Kamis, 15 Januari 2009

Tambelan Terkurung Ombak

foto by robby patria

Hembusan angin kencang yang tidak biasa itu membuat 15 rumah di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan rusak. Bahkan, pasokan sembako ke kecamatan juga tersendat akibat tidak ada kapal yang berani belayar menuju kecamatan dengan 54 gugusan pulau yang berada di Laut China Selatan itu.


Sudah sepekan ini, angin kencang melanda Tambelan. Akibatnya 500 nelayan di Tambelan tidak melaut. Kecamatan paling jauh dimiliki Kabupaten Bintan ini bisa ditempuh dari Pulau Bintan selama 20 jam perjalanan laut. "Mudah-mudahan persedian beras di Tambelan masih mencukupi untuk kebutuhan 5.000 jiwa. Nelayan di
sini mengatakan angin mulai normal 27 Januari," kata Faturahman, Camat Tambelan, ketika dihubungi Kamis (15/1/2009).


Di Tambelan tidak ada Badan Meteorologi dan Geofisika untuk melihat kondisi angin.
Nelayan di sana membaca perkiraan cuaca dengan menggunakan ramalan saja. Ramalan situ cukup manjur untuk mengetahui keadaan laut apakah sedang bersahabat atau tidak. Mereka juga melihat bintang dan awan untuk memastikan keadaan angin.


Jika kondisi angin sudah tak bersahabat, satu kecamatan pun tidak berani untuk ke laut. Apalagi syahbandar di Tambelan melarang nelayan Tambelan untuk melaut. Yang jadi masalah saat ini ada sekitar 21 kepala keluarga di Pulau Pejantan, sekitar enam jam dari Tambelan mulai kekurangan sembako karena sudah menipis.


Faturahman mendapatkan laporan tersebut dari anggota TNI yang baru pulang dari Pulau Pejantan. "Hampir saja, kapal yang ditumpangi petugas Babinsa terbalik. Untung mereka selamat. Ombak besar sekali. Kita juga sulit untuk ke sana," ujarnya. Ke Pejantan bukan pekerjaan gampang. Jika nyali kecil jangan ke sana saat kondisi cuaca seperti
sekarang. Tinggi gelombang mencapai 6 meter. Kalau kapal kecil- jangan cosba-coba untuk berlayar.


Ganasnya glombang di laut membuat Tambelan terkurung. Jalur transportasi ke Tambelan dari
Tanjungpinang ke Tambelan terputus. Kalau Gaja ditutup Israil, di Tambelan diisolasi oleh gelombang. Kapal-kapal barang yang biasanya membawa kebutuhan sembako tidak mau mengambil resiko.
Kapal dari Tanjungpinang itu tidak mau berlayar. Dari Kalimantan juga demikian. Dalam keadaan normal, kapal ke Tambelan dua minggu sekali. Hanya transportasi laut yang ada di sana.


Saat ini ada 16 kapal nelayan asal dari Kalimantan berlindung di Tambelan karena tidak mampu bertahan di laut. "Mereka berhenti sementara di Tambelan," imbuh Faturahman.
Berdasarkan pengakuan Faturahman, ada kapal pengusaha asal Kijang, Kabupaten Bintan yang berhasil sampai di Tambelan Rabu (14/). Tetapi, kapal ikan yang biasanya membawa kebutuhan sembako itu tidak membawa barang.
Kapal kayu tersebut nyaris tenggelam. Agar kapal tidak tenggelam, barang bawaaan dari Kijang termasuk sembako terpaksa dibuang ke laut.
"Sebenarnya ada dua kapal yang berangkat dari Kijang. Satu kapal terpaksa kembali lagi ke Kijang karena tidak mampu menerjang ombak. Satu kapal selamat sampai ke Tambelan. Tetapi membuang barang di kapal," kata Faturahman.

Lebih jauh dikatakan, saat ini masyarakat Tambelan tidak bisa mengkonsumsi sayur-sayuran. Karena tidak ada yang jual sayur. Sedangkan ikan, juga mulai kesulitan dicari. Warga mengkonsumsi ikan asin.

Bahkan menurut Linda, salah satu warga Tambelan, banyak warga yang mulai khawatir beras yang dijual di toko pedagang habis. "Beras yang ada saat ini untuk kebutuhan satu minggu. Kalau habis, kita belum tahun makan apa. Mudah-mudahan kapal cepat masuk," ujarnya.
Linda mengatakan, warga sampai berebut membeli beras karena sudah langka.
Syahbandar Tambelan Fatahurahman mengatakan kondisi cuaca yang buruk membuat kapal dari Kalimantan dan Tanjungpinang untuk sementara itu dilarang berangkat. (robby patria)

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Tak sangke ade budak tambelan posting kat sini. Photo nye lawa

Anonim mengatakan...

Mas,
kalo ada foto masjid masjid di Tambelan, hantarkan kepada saya untuk koleksi dan dipaparkan dalam forum ini http://www.selatanonline.net/v1/modules.php?name=Forums&file=viewtopic&t=181&postdays=0&postorder=asc&start=0. Agak rumit untuk mencari foto masjid seluruh Nusantara terutamanya di Propinsi Kepri. email saya di ayrajasrah@gmail.com

Robby Tambelan mengatakan...

Ada mas. nanti saya krimkan ke emailya. Kebetulan saya baru balik dari Tambelan he he

Unknown mengatakan...

Dua kali saya jalan jalan ke pulau tambelan, pemandangannya mantap dalam kenal bro robby

Unknown mengatakan...

Halo, saya Rasheeda Muhammad dari Indonesia, dan saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk memperingatkan semua orang di sini untuk berhati-hati dari semua pemberi pinjaman pinjaman yang menimbulkan menjadi nyata. Mereka semua penipuan dan palsu dan niat mereka adalah untuk merobek Anda dari uang Anda sulit diperoleh. Saya telah menjadi korban pinjaman perusahaan ini tetapi tidak ada yang mampu memberikan pinjaman saya mencari sampai aku datang di Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Dia menawarkan saya pinjaman pada tingkat bunga yang terjangkau dari 2% dengan hanya beberapa formalitas dan requirements.After saya bertemu dengan persyaratan dan kondisi perusahaan, pinjaman saya disetujui dan saya sangat mengejutkan, itu ditransfer ke rekening bank saya dalam waktu kurang dari 24 jam. Anda dapat menghubungi Ibu Amanda melalui emailnya amandaloan@qualityservice.com dan Anda juga dapat menghubungi saya di rasheedamuhammad10@gmail.com saya email saya hanya bersaksi Ibu Amanda akan baik dan bantuan yang diberikan kepada dia saya dan keluarga saya dan saya juga ingin Anda menjadi penerima manfaat dari tawaran pinjaman nya.