Selasa, 11 September 2012

Hadiah


Hadiah atau hibah adalah pemberian suatu barang dari pemiliknya kepada orang lain tanpa disertai imbalan. Yang jadi masalah dewasa ini, hadiah yang diberikan mengandung maksud tertentu. Ada yang menyebutkan "ada udang di balik bakwan".

Hal inilah yang menyebabkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap banyak pejabat di negeri ini dalam masalah hadiah dari pihak swasta ke penyelenggara negara. Hadiah juga menyebabkan prilaku dosa. Paling mudah, menjamu kawan dengan memberikan hadiah ke diskotik dilengkapi dengan minuman keras.



Pemberian hadiah sebenarnya sudah dicontohkan Nabi Muhammad. Bahkan Islam menganjurkan, sesama Muslim sebaiknya saling memberikan hadiah kepada sesama guna meningkatkan ketakwaan dan keimanan.

Misalnya salah satu hadits dari sahabat mulia Abu Hurairah Radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: Hendaklah kalian saling memberi hadiah maka kalian akan saling mencintai.

Hadits di atas merupakan bukti bahwa pemberian hadiah adalah bagian dari syariat Islam. Bahkan melakukannya dapat mendatangkan pahala dan menimbulkan kasih sayang di antara kaum muslimin. Padahal jika suatu kaum telah saling menyayangi maka persatuan diantara mereka otomatis akan menguat.

 Persatuan sesama kaum muslimin merupakan sebuah kewajiban yang telah Allah tetapkan seperti yang dikutif di matahari-bunda.blogspot.com.

Hanya saja, kembali ke permasalahan hukum di negeri ini. Misalnya untuk mendapatkan proyek di pemerintahan, maka hadiah dengan jenis biasanya akan diberikan. Tak heran jika KPK melarang bentuk gratifikasi di Idul Fitri, Rahamadan, pernikahan, hingga kegiatan lain.
Dan perlu diwaspadai, hadiah yang ada maksud tertentu. Dikhawatirkan menimbulkan salah faham yang berujung maksiat.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kaum muslimin untuk menerima pemberian hadiah dari orang lain mekipun sedikit atau berupa hal-hal yang kurang berharga.

"Andai saya diundang untuk menikmati jamuan berupa satu lengan (kambing) atau jamuan satu betis (kambing) niscaya akan saya datangi jamuan tersebut. Begitupula jika saya diberi hadiah berupa satu lengan atau betis kambing niscaya kuterima hadiah tersebut."





























Tidak ada komentar: