</div><div>fungsi, sehingga tidak ada dominasi oleh yang satu terhadap lainnya. Lebih dari 100 tahun pemikiran Marx itu, kini kita sangat tergantung dengan kelompok elit tersebut.</div><div><br /></div><div>Seolah olah mereka lah yang mampu mencalonkan pemimpin di saat pilkada. Karena mereka memiliki modal yang bernama uang. Kalangan yang tidak sepaham dengan kelompok itu akan disingkirkan. Pemilih akan dicari ketika mau pemilu dan pilkada. Setelah dapat legitimasi, maka pemilik suara pun dipandang sebelah mata. Karena semua akan dibagi rata kepada karib kerabat sang penguasa. "Dan perlu diingat, sering kali demokrasi hanya menciptakan tirani baru karena tidak jarang pemimpin</div><div>merobek-robek prinsip demokrasi setelah mereka berkuasa," kata Robert Michael yang menulis buku "Partai Politik: Kecenderungan Oligarki dalam Birokrasi" di tahun 1911</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-30748370305984449292020-07-10T19:50:00.000+08:002020-07-10T19:50:02.760+08:00Baju Gratis, Kualitas Pendidikan hingga Politik Pencitraan<div><i>Dalam hal pengembangan SDM, pendidikan memiliki nilai strategis dan mempunyai peran penting sebagai suatu investasi di masa depan. Karena secara teoritis, pendidikan adalah dasar dari pertumbuhan ekonomi, dasar dari perkembangan sains dan teknologi, mengurangi kemiskinan dan ketimpangan dalam pendapatan, dan peningkatan kualitas peradaban manusia pada umumnya (John Vaizey, 1980: 4).</i></div><div><br /></div><div>Salah satu keberhasilan tingkat pendidikan suatu bangsa dapat dilihat melalui angka human development index (HDI). Berdasarkan data United Nation for Development Programme (UNDP), Indonesia berada pada posisi 108 dari 110 negara di dunia dan jauh tertinggal dari negara-negara tetangga di ASEAN (UNDP, 2010). Kemudian 2019 Indonesia memiliki peringkat kualitas hidup ke-111 dari 189 negara menurut laporan Indeks Pembangunan Manusia 2019 yang dikeluarkan PBB.</div><div> Peringkat Indeks Pembangunan Manusia tahunan dihitung menggunakan tiga kategori: kesehatan, pendidikan dan pendapatan. <span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut, seperti: rendahnya angka partisipasi masyarakat Indonesia dalam pembangunan berkelas dunia, rendahnya kualitas lulusan sekolah, rendahnya jumlah lulusan yang mampu diterima di pasar global. </div><div>Ke depan, pembangunan pendidikan nasional di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan serius, terutama dalam upaya meningkatkan kinerja yang mencakup (a) pemerataan dan perluasan akses; (b) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; (c) penataan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik; dan (d) peningkatan pembiayaaan di sektor pendidikan.</div><div><br /></div><div>Upaya pemerintah daerah meningkatkan kulitas sumber daya harusnya menyentuh kebijakan penting yang dapat merangsang meningkatnya kualitas pendidikan di Kepri. Misalnya kebijakan yang dapat menyentuh langsung ke persoalan peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kualitas guru, dengan cara sekolahkan kepala sekolah ke jenjang pendidikan S2 atau S3. Atau misalnya lengkapi sekolah yang ada saat ini dengan fasiltas multi media. Artinya dengan 5 tahun ke depan, Pemda sudah akan mengubah wajah pendidikan di Kepri. </div><div><br /></div><div>Karena untuk mewujudkan misi besar meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka diperlukan adalah peningkatan hal yang terkait dengan kualitas. Mulai dari input, proses dan output siswa. Faktor pendukung ketiganya harus disiapkan dengan sebaik baiknya.</div><div> Agak unik cara berpikir Dinas Pendidikan Kepri misalnya mengimbau anak anak SMA di Tanjungpinang pakai sepeda ke sekolah. Mengapa Dinas Pendikan tak mengimbau agar belajar baik baik agar bisa kuliah di kampus terbaik di Indonesia atau luar negeri.</div><div><br /></div><div>Dalam dunia pendidikan, masalah pokok serta turunannya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dibahas banyak penelitian baik di Indonesia maupun negara lain yang pendidikannya sudah maju adalah pertama soal infrastruktur sekolah, kedua sumber daya guru, ketiga lingkungan masyarakat hingga rumah dan keempat yang penting soal kurikulum pendidikan. Keempat masalah pokok ini harus sempurna. Tidak boleh main main. </div><div><br /></div><div>Menciptakan anak didik yang berkualitas tak cukup dengan pendidikan di sekolah dan guru yang baik. Karena pendidikan pertama anak berada di dalam rumah. Dan di bawah kontrol orang tua. Bayangkan anak anak dilarang merokok, tapi sampai di rumah, orang tua menyuruh anak membeli rokok. Bahkan merokok di depan anak di dalam rumah. Hasil didikan guru di sekolah akan kontradiktif dengan kondisi di dalam lingkungan. Apalagi di satu kampung, semua orang tua merokok. Di sekolah diajarkan menjaga kebersihan, tapi di lingkungan, mudah ditemui warga membuang sampah di sembarang tempat.</div><div><br /></div><div>Kemudian soal kurikulum. Penguasaan kurikulum dan sistem kurikulum nasional harus stabil. Di Finlandia juga kurikulum tidak gampang berubah. Bahkan 20 tahun pun tidak berubah. Menurut Yudi Latif, reformasi struktural pendidikan termasuk di rencana perubahan kurikulum seperti Ujian Nasional diganti dengan penilaian pribadi, cenderung mengurangi perhatian pada urusan “inputs” (uang, fasilitas, jumlah guru dan siswa, kurikulum, dan sumberdaya). Perhatian tertuju ke usaha memperbaiki pendidikan dengan memberi fokus pada “outcomes” (performa), dengan meredistribusikan otoritas. </div><div>Asumsinya, bila pemerintah menggenggam sekolah secara ketat dalam hal akuntabilitas atas performa siswa, namun mengaturnya secara longgar untuk mendorong inovasi lokal (sekolah), maka pendidikan akan berkembang. </div><div><br /></div><div>Caranya, sekolah harus bertanggung jawab atas hasil bukan inputs. Untuk itu, pemerintah secara ketat mengatur performa sekolah, tetapi bukan sumberdaya dan proses. Sekolah harus dibuat akuntabel melalui sistem evaluasi berdasarkan ujian terstandard dan sistem insentif yang terpusat, bukan melalui kompetisi pasar.</div><div>Kita lihat Finlandia, negara kecil di era tahun 1950 an, negara ini banyak yang jadi tukang kayu dan penduduknya miskin. Tapi mereka bertekad ingin berubah. Caranya melalaui satu kunci meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan sangat diutamakan, mereka yakin inilah kunci utama menuju sejahtera. </div><div><br /></div><div>Di Finlandia, untuk jadi guru adalah profesi yang paling susah. Lulusan terbaik universitas dan harus melalui tes yang ketat. Kalau lulus bisa jadi guru. Gaji guru setara dengan gaji dokter. Lalu mereka diberikan pelatihan selama setahun di pusat pendidikan guru. Indonesia mulai menerapkan program pelatihan menjadi guru sehingga kampus kampus pencetak guru diberikan lembaga pelatihan guru. Tapi karena baru tentu belum optimal. Masih ada ketimpangan antarakampus akreditasi A dengan akreditasi B.</div><div>Finlandia dan rakyatnya menempatkan guru sebagai profesi terhormat dan mereka yang menyandang profesi guru merasa mendapat sebuah prestise dan kebanggaan tersendiri (Chatib, 2014). Di kita gaji guru masih di bawah UMK. Miris bukan.</div><div>Kompetensi guru merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru dengan kompetensi tinggi tentunya akan meningkatkan kualitas pembelajaran, dan akhirnya akan meningkatkan mutu sumber daya manusia yang dihasilkan oleh proses pembelajarannya. </div><div><br /></div><div>Masalah utama yang berkembang adalah rendahnya kompetensi desain pembelajaran, kompetensi penelitian dan kompetensi penguasaan bahasa Inggris. Masalah-masalah ini dapat diatasi dengan langkah-langkah misalnya: pendidikan dan pelatihan untuk para guru yang sesuai.</div><div>Pidato Miriam Kronish (Kepala Sekolah SD John Eliot 1988-2002, Needham, Massachusetts, Amerika Serikat- sekolah terbaik di Amerika: “masa depan pendidikan di Amerika ditentukan oleh sebuah kekuatan. Jika saja kami punya kekuatan, kekuatan tersebut adalah program utama di sekolah kami, yaitu pelatihan guru. Guru tidak hanya cukup membaca metode-metode belajar-mengajar terbaru. Guru harus dilatih, seperti halnya aktor atau penyair yang perlu berlatih. Setelah itu, guru baru dapat mengajarkannya kepada orang lain.”</div><div><br /></div><div>Siapapun yang jadi kepala daerah naikkan lah gaji guru lebih tinggi. Mereka yang mendidik anak anak bangsa harus diberikan gaji yang tinggi. Di atas UMK. Hal itu agar mereka menjadi berkompetensi dalam mengajar dan mendidik. Guru guru harus memahami betul metode pedagogi dengan sebaik baiknya. Karena inilah kunci perubahan besar agar tercipta sumber daya manusia yang handal. Tidak ada lagi guru diremehkan sebelah mata. Guru harus menjadi profesi yang amat dihargai di negeri ini. Faktor penting ini harus betul betul diperhatikan oleh pemerintah.</div><div><br /></div><div>Selain masalah peningkatan kualitas guru, yang harus diperhatikan infrastruktur sekolah. Pemerintah harus bisa pastikan belajar di sekolah anak anak dalam keadaan nyaman. Mereka merasa betah berada di sekolah. Artinya lingkungan sekolah harus nyaman, asri, tersedia kumputer, intenet yang memadai, AC, buku pelajaran dibagikan gratis, bersih, infokus, labor, perpustakaan dengan ketersediaan banyak buku bacaan lainya. Sarana pembelajaran pendidikan pendukung semua harus ada dan lengkap. Termasuk sarana olahraga sekolah. Guru tidak boleh dalam satu kelas mengajar lebih dari 28 anak per kelas agar fokus dalam melakukan pengawasan.</div><div><br /></div><div>Bahkan program full day school harus diterapkan semua sekolah termasuk sekolah Bintan. Namun kondisi sekarang tidak mungkin, pasalnya ruang kelas tidak cukup. Ada juga yang sampai memaksa dibuat kelas lagi sore. Anak anak SD dan SMP akibatnya tidak bisa belajar maksimal karena terbatas jumlah kelas dan guru serta waktu. Harusnya segera ditambah ruang kelas baru agar bisa merasakan full days school.</div><div>Full days school berdampak produktif bagi orang tua. Sehingga orang tua yang ingin bekerja tak terganggu. Produktivitas warga kota pun akan meningkat karena suami istri bekerja.</div><div><br /></div><div>Dan harusnya hal mendasar ini harus dibenahi. Jangan ada lagi sekolah pakai shift. Terapkan full day school. Berikan makanan gratis di sekolah dengan didanai APBD. Guru harus membuat anak anak betah di sekolah. Karena itu rumah kedua mereka. Dan didanai melalui APBD. Minimal memberikan makanan pendukung atau susu kotak untuk anak anak kelas 1 SD.</div><div><br /></div><div>Dan yang penting, gratiskan biaya pendidikan di Kepri di semua jenjang pendidikan SD dan SMP hingga SMA kalau perlu hingga bangku kuliah melalui beasiswa. Berikan beasiswa anak anak anak anak Kepri lainnya yang berprestasi dengan dana abadi pendidikan. Sehingga dapat dipastikan seluruh anak anak Kepri yang mampu secara akademik tak ada yang gagal melanjutkan pendidikan ke sarjana atau S2 diakibatkan biaya. </div><div>Lalu jika anak anak kurang mampu secara akademik, pemerintah memberikan pendidikan vokasional. Tujuannya, lulus dari sekolah mereka bisa berkerja langsung dengan bekal skill yang diperoleh di pendidikan vokasi. Tak heran jika presiden Jokowi mengatakan tak penting izajah, yang penting skill. Karena mereka bisa kerja dan mendapat upah yang tinggi. Dengan upah tinggi, bisa menghidupi diri sendiri bahkan keluarga. Dan tentunya bisa lepas dari kemiskinan.</div><div><br /></div><div>Asumsi dasar teori Human Capital adalah bahwa seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan. Setiap tambahan satu tahun sekolah berarti, di satu pihak, meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat penghasilan seseorang, tetapi, di pihak lain, menunda penerimaan penghasilan selama satu tahun dalam mengikuti sekolah tersebut. Di samping penundaan menerima penghasilan tersebut, orang yang melanjutkan sekolah harus membayar biaya secara langsung. </div><div>Maka jumlah penghasilan yang diterimanya seumur hidupnya, dihitung dalam nilai sekarang atau Net Present Value. Present Value ini dibedakan dalam dua hal, yaitu apabila pendidikannya hanya sampai SMA atau melanjutkan kuliah di perguruan tinggi sebelum bekerja (Bruce E. Kaufmana dan Julie L. Hotchkiss, 1999).</div><div><br /></div><div>Pemko Tanjungpinang, Pemkab Bintan hingga Pemprov Kepri harusnya membuat dana abadi pendidikan menyisihkan misalnya dari APBD di bank agar digunakan untuk dana abadi pendidikan. Atau melalaui dana CSR. Sekolah kan anak anak Tanjungpinang ke jenjang pendidikan tinggi setngginya. Lebih baik jika mereka dapat beasiswa LPDP yang juga dari dana abadi pendidikan Indonesia. Kalau ada dana abadi lokal, nantinya dengan dana ini dijadikan beasiswa untuk anak-anak Tanjungpinang kuliah.</div><div>Jika setiap tahun Pemko atau Pemkab Bintan atau Kepri minimal menyekolahkan anak anak Tanjungpinang ke negara maju di Eropa atau Amerika, lima orang saja, maka dalam lima tahun, akan ada 25 pemuda Tanjungpinang balik kampung dengan sumber daya manusia kualitas global. Dan mereka ini ke depan nya dengan jaringan internasional, pengetahuan global yang akan mengelola Tanjungpinang. Kalaupun nanti mereka jadi anggota DPRD atau jadi walikota, dengan reputasi dunia. Dan itu dimulai dari dana abadi pendidikan.</div><div><br /></div><div>Baju Gratis Tak terkait Kualitas Pendidikan</div><div><br /></div><div>Kembali lagi soal baju gratis yang dibagikan kepada siswa baik di Pemko Tanjungpinang dan Pemkab Bintan adalah kebijakan yang tidak menyentuh subtansi peningkatan kualitas pendidikan. Tetapi lebih kepada pencitraan kepala daerah sudah memerhatikan siswa dengan memberikan baju gratis. Nama kepala daerah bagus. </div><div>Kualitas pendidikan akan baik jika guru diberikan pelatihan lebih maksimal kualitas ditambah, fasilitas belajar siswa di seluruh Bintan dan Tanjungpinang atau daerah lainnya sama baiknya. Baju gratis itu kebijakan pencitraan membantu orang tua tidak mengeluarkan biaya membeli baju.</div><div> Tapi tidak mengubah peningkatan kualitas pendidikan. Baju akan habis pakai setiap tahun. Bayangkan jika dana Rp 8 miliar setiap tahun untuk menugaskan guru belajar atau melengkapi seluruh sekolah di Kepri dengan multimedia lainya. Tentu akan lebih dirasakan dalam hasilnya ke depan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-85653556910468142802020-07-10T19:44:00.000+08:002020-07-10T19:44:51.459+08:00Pilkada dan Peluang Figur Baru<div style="text-align: justify;"><div><i>PALU itu diketok oleh pimpinan Komisi II DPR RI bersama dengan Ketua KPU, Bawaslu, Plt Ketua DKPP dan Mendagri. Hasil rapat memutuskan pilkada 2020 tunda. Nah, pertanyaannya sampai kapan ditunda? Keputusan itu tergantung Peraturan Presiden Pengganti Undang Undang (Perppu).</i></div><div><br /></div><div>Tentunya Presiden akan mendengarkan alasan dari KPU dan pemerintah sebagai pihak yang paling memahami persoalan teknis pilkada. Dan prediksi tim presiden sampai kapan wabah ini selesai. Hemat penulis, Perppu yang akan diterbitkan mengatur pelaksanaan ditundanya pilkada kemungkinan terbesar, adalah September 2021. Jadi ada penundaan setahun dengan pelbagai pertimbangan.</div><div><br /></div><div>Dan, tentunya kesiapan KPU sebagai penyelenggara. Terpenting, dana pilkada bisa dikembalikan ke kas daerah untuk penanggulangan bencana kemanusiaan. Pilkada 2021, bisa menggunakan APBD tahun depan untuk pelaksanaan pilkada.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitM40-MvCOf4_LucKO5qG2qiE_LZ-0L1S-EK1xT-BdD7xfWr3Y4AxqMbdtFB_J1DAku2iVGBy75p3Y0R9A064w4_v_o_RgjMYAgGYd8graUjOpd2YKXY3E4cjbpL3H8WnbojEqxVl9160/s800/Screenshot_20200331-091015_Instagram-800x445.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="445" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitM40-MvCOf4_LucKO5qG2qiE_LZ-0L1S-EK1xT-BdD7xfWr3Y4AxqMbdtFB_J1DAku2iVGBy75p3Y0R9A064w4_v_o_RgjMYAgGYd8graUjOpd2YKXY3E4cjbpL3H8WnbojEqxVl9160/s320/Screenshot_20200331-091015_Instagram-800x445.jpg" width="320" /></a></div><span></span><div><br /></div><div>Di luar dana pengamanan Pilkada, setidaknya di Kepri dana pilkada untuk KPU dan Bawaslu menembus angka lumayan besar sekitar Rp250 miliar. Misalnya, dana pilkada untuk dua lembaga KPU dan Bawaslu Kepri saja Bawaslu sekitar Rp50 miliar dan KPU sekitar Rp98 miliar.</div><span><a name='more'></a></span><div><br /></div><div>Walaupun ada juga yang menganalisis, pilkada tunda sekalian di periode 2022. Serentak dengan hasil pilkada 2017. Tapi alasan periode nampaknya kurang bagus. Jarena kepala daerah terlalu lama dijabat oleh pejabat kepala daerah.</div><div><br /></div><div>Di Kepri misalnya, ada enam kabupaten kota yang akan habis periode pada Februari tahun depan. Termasuk Kepri. Isdianto bisa gubernur hingga Februari 2021.</div><div><br /></div><div>Peluang untuk Calon Baru</div><div>Mundurnya sejumlah tahapan berdampak kepada tahapan lain yang juga pasti mundur. Dan, pastinya munculnya calon baru yang selama ini masih ragu dalam mendapatkan dukungan partai. Penting adalah meminta dukungan pemilih.</div><div><br /></div><div>Setidaknya mundurnya pilkada, memberikan ruang harapan mereka yang sebelumnya masih ragu. Untuk melawan bupati atau kepala daerah berkuasa saat ini bernapas lega.</div><div><br /></div><div>Karena kekuatan pengaruh kepala daerah terhadap mesin birokrasi mulai kendor, ketika kepala daerah yang saat ini menjabat habis periode. Lalu, pejabat kepala daerah pengganti harus benar benar netral. Untuk menyukseskan pilkada.</div><div><br /></div><div>Kembali soal pilkada yang yang tertunda, bukan cinta yang tertunda, anggota KPU RI, Viryan dalam pertimbangan analisisnya di Twitter soal pilkada ditunda, Pertama, yaitu pemungutan suara tetap berlangsung pada 23 September 2020.</div><div><br /></div><div>Namun, hal ini bisa dilakukan dengan catatan pandemi Covid-19 berakhir akhir Maret atau awal April. Sehingga dapat dilakukan penyesuaian tahapan pilkada. Tahapan yang dapat dipersingkat waktunya adalah tahap kampanye dengan alokasi waktu 71 hari.</div><div><br /></div><div>Namun, waktu kampanye terkait dengan tahap pengadaan logistik dan ruang sengketa pencalonan. Melihat kondisi saat ini pilihan pertama tidak mungkin ditempuh.</div><div><br /></div><div>Pilihan kedua, yaitu pemungutan suara ditunda dengan asumsi wabah Covid-19 berakhir, sesuai dengan jangka status keadaan tertentu darurat bencana Covid-19 yang ditetapkan BNPB pada 29 Mei.</div><div><br /></div><div>Dalam opsi ini, tiga tahapan pilkada yang ditunda dapat dilanjutkan awal Juni. Bila mengacu pada lama waktu penundaan tiga tahapan yang akan berlangsung 72 hari, maka waktu pemungutan suara dapat diundur sampai awal Desember 2020.</div><div><br /></div><div>Lagi lagi, analisis pilkada pada Desember 2020 kurang memenuhi syarat keamanan. Kita tak tahu persis Covid19 bisa berakhir di Indonesia. Tentu berisiko kalau tetap dilakukan, ternyata sejumlah daerah yang pilkada masih belum selesai wabahnya.</div><div><br /></div><div>Pilkada Serentak 2021</div><div>Pilihan ketiga, yaitu pemungutan suara ditunda tahun depan. Hal ini berdasarkan pada prediksi pandemic covid-19 berlangsung 4-6 bulan atau lebih. Pemungutan suara bisa dilakukan pada bulan Maret sampai September 2021. </div><div>Indonesia bisa berkaca dari pemerintah Inggris yang menunda waktu pemungutan suara 309 pemilu lokal di negara itu selama setahun.</div><div><br /></div><div>Alasan Viryan ini juga pasti alasan mayoritas anggota KPU RI. Dan masuk akal untuk menjaga pilkada berkualitas dan tentunya rasa kemanusiaan.</div><div><br /></div><div>Banyak negara di dunia memikirkan penundaan sejumlah kegiatan misalnya Olimpiade di Jepang. Pilkada di Inggris. Dan Amerika pemilihan presiden mereka.</div><div><br /></div><div>Walaupun saat ini Trump akan dinilai keberhasilan atau gagal dalam menghadapi Covid19. Negara paling kuat di dunia ini babak belur dihajar corona. Mereka tercatat paling banyak tertular. Di atas China.</div><div><br /></div><div>Karena bagaimana mau pesta, jika panitia dan peserta yang pesta masih dihantui ketakutan besok atau lusa atau seminggu lagi wabah mencekam itu masih ada.</div><div><br /></div><div>Sampai dengan Senin malam (30/3/2020), lebih dari 700 ribu positif corona. Dan meninggal di angka 36 ribu di seluruh dunia. Dengan rasa kemanusiaan, tidak ada pilihan lain. Pilkada tunda.</div><div><br /></div><div>Kegiatan proyek mercusuar hentikan sementara. Perjalanan dinas dihentikan. Kita berjibaku membantu warga yang terkena dampak sosial. Tentunya tenaga medis yang berada di garda depan.</div><div><br /></div><div>Alat pelindung diri harus dipastikan cukup. Jangan adalagi keluhan tenaga medis kekurangan alat pelindung. Nyawa mereka jadi taruhan. Ikhtiar lebih diutamakan.</div><div><br /></div><div>Setelah itu, baru pasrah kepada Sang Khalik. Karena banyak tenaga medis yang sudah jadi korban. Cukup rasanya.</div><div><br /></div><div>50.000 tahun sebelum Allah menciptakan bumi dan isinya, soal takdir itupun sudah tertulis. Rasululloh shollAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah telah menulis takdir seluruh makhluk ciptaan-Nya semejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim). Bahkan daun yang jatuh dari ranting pun tercatat.</div><div><br /></div><div>Dan soal tahapan pilkada ini, sesuai pengaturan Pasal 5 UU 10/2016 tentang Pilkada, terbagi menjadi dua, yaitu tahapan persiapan dan penyelenggaraan.</div><div><br /></div><div>Hampir seluruh tahapan baik persiapan maupun penyelenggaraan saling terkait sehingga bila dilakukan penundaan berdampak pada tahap selanjutnya.</div><div><br /></div><div>Tahapan tertentu, waktunya juga telah diatur oleh UU Pilkada. Hanya dua tahapan yang relatif tidak memengaruhi tahapan lainnya secara langsung, yaitu pendaftaran pemantau pemilihan dan sosialisasi pilkada.</div><div><br /></div><div>KPU RI sudah mengambil keputusan, untuk menunda tiga tahapan yang sedang dan akan berjalan sebagai langkah darurat. Karena ketiga tahapan tersebut sarat dengan aktivitas physical-touching.</div><div><br /></div><div>Sehingga menimbulkan risiko penyularan Covid-19. Tiga tahapan itu ialah pelantikan panitia pemungutan suara (PPS), verifikasi bakal pasangan calon perseorangan, serta penyusunan daftar pemilih.</div><div><br /></div><div>Argumen KPU soal persiapan yang banyak tertunda tentunya memiliki dampak. Misalnya saat ini, tahapan pada tahap penyusunan daftar pemilih oleh KPU kabupaten/kota yang seharusnya berlangsung 23 Maret-17 April 2020. </div><div><br /></div><div>Tingkatkan Alokasi Dana Kesehatan</div><div>Penundaan tersebut memengaruhi tahapan coklit atau pencocokan dan penelitian oleh petugas pemutakhiran data pemilih yang seharusnya berlangsung 18 April-17 Mei 2020.</div><div><br /></div><div>Serta tahapan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) yang dijadwalkan 13-20 Juni 2020. Adapun, penetapan DPT menjadi sumber data untuk pengadaan logistik pilkada. (Viryan,2020).</div><div><br /></div><div>Apakah calon independen yang saat ini sudah ditutup pendaftarannya dibuka kembali? Nampaknya jawabnya sepertinya tipis. Biasanya tunda pilkada dilaksanakan kembali sampai dengan di mana proses tertunda.</div><div><br /></div><div>Yang jelas, untuk pendatang baru, jangan kendor bertarung. Politisi itu yang bertaruh dengan kemungkinan yang ada. Bisa kalah dalam kompetisi dan menang. Tentu kita banyak berdoa, kita menang melawan Covid19 tanpa banyak korban jiwa.</div><div><br /></div><div>Inilah saatnya, kampanye pilkada harus mengutamakan kepentingan kesehatan masyarakat di atas proyek-proyek tak jelas terhadap kepentingan rakyat kecil.</div><div><br /></div><div>Sementara, setelah ada wabah, kita keteteran soal fasilitas kesehatan. Ke depan harus berani calon mengatakan, tingkatkan dana alokasi pelayanan kesehatan di setiap APBD. Ini soal nyawa dan kemanusiaan. (*)</div><div><br /></div><div>Terbit di Suarasiber.com</div></div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-14218238975183225062020-07-10T19:32:00.001+08:002020-07-10T19:32:47.822+08:00Lawan Covid19, Belajarlah dari Pengalaman Negara Lain<div>Tanjungpinang mencari jalan sendiri untuk meredam Covid 19. Ya, model jam siang malam. Bukan pembatasan sosial, bukan karantina wilayah, apalagi lockdown. Pengalaman adalah guru yang paling baik kata pepatah. Lihat negara yang sudah berhasil dan ikuti sesuai protokoler WHO. Jika kita lihat PSBB di Jakarta, dan daerah sekitar mulai menunjukkan hasil setelah diberlakukan. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYVcVzO1zeteP-BQqJRHKnThHkFEaVar5nKpS85_2Dhf1ubv-1EHD7pmmT4vH5nDNbeulN8lN4GCGaiEbmypM8cMYO8svZr8Xe7dBmaNFPpZamIwDFjFM5WxaoBp9QCQtzFjNwhtACF-s/s720/95388629_2971655032919284_2759076171927781376_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYVcVzO1zeteP-BQqJRHKnThHkFEaVar5nKpS85_2Dhf1ubv-1EHD7pmmT4vH5nDNbeulN8lN4GCGaiEbmypM8cMYO8svZr8Xe7dBmaNFPpZamIwDFjFM5WxaoBp9QCQtzFjNwhtACF-s/s320/95388629_2971655032919284_2759076171927781376_o.jpg" width="320" /></a></div></div><div><br /></div><div>Strategi Pemda mau memberlakukan jam malam atau jam siang, apakah mereka diberikan sanksi? Sanksi dengan pasal apa? Apakah mengacu UU No 6 Tahun 2018 soal Karantina Kesehatan atau UU lain. Tentu warga akan keluar sebelum jam malam diberlakukan. Apalagi mereka keluar untuk mencari sembako, membeli obat, membeli lainnya. Soal dalil keluar, akan banyak. Mudik dengan pulang kampung saja ramai diperbincangkan.</div><span><a name='more'></a></span><div><br /></div><div>Kita lihat negara yang sudah berhasil melawan Covid19 yakni Vietnam. Negara itu Berbatasan dengan China 1300 Km. Ketika China mengumumkan ada penyakit aneh menular, maka Vietnam yang sadar akan kemampuan negaranya tidak sekaya China, mereka langsung menutup perbatasan. Termasuk penerbangan ke China. Setiap distrik melakukan lockdown. Mereka mengutamakan social distancing, mencari jejak siapa yang pernah tertular. Kemudian dirawat. Sedangkan daerah daerah lain termasuk kota sebesar Ho Chi Minh juga dikunci. Di April, Vietnam membuka berlahan wilayah yang dilakukan isolasi itu. </div><div>Masyarakatnya patuh kebijakan negara. Mereka bersemangat melawan Covid19. Diam di rumah. Keluar hanya memberi makanan pokok. Strategi ini berhasil. Penduduk Vietnam 90 jutaan, yang tertular 200 an orang. Tak ada yang mati. Sama dengan Kamboja minim korban dan yang meninggal. </div><div><br /></div><div>Di ASEAN tetangga Indonesia, dua negara itu bukan secara sosial ekonomi lebih baik Indonesia. Tapi mereka mampu melawan Covid19 dengan minimnya korban dan bahkan nihil meninggal. </div><div>Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengklaim berhasil meraih kemenangan signifikan dalam perang melawan penyebaran virus corona. Hal itu disampaikan Ardern ketika Selandia Baru secara bertahap mencabut penguncian wilayah atau lockdown. Data terbaru kasus positif virus corona di Selandia Baru tercatat 1.469 kasus dan 1.180 pasien dinyatakan sembuh seperti dikutif AFP.</div><div>Negara negara di Skandinavia juga mulai membuka lockdown secara berlahan. Social distancing, dan menggunakan masker masih diterapkan. Beberapa negara ini sukses meredam korona dengan strategi isolate, trace, treat and test (ITTT). </div><div><br /></div><div>Mereka banyak mengetes jumlah penduduk sehingga diketahui yang sudah positif diawal dilakukan karantina hingga dirawat guna memutus penularan virus. </div><div>Misalnya Amerika Serikat sudah mengetes 5 juta penduduk dari jumlah penduduk 300 juta lebih. Yang positif korona 1 juta orang. Dan meninggal dunia 56 ribu orang lebih. Rata rata negara kaya ini mengetes 17 ribu jiwa per 1 juta penduduk. Saat ini di dunia yang paling banyak melakukan tes korona setelah Amerika negara Rusia sebanyak 3 juta orang. Yang positif di negara itu 87 ribu dan yang meninggal dunia setara Indonesia 794 orang. </div><div>Tetapi di Indonesia yang positif 9 ribu orang tingkat kematian 765. Indonesia tercatat di worldometer melaporkan jumlah tes paling rendah hanya 275 per satu juta penduduk. Kita baru mengetes 75 ribu jiwa dari 262 juta penduduk. Jumlah positif 9.096 orang dengan tingkat kematian dibandingkan jumlah positif masih tercatat tertinggi di dunia 8 persen lebih. Pentingnya dilalukan test itu guna mengetahui siapa saja yang terpapar. </div><div><br /></div><div>Lalu dirawat lebih cepat agar kembali pulih. Kemudian yang penting, dengan melakukan isolasi bagi yang terpapar, memutus mata rantai penularan. Karena yang bersangkutan tahu bahwa dirinya bisa menularkan kepada yang lain jika masih keluar rumah dan beraktivitas bersama yang lain. Pemerintah bisa melakukan pencarian siapa saja yang berhubungan dengan yang sudah positif tadi. Jadi semakin banyak dilakukan tes, pemerintah tahu kondisi masalah dan menghentikan penularan lebih masif. </div><div>Di Kepri saat ini, Dinas Kesehatan baru melakukan tes 2.619 orang. Hasilnya 76 orang menunjukkan ‘reaktif’ dan 2.543 dengan hasil ‘non-reaktif’ COVID-19. Pada beberapa hari lalu, cairan reagan yang digunakan untuk memeriksa Swab habis. Dan alat lainnya juga habis sampai dengan Selasa (28/4) (Batamnews). </div><div><br /></div><div>Artinya Batam tidak bisa melakukan pemeriksaan PCR. Harus dikirim ke Jakarta, padahal di sana yang diperiksa jumlahnya banyak. Maka, tambahan Covid19 di Kepri kelihatan lamban karena disebabkan alat pemeriksa tak digunakan. Pemerintah daerah harus segera mencarikan cara agar pemeriksaan terus ditambah dengan sebanyaknya melalui PCR. Dengan metode itulah Pemda memberikan rasa aman kepada warganya agar tak saling mencurigai. </div><div>Dana APBD gunakanlah untuk membeli alat alat pemeriksa kasus korona seperti PCR. Jika di Kepri ada 1,8 penduduk atau 2 juta, maka minimal dites 10 persen dari populasi artinya bisa menembus 180 ribu atau 200 ribu jiwa. Tanjungpinang penduduk 260 ribu, maka dites 10 persen sudah bagus mencapai 26 ribu orang. Saat ini jika di Kepri baru tak sam 3.000 lebih yang dites, maka Tanjungpinang baru dites bisa jadi tidak sampai 2.000 orang. </div><div><br /></div><div>Di Tanjungpinang, orang dalam pengawasan sebanyak 187, pasien dalam pengawasan sebanyak 59 orang dan OTG sebanyak 498 orang. Bahkan OTG sudah ada kasus positif. Artinya orang tanpa gejala mereka beraktivitas seperti biasa tanpa diketahui dapat menularkan kemana saja. Banyak OTG dan positif di Tanjungpinang berjumlah 23 orang sebenarnya sudah menjadi pertanda waspada. Agar pemerintah melakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Atau melakukan karantina per kecamatan ataupun per perumahan atau kelurahan. </div><div><br /></div><div>Islam mengingatkan usaha untuk menjaga keselamatan nyawa manusia. ”Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 32).</div><div>Soal anggaran</div><div>Apa benar Tanjungpinang kekurangan anggaran? Pertanyaan ini perlu jawaban yang serius dari Pemda. Tanjungpinang memiliki kemampuan APBD Rp 1 triliun. Anggap saja 500 miliar untuk biaya rutin seperti gaji pegawai dan tunjangan pejabat eselon II hingga IV dan biaya tak langsung lainnya. Maka, masih ada 500 miliar yang bisa digunakan asalkan proyek fisik ditunda dulu. </div><div><br /></div><div>Sesuai dengan arahan Presiden di dalam Perppu No1 2020. </div><div>Pemda diminta alihkan anggaran yang sebelumnya untuk kegiatan fisik untuk kegiatan Covid19. Ini jelas. Tidak ada multitafsir. Berapa kegiatan fisik di Tanjungpinang, maka bisa menjawab adalah TAPD dan DPRD. Jika mau saja, anggaran perjalanan dinas biasanya setiap Pemda setahun bisa lebih Rp60 miliar. Maka jika anggaran ini dipotong 80 persen, tentu dapat alokasi puluhan miliar yang bisa digunakan memperkuat dana jaringan pengamanan sosial. Kemudian dana pokok pikiran DPRD Tanjungpinang jika satu orang anggaplah Rp1 miliar, maka sudah ada Rp30 miliar. </div><div><br /></div><div>Artinya dana pokir saja sudah bisa menutup kekurangan angggaran Pemko. Dan DPRD saya kira akan setuju jika dana aspirasi mereka diberikan dalam Bantuan Langsung Tunai (BLT) bentuk sembako. Asalkan dibuat format yang jelas sesuai aturan yang berlaku. Sebagai ganti proyek fisik seperti pembangunan parit atau alat alat pelengkap yang dititip di dinas dinas Pendidikan misalnya. Jika DPRD sudah dipangkas kegiatan mereka, maka giliran pejabat eselon IV hingga eselon II dipangkas tunjangannya. Anggap saja itu bagian rasa kemanusiaan dari penyelenggara negara membantu mereka yang terdampak Covid19. </div><div>Andai masih kurang, dana dana di OPD, lainnya pelatihan, sosialisasi, dan kegiatan lainnya sejenis dari seluruh OPD direalokasi. Karena tidak mungkin membuat kegiatan pelatihan di musim pendemi. Banyak ratusan item dalam pos APBD itu yang bisa dialihkan untuk kegiatan Covid19 asalkan Pemda mau serius.</div><div><br /></div><div>Tapi jika proyek fisik yang sudah diplot misalnya untuk tim tim tertentu di tahun ini, maka alasannya untuk mengatakan tidak ada anggaran sangat mudah. Tunda dulu proyek fisik di atas Rp20 miliar. Tentu yang lebih paham adalah Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Asalkan mereka mau atau tidak? Ini bukan mau mengajarkan mereka yang sudah puluhan tahun dibirokrasi. Hanya heran saja anggaran Covid19 di Tanjungpinang kok hanya Rp31 miliar. Kalah jauh dari Bintan yang mendekati Rp80 miliar.</div><div>Intinya, jangan main main soal Covid19. Ini persoalan serius. Presiden AS Donald Trump bercanda agar disuntik cairan disenfektan, pun diikuti rakyatnya. puluhan orang masuk rumah sakit akibat mengikuti saran sang Presiden. Dan mudah mudahan memberlakukan jam siang dan malam dapat diandalkan meredam Covid19. </div><div>Tapi, ya sepertinya kurang tepat dan kurang taktis penerapannya. Sekali lagi belajarlah dari pengalaman negara lain yang sukses melawan Covid19.</div><div><br /></div><div>terbit di Tanjungpinang Pos 30 April 2020</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-66499120688035956272020-07-10T19:15:00.000+08:002020-07-10T19:15:25.574+08:00New Model hingga Social Bubble<div><i>Sepertinya rambut mulai memanjang. Masih ada keraguan ingin memotongnya di musim pandemi saat ini. Ya, biarkan saja dulu memanjang. Setidaknya sampai tak lagi masuk zona merah. Ataupun Kepri diumumkan menjadi salah satu new model bersama dengan Yogjakarta dan Bali.</i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOYDAV7BdpO9pMZNkI1qb2En5yEdRneZppCDLrEOhR5ohMu0EbK8ODzVZQJMwvDPUINc3TAH6ZW3La2KL1i4pxJeEk7Z2czrpXwLBf3lQNIsaapXcjqnbW4PNxmp-jIpv_lHUR5wf0KiM/s275/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOYDAV7BdpO9pMZNkI1qb2En5yEdRneZppCDLrEOhR5ohMu0EbK8ODzVZQJMwvDPUINc3TAH6ZW3La2KL1i4pxJeEk7Z2czrpXwLBf3lQNIsaapXcjqnbW4PNxmp-jIpv_lHUR5wf0KiM/d/download.jpg" title="new york times" /></a></div><div><br /></div><div>New model kehidupan dipraktikkan negara lain yang sudah menang melawan corona misalanya di China. Tapi salah satu kotanya saat ini di-lockdown. Karena ada beberapa kena virus.</div><div>Australia, juga mulai membuka fasilitas publik. Tapi dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin rajin cuci tangan. Di Selandia Baru, malah mengenalkan social bubble. Misalnya 10 warga bisa menikmati kopi bersama, bisa melaksanakan pertemuan bersama. Asalkan untuk 10 orang saja dengan orang yang sama.</div><span><a name='more'></a></span><div><br /></div><div>Restoran, kedai kopi, atau rumah makan tidak boleh menerima pengunjung jika di dalam sudah penuh. Jika sudah ada pelanggan yang keluar dan kosong, baru boleh menerima pelanggan. Perdana Menteri Selandia Baru pun sempat tidak bisa masuk ke salah satu restoran karena sedang penuh. Namun akhirnya pemilik restoran memanggil Sang Perdana Menteri setelah ada pelanggan yang pergi. Itulah konsistensi di sana meratakan pelayanan ke semua pelanggan. Tidak ada kasta.</div><div>Kita akan melakukan penyesuaian kehidupan jika new model ditetapkan di Kepri sebagai contoh kalau terjadi. Kalau pun itu terjadi. Kepri dan Bali dua kawasan pariwisata di Indonesia secara angka memang masih kecil tertular Covid19.</div><div><br /></div><div>Namun yang jadi pertanyaan, apakah nantinya warga di Kepri sanggup melakukan kehidupan dengan new model tadi di saat vaksin belum ditemukan. Misalnya sekarang menjelang Lebaran, hampir seluruh toko pakaian, supermarket, di kawasan bisnis Tanjungpinang menjadi penuh. Ada yang pakai masker dan ada juga yang selambe.</div><div>Karena di Kepri memang belum mengambil kebijakan apapun baik PSBB hingga karantina wilayah. Akibatnya di Batam mulai menunjukan penambahan kasus-kasus baru yang signifikan. Jumlah orang tanpa gejala di Batam lebih dari 3000 orang. Sedangkan di Tanjungpinang 1200 orang lebih. Kita tidak tahu, OTG ini apakah sudah semuanya di rapid test atau belum. </div><div>Sementara kasus di Tanjungpinang misalnya dari yang positif 26 orang banyak disumbangkan oleh OTG. Artinya ini perlu diwaspadai untuk menetapkan new model di Kepri. Di Batam 78 positif dan 29 khusus Galang.</div><div><br /></div><div>Dan paling penting harusnya sebelum new model diberlakukan pilot project, harus dilakukan tes massal dulu dalam jumlah yang banyak untuk warga Batam, Tanjungpinang dan Karimun. Ambil saja kira kira 10-20 persen dari jumlah penduduk dites. Jika hasilnya non reaktif, itu sebagai tanda tanda Kepri salah satu provinsi yang hampir menang melawan Covid19. Mengapa hampir menang, karena tak akan menang 100 persen selagi vaksin belum ada. Membiarkan warga hidup bebas seperti sebelum Covid19 sama dengan mengarahkan kebal kawanan. Dan itu bahaya.</div><div><br /></div><div>Sosialisasi pemerintah harus masiv di tengah masyarakat. Agar jangan sampai lengah protokol kesehatan di mana pun berada baik di pusat pendidikan, dan pusat keramaian lain seperti pasar.</div><div>Kita semua masih rawan tertular Covid19 walaupun secara angka PDP, ODP, dan yang positif mulai nihil. Karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus di saat berinteraksi. Makanya WHO mewanti wanti untuk tetap menjaga jarak, menggunakan masker, rajin cuci tangan, jangan menyentuh mata, mulut dan hidung.</div><div><br /></div><div> Data seluruh dunia menurut worldometer sampai 21 Mei yang positif mencapai 5 juta dengan kematian 329 ribu. Negara maju seperti Amerika tercatat 94.941 orang mati. Dan 1,5 juta positif korona. Di bawahnya ada Inggris dengan angka kematian 35 ribu jiwa.</div><div>Ingatlah kasus flu Spanyol yang banyak memakan korban di tahun 1918 terjadi saat gelombang kedua (second wave) karena warga lengah. Dan ujian kita apakah taat protokol kesehatan atau tidak di saat Lebaran nanti. Semoga kita dapat melaluinya tanpa kenaikan angka angka yang diumumkan pemerintah.</div><div>Dan kita pun siap siap memasuki era baru. Setiap keluar rumah memakai masker. Menyiapkan hand sanitizer di motor dan mobil dan menjaga jarak 1 meter di manapun</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-46253764738856898792020-07-10T19:09:00.001+08:002020-07-10T19:09:18.601+08:00Ketika Covid19 Menembus Pulau Terisolasi di Laut China Selatan<div><i>Berita itu datang pukul 11.00 dari salah satu pejabat Bintan. Lima jam sebelum diumumkan Gugus Tugas Covid19 Kepulauan Riau Jumat (22/5), bahwa satu dari penduduk Tambelan positif Covid-19.</i></div><div><i>Kecamatan Tambelan adalah kecamatan terjauh dari Kabupaten Bintan yang dianggap zona hijau. Artinya boleh salat Id, saat lima waktu di masjid atau musala karena dianggap zona aman atau zona hijau. Kalau sudah ada kasus di Tambelan, sebaiknya salat Ied di rumah saja. Lebih aman. Sesuai hadits, jika ada wabah, maka larilah seperti melihat singa. Sekarang ini musim wabah sudah sampai di Tambelan, maka larilah.</i></div><div><br /></div><div>Sudah banyak ulama hebat negeri ini sampai ulama Arab Saudi menganjurkan salat di rumah saja. Logika sederhana salat Ied itu sunnah. Bisa dikerjakan di rumah. Sedangkan menghindari dari bahaya untuk keselamatan jiwa itu wajib. Saya sendiri pilih yang wajib dahulu. Ikhtiar menyelamatkan satu nyawa sama dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia. </div><span><a name='more'></a></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0VO6E2gidNP22B1q0qETSYOYLQyGU-U5e09qVRVX7EGCojmTbOiH5oGC9WZxTrem7XIPFYRezp283jeiA1sxpU3HvKhUGNTYTt5WNFHG0D6d_5Wnu8fPdb4ec8rSZTLTxNdvkQVZE2Uw/s960/98603382_3029216467163140_721070346949623808_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0VO6E2gidNP22B1q0qETSYOYLQyGU-U5e09qVRVX7EGCojmTbOiH5oGC9WZxTrem7XIPFYRezp283jeiA1sxpU3HvKhUGNTYTt5WNFHG0D6d_5Wnu8fPdb4ec8rSZTLTxNdvkQVZE2Uw/s320/98603382_3029216467163140_721070346949623808_o.jpg" width="320" /></a></div><div><br /></div><div>Jarak Tambelan dengan Pulau Bintan bisa ditempuh 24 jam dengan Sabuk Nusantara dari Tanjungpinang sekitar 210 mil. Sedangkan dari Pontianak sekitar 12 jam sekitar 90 mil dari Pulau Borneo. Rute transportasi satu bulan tiga kali kapal bolak balik Tanjungpinang atau Bintan ke Tambelan. Pulau yang terisolasi dibandingkan dengan kecamatan lain.</div><div>Penduduk di Tambelan 5.000 lebih atau sekitar 3.800 an yang terdaftar dalam data pemilih pemilu 2019. Fasilitas kesehatan hanya satu puskesmas dengan 1 dokter umum satu dokter gigi. Sisanya perawat dan bidan.</div><div><br /></div><div>Masuknya kasus pertama di Tambelan sepertinya dibawa dari Kalimantan Barat ataupun dari Tanjungpinang. Tidak ada yang tahu siapa yang membawa virus itu. Karena warga tertular itu selama satu bulan terakhir tidak keluar Tambelan. Dia hanya diam di Tambelan. Pemuda 22 tahun itu sempat aktif membantu warga menyalurkan bantuan sembako kepada warga Tambelan. Tak ada keluhan. Saat rapid test, pemuda itu hasilnya reaktif. Ia pun berlayar dengan Sabuk Nusantara.</div><div>Sabtu (23/5) ini setelah dapat informasi positif, petugas di Tambelan langsung melakukan tracing terhadap warga yang kontak erat dengan pasien positif. Keluarga saya juga termasuk dites karena pernah berhubungan dengan pasien. Hasil sementara non reaktif. Menunggu 10 hari lagi dites kembali. Berharap juga non reaktif. </div><div><br /></div><div>Warga Tambelan harus waspada. Jumat (22/5), malam di Kelurahan Teluk Sekuni misalnya ada tiga warga dari Kalimantan Barat datang. Mereka ikut kapal kapal barang lalu lalang di Tambelan ke Kalbar. Mereka bebas masuk Tambelan tanpa membawa surat bebas Covid-19. Padahal Pontianak salah satu kota transmisi lokal dekat dengan Tambelan. Kalaupun sudah sampai di Tambelan tak membawa surat bebas Covid-19, minimal warga itu dikarantina 14 hari di rumah khusus. Karena kita tidak tahu apakah dia bebas virus atau tidak. Jika warga luar itu membawa virus, lalu dia melakukan sosialisasi di tengah warga, maka inilah jadi bahaya.</div><div>Harusnya warga pendatang dari luar Tambelan sampai di Tambelan wajib membawa surat bebas Covid19. Sesuai surat edaran Gugus Tugas RI yang jadi pedoman. Tak boleh mudik. Karena itu aturan dari Bupati Bintan Apri Sujadi yang diteken pertengahan Mei lalu juga bisa jadi pedoman khusus. Karena Tambelan bagian dari Bintan, peraturan itu berlaku seluruh Bintan tanpa terkecuali.</div><div><br /></div><div>Kapal kapal membawa sembako bukan berarti dilarang, tapi tak boleh bawa penumpang yang tidak ada surat bebas rapid test. Dan harusnya kapal barang tak membawa penumpang. Aturan Kementerian Perhubungan demikian.</div><div>Tambelan tak memiliki dokter spesialis paru. Sehingga jika ada warga yang nantinya menderita covid19 harus dirujuk ke Tanjungpinang dan RS Singkawang. Ada satu warga Desa Pengikik, enam jam dari Tambelan yang saat ini masih dirawat di RS Singkawang. Sudah dua Minggu dirawat di sana tapi tidak diketahui sakit apa. </div><div><br /></div><div>Padahal warga ini baru balik dari Bangka Belitung belum lama ini. Di Babel, informasinya, warga itu berhubungan dengan salah satu pasien positif. Sampai di Pengikik, baru ketahuan. Dan akhirnya dirujuk ke Singkawang karena lebih dekat dibandingkan dengan ke Tanjungpinang. Tetapi sampai dengan tadi malam, belum dapat informasi apakah warga ini positif atau negatif. Dua minggu hasil Swab belum keluar. Mungkin di Singkawang antre menunggu hasil tes. Di Batam perlu waktu tiga hari menunggu hasil swab.</div><div><br /></div><div>Camat Tambelan sebagai kepala wilayah di pulau itu harus tegas menjalankan perintah Bupati. Kerahkan Satpol-PP PP, RT, RW, menegakkan aturan bupati. Bisa kerjasama dengan aparat kepolisian untuk keamanan. Kalau camat acuh terhadap aturan tersebut sebagai langkah antisipasi, maka Bupati harus segara ganti camat dan Sekcam karenanya tak mampu menjalankan aturan dibuat bupati. Ini bukan perkara flu biasa. Covid19 jika lambat ditangani bisa menular dalam waktu cepat.</div><div>Ingat di Indonesia diumumkan 2 Maret ada dua kasus. Sekarang Sabtu (23/5) di Indonesia sudah menembus 20,796 kasus dengan kematian lebih dari 1.326. Dan di dunia Covid19 sudah membunuh lebih dari 340 ribu sejak Januari 2020. Lebih dari 5,3 juta menderita virus mematikan ini (worldometer). Dan angkanya terus naik belum menujukkan tanda tanda menurun. </div><div><br /></div><div>Hanya beberapa negara yang ketat melakukan intervensi pencegahan yang tegas bisa menang seperti Vietnam dengan nol kematian. Negara longgar antara kepentingan ekonomi yang mau diselamatkan atau nyawa manusia, maka angka korban Covid19 naik terus. Brazil, Amerika, dua negara padat penduduk mencatat rekor besar terkena Covid19. China penduduk 1,4 miliar bisa menekan Covid19 karena aturan tegas. Tak ada kompromi. Satu positif di Wuhan pasca lokdon, maka mereka tes 11 juta. Begitulah waspada mereka terhadap Covid19. Sama dengan Korea Selatan melakukan pengawasan ketat untuk melacak virus dan tes lalu tes PCR.</div><div><br /></div><div>Tenaga tenaga medis di Tambelan, inilah saatnya peran anda semua diuji. Jangan letih untuk berbuat baik. Minta kirimkan alat rapid test sebanyak banyaknya dari Kabupaten Bintan untuk memastikan warga Tambelan bebas Covid-19. Tapi kapal tidak ada lagi ke Tambelan saat ini. Mungkin jika habis alat rapid test habis lebaran dikirim. Risiko pulau sedikit terisolasi. Ingat kasus Hawaii. Kapten Couk dan rombongannya memperkenalkan flu pertama, tuberkulosis, dan sipilis ke Hawaii. Para pendatang Eropa berikutnya menambahkan tipus dan cacar. Pada 1853, hanya 70.000 orang yang selamat di Hawaii. Lainnya mati karena kasus cacar yang dibawa pendatang di pulau itu. Padahal sebelum datang Kapten Couk, Hawaii aman dari wabah Eropa dan Amerika. (Noah Harari).</div><div>Dan kasus Flu Spanyol 1918 juga membunuh 50-100 juta manusia karena di awal awal pemimpin negara di dunia sibuk persiapan perang dan perang dunia. Flu Spanyol dikira flu biasa. Lambatnya menangani kasus menyebabkan korban berjatuhan.</div><div><br /></div><div>Semoga wabah tak terjadi di pulau kecil berada di Laut China Selatan yang sebenarnya terisolasi sendiri karena dibatasi lautan luas dan ganas. Tapi Covid19 bisa menembusnya. Tak ada yang mustahil bagi Covid19. Mulai dari pusat pemerintahan hingga daerah terpencil diserang. Mulai dari pemimpin hingga rakyat jelata jadi korban. Dari bayi hingga usia senja juga mati. Dia tak pilih pilih kasta. Bayangkan sudah banyak dokter perawat gugur. Jangan biarkan mereka lama lama bertugas di rumah sakit. Perlu 7 tahun untuk mencetak dokter dengan biaya ratusan juta. Semoga kita sedikit memahami dan mengerti betapa perjuangan tenaga medis itu antara hidup dan mati. </div><div><br /></div><div>Sekarang ini, ikuti pedoman dibuat Nabi Muhammad 1400 tahun lalu. Jangan masuk ke daerah wabah, diam di rumah dan isolasi diri sampai suasana aman. Berdoa minta perlindungan kepada Tuhan dan patuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak, jangan berkerumun, pakai masker, olahraga, serta makan yang bergizi. Langkah itu sebagai ikhtiar. Jika pun kena Covid19, walau sudah berusaha itu namanya takdir. Kalaupun mati, termasuk mati syahid.</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-43338755956446614272020-07-10T19:00:00.003+08:002020-07-10T19:03:50.455+08:00Etika dan Kontrol Media<div><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAUkFAALUkEBc6Dm9oZeer1mvSo6IRSbq_w7tohWkwi4R7uLNCCo5fZyjWMp843WRyHlv46-lxQyZYEAX319U_-GIUdxL_Ouzl8baDRb-91rAM_mfqNzc7Qh-Iegmz-b3hQWqLedlMJmY/s960/99297190_3033368283414625_7181404873345204224_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="901" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAUkFAALUkEBc6Dm9oZeer1mvSo6IRSbq_w7tohWkwi4R7uLNCCo5fZyjWMp843WRyHlv46-lxQyZYEAX319U_-GIUdxL_Ouzl8baDRb-91rAM_mfqNzc7Qh-Iegmz-b3hQWqLedlMJmY/s320/99297190_3033368283414625_7181404873345204224_n.jpg" width="320" /></a></div>Saya lebih suka dengan The Guardian dan Daily Mail. Dua media ini dengan tegas mengkritik dan meminta penasehat utama Perdana Menteri Inggris bernama Cummings untuk mundur sebagai pertanggungjawaban moral dia kepada rakyat Inggris yang sudah lama diam di rumah. Namun dia elit Inggris malah melanggar aturan lokdon dengan pelbagai alasan.</i></div><div><br /></div><div>Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan perlindungan kepada Cummings karena sebagai sosok penting berhasilnya PM Inggris itu berkuasa di Inggris selama masa Brexit.</div><div>Media pendukung PM seperti The Times dan The Telegraph memahami sikap Johnson yang membela Cummings karena dianggap sebagai ayah yang melindungi anaknya. Dua media ini menganggap, langka Cummings sudah sesuai keadaan dan berintegritas. Sehingga wajar PM membela maksimal Cummings yang sama sama alumni Oxford. Sama dengan Johnson.<span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Sementara media berpengaruh lainnya seperti The Sun tak menjadikan kasus Cummings sebagai hal penting. Sehingga mereka tetap memberikan ruang di halaman depan media mereka tetapi second news. The Sun memilih rencana anak-anak kembali ke sekolah pada Juni mendatang. Padahal Inggris banyak yang menjadi korban Covid19 259 ribu positif dan 35 ribu lebih mati.</div><div>Sama dengan Financial Times lebih melaporkan soal bantuan keuangan negara kepada perusahaan di Inggris. Dan mereka mengutif pembelaan Johnson terhadap orang yang berjasa terhadap dirinya sampai di kursi puncak pemerintahan Inggris.</div><div><br /></div><div>Tiga sikap kebijakan redaksi media Inggris ini menarik untuk dilihat. Bagaimana media kritis mengawal kebijakan pemerintah. Dan ada juga yang mencari muka kepada penguasa melalui pemberitaan yang mendukung kebijakan penguasa. </div><div>Dan ada juga media yang tidak menjadikan isu pelanggaran berdiam di rumah sebagai yang utama. </div><div>Inilah kritisnya The Guardian dengan menerbitkan statement dari Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, mengatakan keputusan Johnson untuk tidak mengambil tindakan terhadap Cummings adalah "penghinaan terhadap pengorbanan yang dilakukan oleh rakyat Inggris".</div><div>Lalu, menteri pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, yang menerima pengunduran diri kepala petugas medis negara itu, Catherine Calderwood, setelah dia mengunjungi rumah kedua saat dikunci , mengatakan Johnson harus mengikuti contoh ini.</div><div><br /></div><div>Artinya memecat Cummings walaupun dia berjasa terhadap Johnson. Tapi sikap Cummings keluar rumah dianggap contoh buruk dan tidak adil bagi publik Inggris lainnya.</div><div>Di Indonesia pun media terbelah belah. Ada yang kritis serius, ada yang sedang sedang memberikan kritik kepada pemerintah. Dan ada juga yang membela kebijakan pemerintah. Itulah sikap independen redaksi.</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-84929801901830420582020-07-10T18:57:00.001+08:002020-07-10T18:57:57.916+08:00Pejabat Publik dan Kebebasan<div><i>Ketika seseorang menjadi menjadi pejabat publik, maka dia sudah menghilangkan hak privasinya sebagai manusia. Semua sisi kehidupan seorang pejabat publik harus nampak sempurna di setiap waktu. Begitu juga dengan anak maupun istrinya atau suaminya. Akan terimbas.</i></div><div><br /></div><div>Menteri Lingkungan Hidup Inggris tahun 1993 Tim Yoe mengatakan, "Orang seperti kita ini diikuti media tentu tidak nyaman. Tapi saya kira itulah bayaran yang kita alami sebagai tokoh publik. Orang seperti kita ini tidak bisa menikmati kesendirian seperti masyarakat umum lainnya," ujar Yoe. Inggris memang pernah mengalami persoalan soal kebebasan berpendapat ketika Lady Diana mendapat pemberitaan masiv saat kejadian kecelakaan bersama pacarnya.</div><div><br /></div><div>Presiden J.F.Kennedy sempat membuat media di Amerika galau. Apakah memberitakan atau tidak ketika Presiden Kennedy menjalin hubungan dengan seorang wanita yang bukan istrinya. Akhirnya Times memberitakan disebabkan karena wanita itu termasuk jaringan mafia narkoba. Ada kepentingan negara AS yang harus mereka jaga.</div><span><a name='more'></a></span><div><br /></div><div>Seorang senator Gary Hart harus mundur dari pencalonan sebagai presiden AS ketika kedekatannya dengan wanita bukan istrinya diberitakan media.(Sobur, 2001).</div><div><br /></div><div>Khalifah Umar bin Khattab maupun Umar bin Abdul Aziz selalu mengingat kepada anak istrinya soal kehati hatian berprilaku karena mereka adalah orang penting. "Matikan lampu jika kamu bicara soal pribadi. Karena lampu ini minyaknya dari duit ummat," kira kira begitulah pesan Umar Abdul Aziz kepada anaknya.</div><div><br /></div><div>Mengapa pejabat publik hilang privasi sebagai manusia merdeka? Karena selama dia disumpah sebagian pejabat publik, maka rakyat membiayai kehidupan pribadinya mulai dari menyiapkan mobil, kebutuhan sayur mayur rumah tangga kepala daerah, dia berjalan saja dari rumah dinas ke mana saja disiapkan duit perjalanan dinas dalam kota dan luar kota.</div><div><br /></div><div>Hotel, uang operasional kegiatan kepala daerah, selama satu tahun sudah disiapkan. Bahkan untuk pendapatan pribadi, negara memberinya pendapatan upah pungut di luar pendapatan gaji dan tunjangan lainnya.</div><div>Semua kebutuhan pribadinya ditanggung oleh rakyat secara bersama sama. Dia memiliki pembantu, mulai dari satpam hingga pejabat yang sudah puluhan tahun mengabdi siap membantu untuk menyelesaikan masalah dan mewujudkan janji politik. Janji mulia kepada pemegang kedaulatan.</div><div><br /></div><div>Lagi lagi yang menjadi pejabat publik, itulah hak hak anda yang namanya privasi mulai hilang. Harus siap dikritik jika melakukan tindakan yang salah. Benar saja bisa dikritik, apalagi yang nampak salah.</div><div>Jika pejabat publik berjoget main Tik Tok, foto yang aneh aneh di media sosial, tentu ada yang suka dan tidak suka. Tergantung standar moral pihak yang dapat memaklumi atau tidak menerima kelakuan pejabat publik itu.</div><div>Dan kalau pejabat publik tidak mau dikritik, maka sebaiknya urungkan niat untuk menjadi pejabat publik. Diam saja di rumah, kerja swasta, jadi pengusaha. Anda pula bisa memberikan kritik yang membangun kepada pejabat publik. Karena anda sudah membayar pajak kepada negara, dan uang itu digunakan negara untuk membiayai kehidupan bernegara. Termasuk membiayai gaji aparatur negara.</div><div><br /></div><div>Jȕrgen Habermas, salah satu filsuf berkebangsaan Jerman yang mencita-citakan demokrasi yang dibangun di atas dasar diskursus pernah menuliskan perihal kritik. Pesan utamanya demokrasi yang perlu banyak diskursus dan kebebasan berpendapat.</div><div>Membayangkan negara demokrasi tanpa kritik, kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum sangat mustahil. Pers, media sosial, legislatif, civil society, adalah penyeimbang eksekutif. </div><div><br /></div><div>Ketika Amerika mau berdiri lebih dari 300 tahun silam, yang mereka agungkan pertama kali dan dijaga dalam konstitusi mereka freedom, dan kesetaraan hak sebagai manusia. Thomas Jefferson presiden ketiga Amerika menekankan pentingnya freedom dalam konstitusi mereka.</div><div>Amendemen Pertama (Amendment I) Konstitusi Amerika Serikat melarang Kongres membuat undang-undang yang isinya membentuk suatu agama, melarang praktik agama secara bebas, serta menghambat kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan untuk berkumpul secara damai, dan kebebasan untuk menyampaikan petisi kepada pemerintah terkait dengan ganti rugi atas keluhan mereka. Amendemen ini ditetapkan pada tanggal 15 Desember 1791 sebagai salah satu dari sepuluh amendemen Konstitusi Amerika Serikat yang menjadi bagian dari Deklarasi Hak-Hak.</div><div><br /></div><div>Begitupun Konstitusi Indonesia (Pasal 28 E, F UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945) menjamin hak setiap orang untuk berpendapat dan berkomunikasi serta menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.</div><div><br /></div><div>Bahkan hak kebebasan berpendapat menempati kedudukan yang paling tinggi dalam aas-asas demokrasi dan liberalisasi, hanya saja hak tersebut tetap ada koridor atau batasan hukumnya. Ada juga yang penyalurannya lewat lembaga perwakilan di DPR atau DPRD.</div><div>Menurut Jimly Asshiddiqie, tradisi berpikir atau kebebasan berpikir pada gilirannya mempengaruhi tumbuh-berkembangnya prinsip-prinsip kemerdekaan berserikat dan berkumpul dalam dinamika kehidupan masyarakat demokratis yang bersangkutan.</div><div><br /></div><div>Tentu saja, partai politik adalah merupakan salah satu saja dari bentuk pelembagaan sebagai wujud ekspresi ide-ide, pikiran-pikiran, pandangan, dan keyakinan bebas dalam masyarakat demokratis. </div><div>Di samping partai politik, bentuk ekspresi lainnya terjelma juga dalam wujud kebebasan pers, kebebasan berkumpul, ataupun kebebasan berserikat melalui organisasi-organisasi non-partai politik seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi-organisasi kemasyarakatan (Ormas), organisasi non pemerintah (NGOs), dan lain sebagainya. (Asshiddiqie,2014).</div><div><br /></div><div>Kuatnya jaminan kebebasan berpikir (freedom of thought), dan berekspresi (freedom of expression), serta kebebasan untuk berkumpul dan beorganisasi secara damai (freedom of peaceful assembly and association). Pada intinya kebebasan dalam peri kehidupan bersama umat manusia itu adalah bermula dari kebebasan berpikir (freedom of thought). </div><div><br /></div><div>Dari kebebasan berpikir itu lah selanjutnya berkembang prinsip-prinsip freedom of belief, freedom of expression, freedom of assembly, freedom of association, feedom of the press, dan sebagainya dan seterusnya.</div><div>Dan perlu diingat, kebebasan harus bertanggung jawab sesuai dengan kaedah moral yang dianut bangsa ini. hak kebebasan berpendapat tidak boleh melanggar daripada hak-hak orang lain karna pada dasarnya setiap warga negara memiliki hak kebebasan berpendapat yang posisinya sama.</div><div>Cicero ribuan tahun lalu mengingatkan, demokrasi ya kebebasan. Ia menjadi pejuang kata kata untuk membebaskan rakyat.</div><div><br /></div><div>Hari ini Amerika rusuh bukan hanya soal pandemi Covid19, tetapi soal soal hak untuk hidup rukun berdasarkan human right yang dijunjung tinggi, rakyat protes dan membakar bangunan dan mobil. Ya, kematian warga AS ditekan lehernya hingga kekurangan oksigen berbuntut panjang. </div><div>Presiden sampai mengancam kerahkan militer untuk mengamankan situasi. Dan langkah itu diprostes banyak pihak. Termasuk gubernur hingga walikota. Dan paling ditakutkan mereka adalah, pandemi Covid19 kian menjadi jadi. Pasalnya yang demo tidak pakai masker. Yang mati akibat covid19 di negara itu sudah lebih dari 100 ribu jiwa dengan positif covid lebih dari 1 juta jiwa.</div><div><br /></div><div>Dan di Indonesia, di Kepri hingga di Tanjungpinang sekalipun, kebebasan berpendapat harusnya tetap mengedepankan norma dan etika yang berlaku. Berdasarkan fakta kejadian dan bukan fitnah.</div><div>Dan perlu diingat, kebebasan itu harus bertanggung jawab sesuai dengan kaedah moral yang dianut bangsa ini. hak kebebasan berpendapat tidak boleh melanggar daripada hak-hak orang lain karna pada dasarnya setiap warga negara memiliki hak kebebasan berpendapat yang posisinya sama. </div><div>Jika kebebasan menjadi kebablasan, sudah berpendapat, tapi mengandung adanya unsur fitnah, maka hukum kita mengatur hal itu dapat diproses sesuai KUHP dan UU ITE.</div><div><br /></div><div>Rasulullah Saw juga bersabda: “Jangan melarang seseorang memberikan hak kepada manusia untuk mengatakan kebenaran jika dia mengetahuinya.” (HR Tirmidzi)</div><div>Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw bersabda, “Jihad paling mulia adalah mengemukakan kalimat yang benar (haq) di hadapan penguasa yang sewenang-wenang.” (HR Tirmidzi)</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-17908107427721401072020-07-10T18:54:00.001+08:002020-07-10T18:57:14.184+08:00Ruang Gelap<div style="text-align: justify;"><i>Pemilihan kepala daerah 2020 yang terkesan dipaksakan. Ibarat berjalan di ruang gelap. Tertatih tatih mencari cahaya agar tidak tersungkur. Kita pernah punya pengalaman buruk soal pemilu 2019. Ratusan korban meninggal dunia selama mereka bertugas di KPPS karena kelelahan menjaga bilik suara. </i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXAT7lZQWfRfwihTmFOQOkwAhYBcQi8VL_Yr-W4ePtjSc3HQR7S7TMhSOfA-gR7K8PJMdFPeWWvElkFIP-SDVTrABgjoScGUheiJNKtn1WwmvPM6MRKJumsE1T_144yl0rkI5PCuIHa0M/s787/102557342_3078897778861675_454976647645752097_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="787" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXAT7lZQWfRfwihTmFOQOkwAhYBcQi8VL_Yr-W4ePtjSc3HQR7S7TMhSOfA-gR7K8PJMdFPeWWvElkFIP-SDVTrABgjoScGUheiJNKtn1WwmvPM6MRKJumsE1T_144yl0rkI5PCuIHa0M/s320/102557342_3078897778861675_454976647645752097_o.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Itulah tragedi kemanusiaan selama pemilu sejak 1955 yang paling besar angka kematiannya. Kemudian satu tahun setelah tragedi itu, pemerintah bersama KPU, Bawaslu didorong DPR RI hendak melakukan pilkada di 270 daerah di Indonesia. Padahal ancaman serius jelas lebih bahaya dari pemilu 2019. Ancamannya semua kita tahu bekerja di tengah pandemi Covid-19. Yang bertugas maupun yang memilih haru menjaga kesehatan sebaik baiknya. Padahal angka positif Covid-19 di Indonesia semakin naik. </div><span><a name='more'></a></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada Selasa (09/6), positif baru sudah menembus 1.043 orang. Dengan jumlah kematian pun 1.923 orang. Itu bukan jumlah yang sedikit. Ada 1923 orang yang kehilangan nyawa, kehilangan keluarganya, kehilangan orang tercinta, kehilangan kekasih, kehilangan tempat menggantung pencarian kehidupan, kehilangan masa depan.</div><div style="text-align: justify;">Mereka bukan hanya sebatas angka angka statistik. Memang ada namanya Korea Selatan yang berhasil melaksanakan pemilu pada Mei lalu. Dan berhasil. Negara itu pemilu dengan penggunaan teknologi yang baik disertai memilih dengan surat pos. Di Amerika juga pada November 2020 akan ada pemilihan presiden. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebanyak 40 juta pemilih bisa memilih melalui surat dan e-vote. Dua negara itu mulai menggunakan teknologi informasi untuk menghilangkan proses ruwet pemilu. Sementara di Indonesia, penggunaan teknologi hanya untuk merekam melalui scanner hasil perhitungan suara saja. Itupun tak memiliki kekuatan hukum. Yang dianggap memiliki kekuatan hukum proses manual yang berjenjang. Dari TPS, PPS, PPK hingga KPU kabupaten kota hingga KPU provinsi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika rekapitulasi manual ini, tidak bisa dihindarkan pertemuan manusia atau pendukung masing calon. Walaupun pilkada tak memerlukan waktu yang lama untuk proses penghitungan di TPS. Proses rekapitulasi di TPS salah satu tahapan yang akan diperhatikan sebaik baiknya taat dengan protokol kesehatan. Kemudian, proses coklit petugas pemutahiran data pemilih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Dalam proses ini petugas pemutahiran data pemilih harus melakukan kunjungan ke rumah rumah pemilih untuk memastikan data yang diperoleh KPU dari Kemendagri itu masih sesuai dengan keadaan di lapangan. Misalnya apakah masih hidup atau mati. Lalu, apakah sudah pindah ke daerah lain atau masih tetap alamat lama. Anak anak yang tahun lalu 16 tahun, bertambah jadi pemilih 17 tahun. Kebanyakan yang dicek petugas PPDP adalah mereka masih tetap atau sudah pindah. Untuk kasus data pemilih ini bisa saja KPU memberikan kemudahan misalnya tak perlu tatap muka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menyerahkan sepenuhnya kepada RT setempat yang dianggap paham soal kondisi warganya. Kemudian proses pemilihan yang harus memaksa petugas bertemu pemilih adalah proses verifikasi faktual calon independen. Di Batam misalnya ada calon independen harus dicek dokumen dukungannya. Dipastikan yang memberi dukungan masih ada. Jumlah yang perlu dicek mencapai puluhan ribu berkas. KPU dan Bawaslu harus memastikan dokumen itu tidak salah atau fiktif. Maka mereka harus cek ke faktual ke rumah penduduk. Jika sangat kesulitan, terakhir dengan menggunakan vidoe call. Atau dikumpulkan di kantor KPU.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Lagi lagi ini melibatkan proses pengumpulan massa. Tahapan selanjutnya yang tentu menjadi faktor penentu suksesnya pilkada bagi peserta atau penyelenggara adalah partisipasi pemilih di tanggal 9 Desember, kemudian masa kampanye. Jika masa kampanye tatap muka ditiadakan, hingga rapat umum, apakah visi misi calon cukup disampaikan melalui media sosial atau tivi maupun radio itu sudah cukup untuk mengirim pesan kepada pemilih? Di draf Peraturan KPU, kampanye hanya boleh dihadiri 20 orang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalaupun masih ada kampanye atau sosialisasi kepada warga, apakah nanti tidak berisiko menyebarkan virus. Apalagi tes Covid19 di Indonesia masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Di worldometer Indonesia tercatat baru mengetes 394 ribu orang. Atau rata rata 1400 per 1 juta penduduk. Bandingkan dengan Filipina kita ketinggalan soal tes massal. Bandingkan dengan Rusia bisa mengetes 84 ribu per 1 juta penduduk. Keseluruhan warga Rusia yang dites 12,3 juta. Dengan kasus positif 400 ribu lebih. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kualitas pilkada</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kualitas demokrasi lokal tergantung pada tiga aspek utama. Pemilih yang bisa menggunakan hak pilihnya. Peserta pemilihan yang mendapatkan ruang politiknya. Serta, penyelenggara pemilihan yang menjamin teknis tahapan dan hasil sesuai dengan landasan pemilihan yang demokratis. Indikator pertama, pemilih yang terdaftar tanpa terkecuali adalah syarat utama. Kemudian, pemilih yang mendapatkan informasi terbaik. Lalu, pemilih yang menggunakan hak pilihnya dan suaranya dihitung penuh tanpa ada suara yang tidak sah. Itu adalah mimpi berat yang harus diusahakan oleh peserta dan penyelenggara. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pilkada adalah besarnya partisipasi pemilih. Jika nantinya partisipasi di bawah 50 persen, tentu ukurannya KPU kurang berhasil menaikkan partisipasi. Warga belum tentu datang ke TPS ketika situasi wabah belum berakhir. Ketakutan akan keselamatan nyawa harus diutamakan daripada sekedar memberikan hak suara.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kasus pilkada di Kota Medan ketika pilkada 2015 tercatat di bawah 30 persen. Saat itu belum ada wabah. Betul alasan Komite 1 DPD RI meminta pemerintah menunda pilkada dengan alasan kemanusiaan. Nyawa manusia lebih berharga daripada agenda rutin yang kegiatannya bisa ditunda 2021. Bukankah di Undang Undang Dasar 1945, negara ini hadir untuk melindungi segenap tumpah darah warga negara. Untuk apa jika kita membuat pilkada ternyata malah menambah jumlah yang sengsara karena bisa berpotensi terpapar Covid19. Faktor berikutnya, banyak kegiatan kegiatan tahapan pilkada yang keluar dari perintah undang undang pilkada. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">KPU berisiko melakukan lompatan dengan PKPU. Misalnya diwacanakan mengubah proses coklit tak harus tatap muka. Melengkapi TPS dengan alat pelindung diri masker, sabun, dan lain lain. Di undang undang pilkada semua keperluan pilkada sudah disebutkan. Kemudian misalnya KPU meniadakan kampanye rapat umum, debat publik terbuka yang nantinya hanya disiarkan melalui Tv. Tidak ada pendukung dalam jumlah yang besar. UU No10 tentang pilkada tak sesuai digunakan di masa pandemi. Apalagi Perppu No 2 soal Pilkada itu tak memberikan kewenangan kepada KPU menyusun aturan yang melebihi dari UU Pilkada. </div><div style="text-align: justify;">Dan yang paling penting adalah, proses pilkada diwarnai dengan banyaknya bantuan sosial covid19. Bantuan ini berpotensi disalah gunakan kepala daerah yang akan bertarung kembali di pilkada 2020. Karena dana bansos itu sangat efektif menaikkan pencitraan petahana. Banyak kepala daerah mulai memasang foto mereka, bahkan menulis surat kepada penerima bansos.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Dan bisa jadi, praktik money politics akan marak. Ketika warga kesulitan ekonomi dalam situasi berdiam di rumah, inilah kesempatan bagi calon yang memiliki banyak dana untuk merayu dan membujuk dengan dengan money politics. Terserah dibungkus model uang transportasi ataupun uang makan. Keterbatasan jumlah petugas akan sulit melakukan pengawasan money politics. Inilah membuat pilkada tidak sempurna dilakukan dalam kondisi warga sedang ketakutan. Menyelamatkan nyawa itu lebih berharga dibandingkan dengan sekedar rutinitas.*** </div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-51429600941504941122020-07-10T18:49:00.001+08:002020-07-10T18:49:40.572+08:00Isu HIP dan Keadilan<div> </div><div><br /></div><div><i>Hari ini saya melihat tiga media mainstream menjadikan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) sebagai berita di halaman depan. Yakni Republika yang dari awal kebijakan redaksinya nampaknya memang menolak RUU itu dibahas lebih lanjut. Kemudian Media Indonesia di paling bawah halaman depan dan Rakyat Merdeka masih di berita unggulan</i>. </div><div><br /></div><div>Sementara The Jakarta Post mengangkat isu HAM di Papua, Kompas soal isu kartu Prakerja dan Tempo menjadikan halaman depan 14 juta rekening listrik. Tak munculnya isu RUU HIP di halaman depan media utama menandakan isu itu sudah tak menarik lagi dibahas di halaman depan. Dan pemerintah menunda untuk melakukan pembahasan dalam waktu dekat.<span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Bahkan Muhammadiyah akan mengirim tim jihad Konstitusi jika RUU Pancasila dilanjutkan untuk dibahas. Dan putra daerah dari Midai, Prof Syamsul Anwar, guru besar di UIN Sunan Kalijaga menjadi pengawal tim jihad Konstitusi Muhammadiyah untuk mengawasi RUU HIP.</div><div>Sudahlah cukuplah Pancasila kembali ke versi pidato Bung Karno 1 Juni 1945, jangan kembali ke versi Piagam Jakarta 22 Juni 1945.</div><div> "Pancasila sudah final & disahkan pada 18 Agustus 1945. Itulah yg konstitusional dan resmi berlaku. Jangan lagi mundur ke konflik masa lalu," kata Prof Jimly Asshiddiqie, Ketua ICMI. Bahkan Yudi Latif di catatan Media Indonesia menilai RUU itu disusun banyak menabrak nilai nilai Pancasila.</div><div><br /></div><div>Ia menyebutkan keadilan sosial sebagai sendi pokok Pancasila, pemerasan Pancasila ke dalam trisila dan terutama ke dalam ekasila menjadi problematik. Itu bisa menimbulkan kesan bahwa Pancasila ditempatkan di jalur materialisme. Ini berbeda dengan jalur pernyataan Soekarno pada 1 Juni 1945. </div><div><br /></div><div>Yang musti kita renungkan adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kemanusiaan di musim pandemi saat ini. Praktik keadilan hukum dan keadilan sosial dalam kasus penyiram Novel Baswedan, menjadi isu yang tak nyaman didengar, dan dibaca. Anak muda Bintang Emon pun membuat video temanya tak sengaja. </div><div><br /></div><div>Lalu kita lihat bagaimana distribusi kekayaan menjadi tidak adil dan merata. Majalah Forbes mengeluarkan daftar orang terkaya 2019 di Indonesia. Total kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia tersebut mencapai USD 134,6 miliar atau Rp1.898 triliun di 2019. Angka ini setara dengan penerimaan pajak Indonesia 2018 sebesar Rp1.894 triliun.</div><div> Bandingkan dengan jumlah kekayaan orang miskin Indonesia dengan pendapatan per hari 2 dolar saja lebih dari 50 juta jiwa hingga 100 juta. Tentu keadilan kita yang diukur dengan gini ratio timpang 0,38. Inilah persoalan pokok sila kelima Pancasila. </div><div><br /></div><div>Pidato Sukarno pada 1 Juni menyatakan," Saya di dalam 3 hari ini belum mendengarkan prinsip itu, yaitu prinsip kesejahteraan , prinsip: tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka. Saya katakan tadi: prinsipnya San Min Chu I ialah Mintsu, Min Chuan, Min Sheng: nationalism, democracy, sosialism. Maka prinsip kita harus: Apakah kita mau Indonesia Merdeka, yang kaum kapitalnya merajalela, ataukah yang semua rakyat sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang-pangan kepadanya? Mana yang kita pilih, saudara-saudara?</div><div><br /></div><div>Apalagi demokrasi kita di sila keempat masih dikuasai kalangan berduit. Bagaimana demokrasi yang diinginkan Sukarno pada pidato 1 Juni? </div><div>"Saudara-saudara, saya usulkan: Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni p o l i t i e k – e c o m i s c h e democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? </div><div>Yang dimakksud dengan faham Ratu Adil, ialah sociale rechtvaardigheid.</div><div>Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia-baru yang di dalamnya a d a keadilan di bawah pimpinan Ratu Adil. Maka oleh karena itu, jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat mencinta rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan pol i t i e k , saudara-saudara, tetapi pun di atas lapangan ek o n o m i kita harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya.</div><div><br /></div><div>Saudara-saudara, badan permusyawaratan yang kita akan buat, hendaknya bukan badan permusyawaratan politieke democratie saja, tetapi badan yang b e r s a m a d e n g a n m a s y a r a k a t dapat mewujudkan dua prinsip: politieke rechtvaardigheid dan sociale rechtvaardigheid.</div><div><br /></div><div>Kita akan bicarakan hal-hal ini bersama-sama,saudara-saudara, di dalam badan permusyawaratan. Saya ulangi lagi, segala hal akan kita selesaikan, segala hal! Juga di dalam urusan kepada negara, saya terus terang, saya tidak akan memilih monarchie. Apa sebab? Oleh karena monarchie “vooronderstelt erfelijkheid“, – turun-temurun. Saya seorang Islam, saya demokrat karena saya orang Islam, saya menghendaki mufakat, maka saya minta supaya tiap-tiap kepala negara pun dipilih. Tidakkah agama Islam mengatakan bahwa kepala-kepala negara, baik kalif, maupun Amirul mu’minin, harus dipilih oleh Rakyat? Tiap-tiap kali kita mengadakan kepala negara, kita pilih. </div><div><br /></div><div>Jikalau pada suatu hari Ki Bagus Hadikoesoemo misalnya, menjadi kepala negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan automatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarchieitu."</div><div><br /></div><div>Dan hari ini demokrasi kita masih demokrasi prosedural belum mencapai demokrasi substansial yang dicita citakan Sukarno pada pidato 1 Juni. Demokrasi kita masih diwarnai politik dinasti, money politics, dan oligarki. </div><div>Bahkan 9 Desember 2020 kita masih melakukan pilkada ketika pemilih masih waspada soal Covid19, penyelenggara KPU dan Bawaslu harus hati hati melaksanakan pilkada dan bansos Covid19 berpotensi menguntungkan petahana yang berkuasa. </div><div><br /></div><div>Padahal pembukaan UUD 45, kita bernegara untuk melindungi segenap jiwa raga rakyat. Dan kita pilkada di saat pandemi belum menunjukkan tanda tanda berakhir. Lihat di undang undang pilkada itu, jika ada bencana maka pilkada ditunda. Inilah hal pokok pelaksanaan demokrasi harus mengutamakan keselamatan rakyat.*</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-68887447371248656922020-07-09T17:23:00.000+08:002020-07-09T17:23:07.769+08:00Mengapa Adnan Kasim untuk Bandara Tambelan<p style="height: 0px; text-align: left;"></p><div><br /></div><div><i>Sebuah peluru dari senapan serdadu Belanda menembus dada kiri bagian atas. Darahnya mengucur deras. Baju dinas polisi yang dia pakai berganti warna merah. Laki - laki itu roboh ke tanah. Ia berada di depan menghadang penjajah Belanda memasuki wilayah Selat Panjang 12 Desember 1948. Pendaratan Belanda di Selat Panjang menjadi saksi keberanian Adnan Kasim melawan Belanda. Nyawa taruhannya untuk tegaknya NKRI. </i></div><div><br /></div><div>Lelaki yang roboh ke tanah akibat peluru Belanda itu dibawa ke Tanjungpinang dengan pesawat Belanda Catalina untuk diobati hingga menjadi tawanan di Tanjungpinang dan Tambelan sampai dengan penyerahan kedaulatan. Seorang polisi pemberani itu nantinya akan menjadi saksi sejarah. Karena ia ikut menjadi Kepala Seksi Keamanan mengawal Presiden Sukarno melakukan kunjungan kerja ke Pulau Buru tahun 1948. Dari Tambelan hingga ke Pulau Buru. Bukan perjalanan yang singkat bukan.</div><span><a name='more'></a></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr9s1BcNPb3q4pSN4aKEkztJRzbugWL7QJYxZF_8klWGYTZSripkSNP8yE_vE-V0ITkaR3kfC1q7jcj4Fj9d9uFIOGlqO90ZiVvFUFaI-EY4QiExwWw6oglF828fWb0kn-0sW9CWY084s/s318/bandara+tambelan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="159" data-original-width="318" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr9s1BcNPb3q4pSN4aKEkztJRzbugWL7QJYxZF_8klWGYTZSripkSNP8yE_vE-V0ITkaR3kfC1q7jcj4Fj9d9uFIOGlqO90ZiVvFUFaI-EY4QiExwWw6oglF828fWb0kn-0sW9CWY084s/w498-h249/bandara+tambelan.jpg" width="498" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bandara Tambelan (Tanjungpinang Pos)<br /></td></tr></tbody></table><div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><br /></div></blockquote></div><div>Tiga tahun sebelumnya Adnan menjadi wakil pemuda Riau menghadiri Kongres Pemuda Indonesia pertama di Yogyakarta pada tahun 1945.</div><div>Ketika pembentukan Provinsi Jambi, Adnan termasuk 11 orang yang ditugaskan menjalankan proses pemerintahan awal di sana membantu gubernur pertama Jambi di era awal dibentuknyan Jambi sebagai provinsi yang dikukuhkan dengan SK No. 009/KD/U/L KPTS. tertanggal 8 Februari 1957 dan sekaligus meresmikan berdirinya Provinsi Jambi di halaman rumah Residen Jambi (kini Gubernuran Jambi). Adnan juga pernah anggota Staf Pelaksana Kuasa Perang Daerah Jambi di tahun 1958.</div><div>Memulai karir sebagai polisi di tahun 1941, Adnan masuk sekolah polisi di Sukabumi ( Cursus Mantrie Politie di Politie School). Dan mendapatkan pangkat terakhir sebagai Kombes di tahun 1970. </div><div>Adnan yang dilahirkan di Tambelan merupakan sosok penting dalam sejarah Kepulauan Riau, Riau dan Jambi. Karena di tiga daerah itulah ia menjejakkan kaki dan mengabdi untuk negeri sebagai abdi negara mengamankan negara. </div><div>Di Kepulauan Riau, Adnan Kasim menjadi kepala daerah dua periode dari 1960 hingga 1969. Sebagai putra daerah sendiri mengabdi menjadi kepala daerah mengurusi masyarakat Kabupaten Kepulauan Riau.</div><div>Setelah tak lagi menjadi kepala daerah, putra daerah Tambelan itu dipercaya menjadi Asisten Kastaf Bidang Teritorial di Riau. Dan memulai karir politiknya sebagai anggota DPRD Riau di tahun 1970. Lalu menjadi Ketua DPRD Riau tahun 1979. Ia juga pernah menjadi anggota MPR RI dari Golkar pada pemilu 1977.</div><div>Dan Adnan menjadi Veteran Pejuang Kemerdekaan RI dengan keputusan Menteri Urusan Veteran No 131/kota/MUV/1964. Sebagai pejuang kemerdekaan, Adnan harusnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Namun ia ingin dimakamkan di pemakaman biasa karena ingin bersebelahan dengan ibundanya. Adnan dimakamkan di pemakaman umum di Pekanbaru, Riau.</div><div>Jejak perjalanan Adnan Kasim mulai dari sekolah hingga anggota MPR RI memberikan pelajaran penting anak-anak muda Tambelan bahwa pendahulu mereka adalah pejuang pemberani yang pernah beruang di era kemerdekaan. Bahkan ketika bertempur di Jambi, anaknya lahir dan ia berikan nama Gempur Adnan. Gempur Adnan lama berkarir di Kementerian Lingkungan Hidup. </div><div>Gedung Daerah saat ini menjadi saksi sejarah bagaimana anak anak Tambelan berdiam lama di bangunan Belanda itu. Bahkan di sebelahnya ada Rumah Adat Tambelan sejak tahun 1950 an sudah dipinjamkan untuk daerah sebagai kediaman pejabat negara sekelas Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Riau.</div><div>Ketika nama Adnan Kasim yang banyak jasanya untuk negeri ini, harusnya diabadikan untuk nama nama jalan, gedung bahkan bandara. Karena nama nama yang laik dikenang dalam ingatan sejarah anak anak generasi muda Tambelan, Kepri, hingga Riau.</div><div>Saat Ikatan Keluarga Tambelan (IKT) Tanjungpinang mengusulkan nama Adnan Kasim sebagai salah satu nama bandara Tambelan yang akan diresmikan Kementerian Perhubungan ataupun Presiden Jokowi, bukanlah tanpa alasan. Alasannya, Ia anak Tambelan yang pemberani, berjuang untuk NKRI, berjasa kepada negara dan daerah. Bahkan bukan tidak mungkin Adnan Kasim suatu saat menjadi salah satu usulan pahlawan nasional asal Kepulauan Riau. Menyusul tiga nama yang sudah ditetapkan pemerintah.</div><div>Saatnya Pemkab Bintan menimang nimang serius nama Adnan Kasim yang untuk dijadikan nama Bandara Tambelan. Dengan itulah setidaknya kita belajar berterimakasih kepada pendahulu yang sudah berjuang dan berjasa besar untuk daerah.</div><div>Jika di Tanjungpinang dan Provinsi Kepri tak ada nama Adnan Kasim baik di jalan jalan protokol, hingga gang maupun nama gedung, maka inilah saatnya Bintan mengabadikan nama Adnan Kasim sebagai nama proyek besar yang dari APBN yang menelan lebih dari 260 miliar rupiah.</div><div>Jangan sesekali melupakan sejarah (Jasmerah) kata Sukarno. Dengan tak melupakan sejarah, kita dianggap pandai berterima kasih dan menghargai namanya perjuangan yang mempertaruhkan nyawa. Ya, darahnya pernah menetes di bumi untuk melawan penjajah. Itulah pengorbanan besar. Dan kita saat ini belum pernah ditembak peluru musuh.**</div>Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-8032685993095905382019-12-15T20:59:00.001+08:002019-12-15T21:11:26.431+08:00Hadapi dengan Senyuman<br /><br />Ingat, di Pilgub maupun pilkada kabupaten dan kota di Kepri tahun 2020 jangan terlalu serius membela calon yang ikut pilkada. Contoh pilpres 2019 berakhir dengan koalisi bersama untuk kepentingan bersama. Yang masuk penjara akibat membela capres tertentu, ya sabar nanti juga habis masa hukumannya.<br /><br /><br />Yang di jajaran bawah sampai gak teguran, putus silaturahmi, lapor melapor ke polisi, sementara di jajaran elit malah ngopi bersama dan tertawa bersama karena kepentingan tercapai. Bahkan sampai ada di-remove WhatsApp group karena beda pilihan dengan mayoritas anggota group. Di Tanjungpinang pernah ada group WA isinya orang terkenal bubar karena banyak beda dukungan politik.<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><br />
</span><br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<blockquote class="tr_bq" style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Sering sering dengar lagu Ahmad Albar dengan judul Panggung Sandiwara. Bahkan rajin - rajin juga membaca tafsir kehidupan bahwa hidup dunia hanya permainan dan sendagurau belaka. Perbanyak literasi politik dan jangan bawa sampai ke perasaan. Politik ya, bagaimana kepentingan terpenuhi. Titik. Soal patsun politik, ya gak dikenal. Ideologi berbau agamais dan nasionalis terkadang bisa satu gerbong jika tujuannya sama. Tapi jika tujuannya beda, maka tidak akan pernah sama.</blockquote>
<br />
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: inherit;">Bagaimana memahami dinamika politik, ya cukup baca buku dan membaca tren di media daring hingga medsos. Capek baca buku, ya ngopi. Jangan dukung mendukung ketika KPU belum menetapkan calon yang lulus verifikasi. Kita baru tahu siapa yang ikut kontestasi ketika sudah ditetapkan KPU pada Juli 2020. Jadi, sekarang baru manuver manuver kecil untuk mengejar target. Ramalan ramalan sahaje.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang kasihan ASN sudah mulai terbelah ke kubu A dan kubu B. Di kubu B, walau tak terlalu berkompeten, diangkat jadi pejabat eselon. Yang berkompeten dan mampu karena tak menonjol mendukung kubu B, ya antre saja di level staf dan kalaupun dapat jabatan jabatan kering.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ternyata yang menang di Pilkada kubu A, maka pejabat yang bela kubu B siap siap terbang ke mana mana. Berkemas mencari jurus selamat. Dan akhirnya selamat pagi mari ngopi. Jangan lupa duha, biar rezeki lancar.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Punya teman di Pemprov Kepri doktor jebolan luar negeri, S1 hingga S3 bidang pendidikan, eh malah diletakkan di dinas yang gak ada hubungannya dengan pendidikan. Kemudian satu lagi jebolan UGM bidang komunikasi politik, eh malah di letakkan bidang soal ngurus simpan pinjam dan UMKM.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah dinamika politik dan birokrasi negara +62. Jangan terlalu mengandalkan keahlian. Tapi pandai pandai berselancar. Pilpres 2019 memberikan pelajaran <span class="_ezo" id="u_fetchstream_13_4" style="color: yellow; cursor: pointer; font-family: inherit; font-weight: 600;">terbaik</span> bagaimana bermanuver dan bagaimana mengakhiri permainan dengan kebahagiaan. The end.***</div>
</div>
Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5030381817613114087.post-52934354497171710762019-12-15T20:55:00.001+08:002019-12-15T21:14:05.575+08:00Keripik bilis ke Anambas<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<i>Dari Tanjungpinang mengirim keripik ikan bilis sebanyak 5 Kg ke Tarempa, Kabupaten Anambas. Jauh memang dari Tanjungpinang ke Anambas. Menyeberang laut keripik ini. Jika mie tarempa terkenal itu menembus Tanjungpinang, kini dari Tanjungpinang menyerang keripik Tarempa. Tentu tidak sedahsyat mie tarempa atau luti gendang yang populer. Ini baru iseng iseng berhadiah. Ada pesan dibuat. Berapa pun akan dibuat.</i></div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<blockquote class="tr_bq">
Keripik ini terasa renyah. Seandainya anda me<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">nonton tivi sekaligus mendengar debat di siaran tv berita nasional, dipastikan tangan tidak akan pernah berhenti merasakan setiap keping keping keripik. Aroma rempah khas masakan Tambelan, kelembutan adonan dipadu dengan bilis alias ikan tri segar menambah kenikmatan keripik yang berwarna ke coklat kekuningan itu.</span></blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: inherit;">Harga per kilogram terbilang murah. Hanya Rp120 ribu. Tapi anda akan merasakan sensasi kenikmatan lidah dan rasa yang luar biasa. Jika satu toples diletakkan di meja, tidak lama akan selesai disantap. Tentu penasaran bukan. Yakinlah ini bukan hoaks atau fakenews.</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHLuFf8Pbk2Axzi2_LDITjDCVYtCpnsEHXaTmhBcO5XcffhJyC9J_g-2qknENg4hwfDK215UtdoYmxGZEcg9I0-Qmtl9YPdRxmARJ9-ejbnibDO35zCslTzyqaPU8RYZqRYOlDzSTomq8/s1600/keripik+bilis+tambelan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHLuFf8Pbk2Axzi2_LDITjDCVYtCpnsEHXaTmhBcO5XcffhJyC9J_g-2qknENg4hwfDK215UtdoYmxGZEcg9I0-Qmtl9YPdRxmARJ9-ejbnibDO35zCslTzyqaPU8RYZqRYOlDzSTomq8/s320/keripik+bilis+tambelan.jpg" width="240" /></a></div>
</div>
Robby Tambelanhttp://www.blogger.com/profile/06876495828947060380noreply@blogger.com0