Senin, 08 Desember 2008

Melihat Perahu Ismeth Sani


DPD Golkar Kepulauan Riau mulai memasang kuda-kuda menetapkan Ismeth Abdullah sebagai kandidat Gubernur 2010. Wakil Gubernur Kepri HM Sani mengakui bersama Ismeth, memerintah dengan hati.

Walaupun pemilihan kepala daerah Kepulauan Riau (Kepri) masih dua tahun lagi, tetapi riak menuju Kepri satu sudah memanas. Pengurus DPD Golkar Kepri Irwan Buntaro mengatakan partai itu sudah menetapkan Ismeth sebagai gubernur 2010.

Tetapi pernyataan Irwan langsung dibantah oleh Ismeth. "Tidak ada itu. Saya belum tahu ada rencana itu," ujar Ismeth Abdullah kepada Batam Pos, akhir pekan lalu menanggapi rencana Golkar mencalonkan dia kembali untuk kursi gubernur.

Ismeth juga belum tahu jika dia sudah dicalonkan oleh oleh Golkar. Ketika ditanyakan apakah bersedia dicalonkan dari Golkar, Ismeth tetap diam. "Belum, belum ada. Nantilah. Saya belum tahu. Nantilah," katanya berulang-ulang.

M Sani seolah-olah sependapat dengan Ismeth. Dia juga belum tahu dengan wacana Golkar. Padahal Sani adalah wakil ketua dewan penasehat Golkar DPD Kepri. Sedangkan Ismeth menjabat ketua dewan penasehat Golkar Kepri.

Menurut Sani, wajar-wajar saja ada kader Golkar yang mencalonkan Ismeth menjadi gubernur. Tetapi itu bukan keputusan partai. Karena pihaknya belum tahun sebagai ketua dewan penasehat.

Sani pasrah dan berserah diri kepada Tuhan mengenai peluangnya untuk dipilih Ismeth menjadi Wagub. Selama dia menjadi bupati sampai dengan wagub, sudah digariskan oleh Tuhan.

"Saya serahkan ke Tuhan, apakah saya dipilih lagi atau tidak," katanya.

Mantan Bupati Karimun ini juga mengatakan, selama memimpin Kepri bersama dengan Ismeth, Sani merasa cocok. Bahkan dia mengatakan, mereka berdua adalah pemimpin yang paling harmonis di Indonesia saat ini.

"Kami memimpin dengan hati," ujarnya seolah-olah meyakinkan dengan mimik muka yang serius.


Ia sebagai wakil gubernur, tahu tugas dan kewajibannya yang harus dikerjakan. Dan tidak mencampuri urusan gubernur. Misalnya, kata Sani, wakil mengurus masalah AIDS, Pramuka dan masalah pemerintahan lainnya.

Ketika Batam Pos, bertanya apakah sudah siap tidak dipilih Ismeth lagi pada pilkada yang akan datang, Sani kembali menjawab," Hanya Tuhan yang tahu. Kita hidup ini hanya menjalankan saja apa yang sudah diatur,"

Dia menyebutkan, selama menjadi wakil gubernur, mereka sudah mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20 persen. Kebijakan itu sudah memenuhi amanat undang-undang. Ini suatu keberhasilan. Pasangan ini juga berusaha membangun pusat pemerintahan di Dompak yang direncanakan siap 2010.

"Kita yakin pembangunan bisa siap 2010," kata Sani.

Mengenai masalah listrik di Tanjungpinang yang belum handal, Sani mengatakan masalah itu bukan hanya pemprov yang bertanggung jawab.

"Ini masalah bersama dengan PLN bersama pemprov untuk mencari solusi," jelasnya.

Ketua Bidang Informasi Komunikasi DPD Golkar Kepri Suyono, mengatakan, wacana untuk memasang Ismeth jadi gubernur 2010 sah-sah aja.

"Tetapi itu bukan keputusan partai. Itu pendapat pribadi Erwan Buntaro. Bukan mewakili partai," katanya, Selasa (2/12), di Batam.

Untuk menentukan calon gubernur, jelasnya, harus melalui proses tahapan yang panjang. Bukan asal tunjuk saja. Biasanya ada survei intenal dulu.

"Tetapi karena Ismeth sebagai kadr Golkar, bisa saja dia jadi pertimbangan untuk dicalonkan kembali," imbuh mantan wartawan ini. robby patria

Tidak ada komentar: