Senin, 08 Februari 2010

Ketika Ismeth Ragu Menyatakan Ya

Setelah Ismeth Abdullah ditetapkan jadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), peta politik di Kepri berubah. Ismeth pun ragu menyatakan akan mengikuti pilkada Kepri. Sedangkan orang dekatnya mulai mencari ancang-ancang mendukung calon lain.

Keluar dari mobil dinas Toyota Camry, Ismeth disambut ibu-ibu dengan memukul gendang. Dentuman suara kompang itu menjadi ciri khas di Tanjungpinang, jika ada pejabat yang datang menghadiri acara. Ketika itu Ismeth menggunakan batik kecoklatan terlihat tenang memasuki ruangan Hotel Laguna untuk menghadiri acara pelantikan pengurus lembaga swadaya masyarakat, belum lama ini.


Mulai dari pintu masuk, Ismeth terus menyalami puluhan orang yang ada di hotel hingga dia duduk di kursi barisan terdepan. Di sampingnya ada Abdul Razak, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri yang sebelumnya getol mendukung Ismeth kembali menjadi gubernur. Ismeth terus tersenyum mengamati prosesi pelaksanaan pelantikan pengurus LSM itu. Sesekali kepalanya mengangguk mendengar kata sambutan.
Ketika ditanya apakah ingin maju menjadi calon gubernur? Ismeth dengan cepat menjawab, "Nanti ya. Ada waktunya. Atau saya berpasangan dengan kamu," kata Ismeth sambil menunjuk salah satu wartawan.

Hingga kini, belum bisa dipastikan apakah Ismeth akan maju atau tidak. Tetapi dari internal Golkar menganggap Ismeth tidak berpeluang untuk dicalonkan kembali. Sehingga Partai Beringin yang sudah menjagokan Ismeth jauh-jauh hari terlihat berpaling. Tetapi, DPP Golkar tetap memberikan bantuan hukum kepada kadernya yang terjerat masalah hukum. Apalagi Ismeth kader Golkar.

"Kita tidak intervensi masalah hukumnya. Karena banyak kepala daerah di Indonesia yang terlibat dalam kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran sudah masuk penjara," kata salah satu pengurus DPP.

Lantas, apakah Ismeth tetap dicalonkan dari Golkar? Belum ada yang berani memastikan. Namun Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengatakan Golkar bisa saja mencalonkan figur yang jadi tersangka. "Selagi belum terdakwa tak masalah," kata Aburizal di Lagoi belum lama ini. "Kita tetap menunggu hasil survei LSI," kata Aburizal.

Sedangkan Ansar Ahmad sebelumnya menyebutkan selain Ismeth, masih banyak kader Golkar yang bisa dicalonkan menjadi gubernur. Dia menyebutkan nama Muhammad Sani, Aida Ismeth, termasuk nama yang diajukan Golkar dalam survei yang dilakukan lembaga survei terkemuka di Indonesia mengenai siapa calon yang paling populer di tengah-tengah masyarakat. Bagitu juga dengan pernyataan pengurus DPP Golkar Sudirman Almoen.


"Kita cukup kehilangan sosok Ismeth. Tetapi menghadapi pilkada Golkar masih banyak stok," kata Almoen yang memperkuat kata Ansar. Partai pemenang pemilu di Kepri ini akan mencari figur pengganti Ismeth yang memiliki nilai jual supaya bisa menang di pilkada.

Sampai sejauh ini, sejak ditetapkan KPK tersangka, Ismeth belum menyatakan akan ikut pilkada.
Sadar dengan posisinya yang rawan, Ismeth berpesan kepada kalangan pemuda untuk melanjutkan pembangunan Kepri ke depan. Dia menginginkan pemuda di Kepri tetapi kompak dalam melaksanakan pembangunan. Tentunya di tangan generasi muda, Kepri ke depan dibangun.

Tidak mungkin, katanya, Kepri dibangun oleh pemerintah saja. Semua komponen masyarakat harus dilibatkan agar Kepri menjadi provinsi yang membanggakan. Dalam lima tahun, dia mengakui, di Kepri masih banyak persoalan yang belum bisa diselesaikan. Misalnya tingkat kemiskinan, kebodohan dan pembangunan lainnya. Tetapi itulah proses yang harus dilalui. Pemerintah harus bisa membangun sumber daya manusia dari bodoh menjadi pintar, dari masyarakat miskin menjadi kaya.

