Selasa, 12 Juni 2018
Lebaran dan Pilkada
Tak terasa detik detik menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin Tanjungpinang akan ditentukan 27 Juni 2018 tinggal beberapa hari lagi. KPU memastikan beberapa jam setelah penghitungan hasil pilkada Tanjungpinang yang tahapannya dimulai Oktober 2017 dapat diketahui hasilnya oleh publik melalui sistem hitung cepat. Siapa pun yang menang, maka Ia lah yang sudah ditetapkan Allah menjadi pemimpin di Bumi Gurindam.
Sebagai pemilih yang memberikan keterwakilan suara kita kepada pemimpin untuk mengurus daerah ini, maka kita harus memastikan pilihan yang tepat. Karena apa pun yang kita pilih pasti berdampak kepada diri sendiri maupun kepada orang ramai yakni warga Tanjungpinang pada umumnya.
Dalam leterasi politik, pemilih menjatuhkan pilihan kepada tokoh yang mereka kagumi disebabkan banyak faktor. Menurut Fitriyah, faktor yang paling penting dalam menentukan pilihan untuk memimpin daerah adalah faktor figur sang calon, visi dan misi,faktor sosiologis seperti kesamaan demografis yakni ciri-ciri identik yang melekat pada diri pemilih seperti daerah asal, agama, dan umur memainkan peran penting dalam membuat keputusan memilih. Sementara ciri-ciri fisikseperti gagah dan cantik tidak menjadi pertimbangan pemilih.
Lalu faktor psikologis yakni dekat dengan pemilih dalam pemilukada
direpresentasikan oleh calon. Dalam hal ini pemilih dalam menentukan pilihan
daya tarik figur lebih penting daripada partai politik pengusung, mereka lebih
memilih figur yang mereka kenal.
Sosialisasi calon berupakunjungan/pertemuan langsung dengan rakyat pemilih efektif untuk mendongkrak keterkenalan calon. Sosialisasi melalui media luar ruangan (media below the line) seperti baliho dan spanduk tidak efektif.
Faktor ekonomi yakni merujuk pada program yang diusung calon memainkan
peran penting dalam mempengaruhi pilihan pemilih. Masyarakat biasanyamenginginkan daerahnya berubah menjadi lebih maju dan calon yang
dipilih adalah yang paling dinilai bisa memajukan daerahnya.
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia(LSI), kompetensi calon merupakan faktor yang nyaris selalu paling besar dari alasan lainnya dalam menentukan pilihan pemimpin.Setelah itu popularitas kandidat merupakan faktor determinan kemenangan kandidat dalam pemilukada.
Nanti pada 27 Juni tentu dari banyak faktor ini akan terjawab soalan faktor mana di Tanjungpinang yang menjadi penentu kemenangan. Dipemilukada pemilih yang menentukan keterpilihan seorang kandidat.
Terkait dengan perilaku pemilih,August Campbel mengatakan bahwa identifikasikepartaian/fanatisme terhadap partai merupakan temuan penting dalam pemilu, namun identifikasi kepartaian bukanlah faktor tunggal dari faktor lain yang berperan utama dalam memahami perilaku pemilih, karena faktor pemahaman terhadap isu-isu yang berkembang dalam masyarakat, citra dan poster kandidat serta situasi sosial yang sedang berjalanjuga akan berpengaruh pada pemenangan kandidat.
Demikian juga yang disampaikan Hugh A. Bone & Austin Ranney, yaitu bahwa
“bukan hanya identifikasi kepartaian tetapi juga orientasi terhadap isu dan orientasiterhadap calon merupakan determinan yang paling penting terhadap perilaku pemilih”. Hal ini dapat diukur melalui figur dan popularitas yang dimiliki seorangkandidat.
Peran KPU
Sampai dua minggu sebelum pilkada, KPU Tanjungpinang maupun 170 KPU lainnya di Indonesia berusaha mempersiapkan dengan baik seluruh tahapan pilkada gelombang ketiga agar berjalan lamcar. Yang paling krusial saat ini proses distribusi surat suara dari percetakan hingga ke gudang KPU juga sudah sampai di daerah. Serta sudah selesai disortir dan dilipat. Tinggal dimasukan ke dalam amplop untuk dihitung per TPS.
Sejauh tahapan yang sudah dilakukan selama 10 bulan, pilkada Tanjungpinang masih dalam batas kewajaran. Riak-riak politik biasa dalam sebuah pesta yang melibatkan banyak orang. Dan yang paling utama dari semua itu, ketika seluruh masyarakat Tanjungpinang yang memiliki hak pilih untuk datang ke TPS memberikan hak suaranya mulai pukul 07.00 hingga 13.00.
KPU dengan motto KPU Melayani berusaha maksimal melani peserta pilkada, pemilih sekaligus melayani peserta pemilu 16 partai politik untuk pemilu 2019. Dua tahapan besar yang dilakukan bersamaan alhamdulilllah bisa berjalan dengan baik.
Dan kekhawatiran sejumlah pihak habisnya masa periode KPU Tanjungpinang 2013-2018 sehari sebelum pilkada jangan terlalu dirisaukan. Karena KPU sebagai lembaga akan melaksanakan tahapan yang tersisa dengan sebaik baiknya. Apakah itu melalui komisioner baru atau KPU Provinsi Kepri yang akan turun langsung menyelesaikan tahapan hingga proses gugatan di Mahkamah Konstitusi. Itu pun kalau ada pihak yang melakukan gugatan. Namun jika hasil pemilihan nanti hasilnya melebihi 2 persen selisih suara, maka potensi gugatan diterima MK sangat kecil. Karena Undang Undang 10 tahun 2016 yang mengatur tentang pilkada mengamanatkan, gugatan dapat diproses di MK jika selesih tidak melebihi 2 persen.
Oleh karena itu, di waktu yang tersisa ini sampai dengan pasca lebaran, maka calon harus memanfaatkan dengan sebaik baiknya masa kampanye guna merebut simpati pemilih Tanjungpinang. Dan KPU, Pengawas Pemilu serta kepolisian sudah bertugas dengan memainkan peran masing masing dengan maksimal. Dan yang paling penting. siapa pun yang menang maka harus kita hormati. Karena dalam setiap pertandingan yang adil akan keluar pemenang sejati yang diharapkan membawa perubahan besar menuju masyarakat Tanjungpinang berjaya. Dan atas nama pribadi, sebagai ketua KPU Tanjungpinang kami mohon maaf. Semoga puasa yang sudah kita lalui membentuk kita menjadi pribadi yang bertakwa. Menerima segala ketentuan dari Yang Maha Kuasa. ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar