Senin, 06 Januari 2014

Demokrasi dan Korupsi

Awal  tahun 2013 publik sudah dikejutkan dengan dibongkarnya korupsi pejabat mulai dari sekelas menteri, gubernur, bupati hingga anggota DPR. Penyebab korupsi tak lain karena besarnya biaya untuk mendapatkan sebuah jabatan politik tersebut. Hal inilah yang membuat sendi-sendi kehidupan bangsa berantakan. Bahkan yang paling menyesakkan dada, pengadaan kita suci Al-Quran pun dikorupsi.

Dana Kampanye


Tokoh terkemuka China, Deng Xiaoping di awal reformasi China pernah mengatakan, “Tidak peduli kucing itu hitam atau putih, asalkan ia bisa  menangkap tikus.” Sebuah kutipan yang cukup menarik bagaimana negara China menjadi salah satu menjadi kekuatan ekonomi dunia di saat ini. China yang semula menerapkan sistem sosialis di zaman Mao Zedong kini mulai lebih ke kapitalis asalkan memberikan kemakmuran kepada rakyat. 

Hanya saja, dalam berpolitik santun yang sedang kita inginkan saat saat ini terutama saat melaksanakan pemilihan umum, tidak bisa menggunakan cara cara yang tidak sesuai dengan norma hukum yang ada di Indonesia yang menjadi pegangan bersama semua pihak yang terlibat. Perebutan kekuasaan  dengan cara yang menghalalkan pelbagai cara tentu akan melanggar banyak norma agama dan norma hukum positif yang berlaku di Indonesia.

Mengecek DPS untuk Menggunakan Hak Pilih


KPU telah mengumumkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada 11 Juli lalu. Data tersebut cikal bakal menjadi Data Pemilih Tetap (DPT) sebelum ditetapkan pada 7-13 September 2013 mendatang. Sebelum DPT ditetapkan, DPS tersebut akan mengalami beberapa tahapan yang panjang dan terus mengalami perubahan karena KPU melakukan pemutahiran dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diserahkan pemerintah. 

KPU menyediakan waktu masukan masyarakat sejak diumumkan DPS pada 11-24 Juli, agar siapapun yang sudah memiliki hak pilih di luar TNI/Polri untuk menyampaikan temuan kepada PPS di kelurahan agar nama yang belum didaftarkan petugas supaya dimasukan daftar. Dengan demikian, warga yang belum terdata bisa diakomodir haknya untuk memilih pada pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang.

Memilih Pemimpin Bukan Seperti Memilih Mie Instan

Lazimnya pemimpin di manapun di belahan bumi ini kenyang pengalaman politik yang nantinya membuat ia mapan. Ia bukan seperti mie instan dalam waktu beberapa menit bisa dinikmati. Biasanya seorang pemimpin titiannya dimulai menjadi Ketua LSM, anggota DPRD, ulama, akademisi, aktivis, pejabat pemerintahan, bahkan organisasi nonprofit tengah masyarakat. Dari pengalaman organisasi calon pemimpin menampakkan jiwa kepemimpinannya. Bahkan ketika menjadi mahasiswa, kepemimpinan sudah terasa menonjol ketika memimpin organisasi mahasiswa baik internal kampus maupun eksternal.  

Rasulullah SAW adalah seorang pemimpin di muka bumi dimana jiwa kepemimpinan sudah ada sejak kecil. Nabi dikenal dengan pribadi yang jujur. Kemudian menjadi pemimpin terbesar umat manusia di muka bumi. Nabi Muhammad adalah pemimpin besar yang sudah disiapkan Allah untuk umat manusia di bumi.

Kamis, 02 Januari 2014

Peran Strategis Media Menyukseskan Pemilu


"Jika saya harus memilih antara pemerintahan tanpa suratkabar, atau suratkabar tanpa pemerintahan, maka saya tidak akan berpikir panjang untuk memilih yang terakhir." Inilah pernyataan dari Presiden ke-3 AS, Thomas Jefferson (1801-1809) dimaksudkan untuk menegaskan bahwa pers adalah salah satu pilar penting dalam sebuah negara yang berlandaskan demokrasi.

Dari pandangan Jefferson tersebut dapat dipastikan pentingnya peran pers di dalam menjalankan sebuah proses pemerintahan yang demokratis sebagai ajang untuk memakmurkan rakyat. Sejalan dengan fungsi pers sebagai sarana pendidikan publik, sebagai media informasi dan media hiburan, maka pers memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan hitam dan putihnya sebuah pristiwa.