"Kita juga harus mengejar ketertinggalan dari tetangga. Baik itu masalah anak-anak yang tak mampu mengikuti pendidikan. Seluruh masyarakat harus bersatu membangun Kepri," katanya.


Mantan Ketua Otorita Batam ini juga sudah meletakkan pondasi yang kuat pembangunan ekonomi di Kepri. Ismeth mengakui, free trade zone (FTZ) di Batam, Bintan, dan Karimun memang belum optimal. Tetapi, setelah dilakukan revisi oleh pemerintah, FTZ akan berjalan mulus. Hampir 61 persen, persoalan FTZ di Kepri sudah baik. Tidak ada hambatan yang mendasar dalam pelaksanaannya.

Hampir 8 bulan FTZ di Kepri, masalah yang dihadapi mulai membaik. Struktur impor dan industri tidak ada hambatan lagi," kata Ismeth. Dulu peraturan belum lengkap, sekarang sudah dibereskan.

Sedangkan menurut Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri Abdullah Gosse, Ismeth sudah berjasa melaksana
kan pembangunan di Kepri. "Banyak yang sudah dia perbuat untuk Kepri. Tapi jika dia tersangkut masalah hukum, itu sudah menjadi resiko. Kita kasihan juga," katanya.

Sedangkan menurut Burnanuddin Nur, Lembaga Kesatuan Aksi Anak Negeri Batam, menilai penetapan Ismeth sebagai tersangka merupakan murni kasus hukum yang seharusnya sudah tuntas 2008 lalu. Pasalnya gubernur dan wali kota daerah yang terlibat dalam kasus pengadaan damkar sudah masuk penjara.

"Kita melihat kasus ini sempat diendapkan sehingga baru saat ini ditetapkan jadi tersangka. Jadi tidak benar kasus ini ada aroma politik. Ini murni hukum," kata Burnanuddin Nur kepada Tanjungpinang Pos, kemarin.

Bukan berarti, katanya, dengan Ismeth jadi tersangka, maka peluang putra daerah besar menjadi gubernur. "Itu salah. Peluang Ismeth dan calon lainnya tetap memiliki kesempatan yang sama," kata Burhanuddin yang sempat melaporkan pejabat KPK ke Mabes Polri terkait pernyataan bohong. Kemudian laporan itu dicabut kembali setelah KPK menetapkan Ismeth resmi jadi tersangka.

Burhanuddin bertolak belakang dengan Generasi Muda Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepri (GM-BP3KR) Basyaruddin Idris. Dia melihat Ismeth ditetapkan tersangka kental dengan nuansa politik.
"Banyak musuh Ismeth menginginkan beliau tidak ikut pilkada. Sehingga dengan pelbagai cara mereka lakukan untuk menjerat Ismeth," kata Basyaruddin Idris. "Kita tetap mengharapkan Ismeth maju mengandeng tokoh Sudirman Almoen yang menjadi tokoh utama lahirnya Kepri. Andai nanti Ismeth terpilih dan ditahan KPK, maka wakilnya bisa menggantikan. Tapi kita tak berharap Ismeth ditahan," kata Basyaruddin.

Sedangkan Juru Bicara KPK Johan Budi membantah anggapaan Ismeth dijadikan tersangka karena pesanan. " Ah, tidak ada hubungan dengan pilkada." Lantas apakah Ismeth tetap maju dalam pilkada yang tahapannya dimulai akhir Desember ini? " Nanti saja, ya," kata Ismeth lagi.

Huzrin Hood, tidak mempersoalkan siapa saja yang menang dalam pilkada Kepri nanti. Asalkan yang menang itu anak Kepri. Sudah saatnya Kepri dipimpin anak daerah. Huzrin mencontoh daerah lain di Indonesia yang semua kepala daerah dipimpin anak daerah bukan dari daerah lain seperti yang terjadi di Kepri.

"Saya tetap mencalonkan diri menjadi gubernur. Jika nanti tidak bisa karena masalah teknis, maka suara dukungan saya juga akan dilimpahkan kepada calon lain. Tetapi sebelum itu saya akan maju dulu," kata Huzrin. Jikapun Ismeth tetap maju, maka Huzrin tak gentar melawannya di pilkada. "Saya lebih suka Ismeth maju. Karena ingin menang secara terbuka. Bukan karena Ismeth tak ikut pilkada."

Tidak ada komentar: