Jumat, 30 Januari 2009

Tergadai Demi Mega Proyek Dompak

by pemprov.go.id gambar jembatan yang akan menghubungkan Dompak dengan Pantai Impian.



Pekerjaan rumah Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) saat ini menyulap Pulau Dompak menjadi pusat pemerintahan Kepri. Menyukseskan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Batam, Bintan dan Karimun, dan tentunya membangun Jembatan yang menghubungkan Batam dengan Pulau Bintan.

Tapi, dua program di atas sudah dalam proses. Walaupun proyek Dompak yang dikerjakan dengan sistem tahun jamak itu terkesan berat untuk selesai saat gubernur sekarang menjabat sebagai kepala daerah yang tak sampai dua tahun lagi akan berakhir.

Saat ini proyek tersebut masih terlihat tanah yang masih merah. Di tengah hutan-hutan yang gundul itu berdiri tiang beton sebagai pondasi kantor gubernur nantinya. Bakau sudah rata dengan air laut. Lalu lalang lori mengeruk tanah terlihat tiada henti. Pondasi tiang jembatan menghubungkan Dompak dengan Pantai Impian yang kelak menjadi jembatan terpanjang di Kepri juga sudah dibenamkan di dasar laut.

Kampung nelayan di Dompak itu mulai bersolek menjadi kota nan indah berada di atas bukit menghadap ke laut. Adakah nelayan di Dompak menjadi tuan tanah karena kampung mereka disulap menjadi kota. Nyatanya tidak. Yang akan kaya itu mereka yang memiliki tanah luas di Dompak sejumlah pengusaha. Ya, penikmat Dompak itu segelintir saja. "Kali ini pemerintah merubah pulau menjadi kota metropolis. Ini proyek gila,"ujar teman saya, saat kami melihat pulau itu dari Jalan Pramuka, Tanjungpinang, Sabtu (24/1/2009).

Pemprov Kepri merencanakan membangun 20 paket proyek pembangunan pusat pemerintahan di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang. Pemenang tender sebagian besar adalah kontraktor atau perusahaan asal Jakarta. Artinya kontraktor lokal belum mampu bersaing dengan kontraktor kelas atas dari di Jakarta.

Benarkah kontraktor lokal cocok untuk membangun proyek di bawah Rp10 miliar saja. Atau mereka tak diberikan kesempatan untuk bersaing dengan cara terhormat?

Merubah Dompak jadi kota, bukanlah pekerjaan ringan. Dana yang akan dihabiskan tak sedikit. Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Dompak lebih kurang Rp1,9 triliun. Jauh lebih besar dari APBD Kepri. Pembangunan pusat pemerintahan secara multiyears ini dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kepri Nomor 14 Tahun 2007. Berdasarkan pemberitaan media massa, proyek yang telah dilelang adalah pembangunan jembatan Tanjungpinang-Dompak) senilai Rp236,637 miliar. Proyek ini dimenangkan oleh PT Nindya Karya (Persero), Jakarta. Kemudian, pembangunan jalan utama senilai Rp187,099 miliar dimenangkan PT Duta Graha Indah, Jakarta.

Proyek pembangunan jalan penghubung Pulau Dompak senilai Rp48,388 miliar dimenangkan PT Tamako Raya Perdana, Pekanbaru, pembangunan jalan lokal di Pulau Dompak sebesar Rp54,706 miliar jatuh ke PT Propelat asal Bandung.

Selanjutnya, proyek paling besar yakni pembangunan kantor gubernur, dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemprov Kepri dimenangkan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala, Jakarta. Nilai proyek ini mencapai Rp258,380 miliar.

PT Pembangunan Perumahan (PP), Jakarta kebagian dua proyek, yaitu pembangunan gedung DPRD Provinsi Kepri senilai Rp64,144 miliar dan kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) sebesar Rp45,165 miliar. Proyek pembangunan masjid raya dan Islamic Centre senilai Rp102,030 miliar dimenangkan oleh PT Waskita Karya, Jakarta.

Ada yang mengatakan, jika proyek Dompak jadi, sebuah kebanggan untuk rakyat Kepri. Karenanya, dengan keterbatasan APBD Kepri tak lebih dari Rp1,6 T, proyek itu tetap dilaksanakan walaupun dengan tertatih-tatih untuk menggapainya.

Kenapa proyek ini tidak didanai oleh APBN saja? Bukankah terkesan mamaksa jika proyek ini dikerjakan dengan keterbasan APBD Kepri.

Rakyat masih membutuhkan peran serta pemerintah guna mendapatkan sembako yang murah, bibit sapi murah, bantuan modal mengembangkan usaha. Sudah cukupkah pemerintah berbuat memenuhi kebutuhan publik itu.

Adakah proyek pembangunan ini suara rakyat yang diwakili melalui DPRD. Kenapa pemerintah belum memberikan masyarakat untuk menikmati pengobatan gratis? Kenapa pemerintah masih mengabaikan ribuan tenaga guru yang digaji per bulan di bawah Rp500 ribu per bulan. Bagaimana dengan beasiswa untuk pemuda Kepri. Apa yang menyebabkan pemerintah membiarkan biaya pendidikan di Kepri masih mahal?

Mereka yang berkuasa masih mengutamakan gedung yang mewah demi melambangkan keberhasilan. Adakah kantor gubernur saat ini buruk, sehingga tak layak sebagai kantor pemerintah dalam memberikan layanan kepada masyarakat? Kenapa mereka tidak mau bertahan menikmati berkantor di ruko di Tanjungpinang?

Memang infrastruktur yang megah melambangkan keberhasilan. Sehingga mereka berlomba-lomba membangun untuk kepentingan popularitas. Padahal, masih banyak penduduk ini menanti proyek massal agar mereka bisa merasakan renyahnya APBD Kepri.

Bagikanlah uang pajak rakyat itu untuk rakyat yang menanti belas kasihan pemerintah. Kepri belum semapan Jakarta yang membutuhkan kantor gubernur dan DPRD yang megah. APBD Kepri belum sebesar Kalimantan Timur yang menembus Rp3 triliun per tahun untuk menyulap Pulau dalam waktu lima tahun.

Bukan berarti penulis tak setuju pembangunan Dompak. Ada saatnya pemerintah mempertimbangkan dengan bijak apakah sudah saatnya memiliki kantor yang megah. Padahal provinsi ini baru seumur jagung. Apalagi kantor gubernur sekarang masih representatif untuk berkantor dan melayani masyarakat.

Yang jelas, sejumlah kebijakan untuk kepentingan publik harus sedikit tergadai karena dana dialihkan untuk pembangunan Dompak yang menyerap ratusan miliar APBD.

Tak heran lagi jika tokoh pejuang pembentukan Provinsi Kepri Huzrin Hood dan koleganya bersikeras menentang mega proyek Dompak dikerjakan saat ini karena dianggap belum saatnya. robby patria

Selasa, 27 Januari 2009

Demam BlackBerry




Beberapa bulan belakangan ini ponsel BlackBerry sedang naik daun, karena tidak hanya para artis dan tokoh ternama, tetapi para netter (pengunjung Internet) dan blogger (penyaji informasi) sudah mulai terkena demam BlackBerry (atau sering disingkat dengan BB). Milis ataupun blog khusus para “BlackBerryans” (saya sebut begitu) sudah banyak bermunculan, bahkan klubnya pun juga sudah mulai terlihat geliatnya, termasuk di Yogyakarta. Sebenarnya, apa keunggulan BlackBerry, sampai mampu memunculkan demam atau mode baru di dunia komunikasi? Apa bedanya dengan ponsel biasa? Haruskah Anda menggunakannya sebagai solusi berbagai masalah komunikasi bisnis, atau hanya sekadar mode?

BlackBerry sebenarnya adalah sebuah telpon seluler dengan sistem operasi khusus yang disebut dengan BlackBerry. Baik ponsel maupun sistem operasi ini dibuat oleh RIM (Research in Motion), sebuah perusahaan berkedudukan di Kanada yang mengkhususkan pada penyediaan layanan komunikasi nirkabel. Di antara berbagai produknya, yang sekarang sedang menjadi mode di Indonesia adalah ponsel (dan sistem operasi) BlackBerry.

BlackBerry sendiri sudah mulai diedarkan di Indonesia sekitar tahun 2004 yang lalu, tetapi belum mendapat tanggapan yang baik dari pasar (penggunanya). Maklum, saat itu bentuk perangkatnya kurang modis, harganya relatif mahal, dan biaya langganannya pun sulit dijangkau (sekitar Rp600.000 per bulan!). Kalau toh ada pemakai BB saat itu, hanya orang yang benar-benar maniak dengan BB dan “turah duit” saja yang bisa memilikinya. Atau paling tidak, perorangan yang dibayari oleh perusahaannya.

Namun seiring berjalannya waktu, BlackBerry mulai menawarkan bentuk-bentuk yang semakin stylish (meskipun tetap saja seluas PDA dan belum ada yang tipis!). Harga perangkatnya memang masih tergolong pada ponsel kelas mewah, meskipun biaya berlangganannya sudah relatif terjangkau, karena saat ini sudah di bawah Rp200 ribu per bulan.

Bahkan bila Anda tidak ingin membeli handset BlackBerry namun ingin menikmati layanannya saja, juga dimungkinkan, asal ponsel Anda sudah mendukung layanan BB. Rata-rata smartphones seperti Nokia seri E dan N (N9300 dan N9300i, E61 dan E61i, N9500), Sony Ericsson (seri M600, P990, W950), dan Dopod (seri D810 dan 838pro) sudah dapat ditanami program BlackBerry Connect (BBC). Anda hanya perlu membayar biaya langganan saja, yang besarnya sekitar Rp150-190 ribuan dan bisa diperoleh di tiga operator seluler, yaitu XL, Telkomsel, dan Indosat.

Manfaat BlackBerry

Apa manfaat utama ponsel BlackBerry? Sebenarnya tidak berbeda dengan ponsel eksekutif (ponsel dengan harga mahal) lainnya. Ponsel BlackBerry terdiri atas berbagai seri, mulai dari seri 7xxx, 8xxx, hingga 9xxx, dan masing-masing seri memiliki kemampuan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seri yang baru beberapa bulan ini beredar, yaitu BlackBerry Bold (seri 9000) misalnya, memiliki kemampuan komunikasi, multimedia, petunjuk arah (GPS), dan beberapa kemampuan lain yang biasa dijumpai di ponsel-ponsel high-end. Demikian juga dengan seri Curve dan Storm.

Kemampuan komunikasi yang ada di BlackBerry di antaranya adalah telpon dan SMS, yang memerlukan layanan operator seluler GSM (BlackBerry belum menyediakan layanan melalui jalur CDMA). Selain itu juga ada kemampuan koneksi melalui GPRS, 3G, HSDPA, dan koneksi nirkabel (wireless a/b/g). Dengan kemampuan ini, ponsel BB dapat digunakan untuk chatting dan browsing situs Internet dengan leluasa, serta kemampuan push-email yang mirip dengan SMS, yaitu begitu ada e-mail masuk, ponsel akan memberi tahu melalui nada dering yang bisa diatur. Bahkan dengan kompresi hingga 1/100, pemakai dapat membuka email dan lampirannya dengan cepat. Kemampuan inilah yang menjadi andalan BlackBerry. Selain e-mail yang disediakan oleh BlackBerry, pengguna juga dapat menggunakan e-mail gratisan seperti dari Yahoo dan Gmail, e-mail POP3/IMAP4, serta e-mail kantor atau perusahaan (bila ada).

Kemampuan multimedia, terdiri atas pemutar musik (namun belum ada pemutar radio seperti pada ponsel-ponsel sekarang) dan pemutar video klip. Kamera bisa digunakan untuk merekam foto maupun video klip, meskipun belum ada kemampuan upload cepat seperti pada ponsel digital jaman sekarang. Fitur multimedia ini dapat dinikmati dengan layar yang lumayan lebar, seperti yang ada pada ponsel-PDA. Kualitas suara relatif standar, kalah bagus bila dibanding dengan ponsel yang memang ditujukan untuk menikmati musik.

Seri tertentu, misalnya 8300, 8320, 8707v dan 9000, sudah mengusung fasilitas GPS lengkap dengan peta Jawa Bali yang lumayan lengkap, sehingga memudahkan pemakainya untuk mencari lokasi tertentu. Ini juga merupakan keunggulan BlackBerry dibanding perangkat GPS lainnya yang memerlukan memori eksternal dengan kapasitas besar. Bandingkan dengan BlackBerry yang memiliki memori eksternal standar 1GB, namun tidak berkurang meskipun Anda menerima banyak e-mail maupun membuka peta untuk mencari lokasi.

Selain untuk menentukan lokasi, layanan GPS berguna untuk menghitung kecepatan perjalanan Anda dan untuk meminta petunjuk perjalanan. Lokasi-lokasi penting seperti pompa bensin (SPBU), rumah sakit, kantor polisi, dan tempat-tempat wisata, dapat Anda temukan dengan mudah melalui GPS. Penulis mencoba meminta petunjuk jalan dari kampus STIE YKPN di Jalan Seturan hingga kantor pos besar Yogyakarta, ternyata GPS di perangkat BlackBerry mampu menunjukkan jalan dengan cukup akurat. Namun kalau Anda membawa GPS, Anda tidak dapat dilacak oleh orang lain. Saya masih sering menerima pertanyaan seperti ini.

Satu hal yang agak mengherankan adalah tidak disediakan aplikasi sekelas Office secara penuh seperti pada ponsel-ponsel eksekutif lainnya. Anda cuma diberi aplikasi contoh, yang dapat Anda pakai untuk membuka data yang sudah dibuat di komputer, baik berformat Excel, PowerPoint, maupun Word. Bila Anda mendapat email dengan lampiran file-file jenis tersebut, dapat dibuka dengan baik. Namun bila Anda ingin membuat file baru, Anda harus membeli program tersebut.

Hal lain yang agak merepotkan adalah ketika Anda ingin melakukan sinkronisasi data kontak dari komputer (misalnya dari MS Outlook), Anda harus terhubung ke Internet, padahal sebenarnya proses ini tidak memerlukan koneksi ke Internet sama sekali.

Adakah Alternatif Lain?

Salah satu penyebab BlackBerry kini menjadi mode bagi para pecinta gadget mungkin karena kemampuannya untuk menampilkan user dalam kondisi online pada fasilitas instant messenger seperti Yahoo Messenger, MSN, maupun BlackBerry Messenger dan kemampuannya untuk menerima e-mail secara instan (disebut push e-mail). BlackBerry Messenger adalah layanan chatting khusus untuk sesama pengguna BB, karena memerlukan identitas khusus yang disebut dengan PIN. Belum lagi kemampuannya untuk memanfaatkan berbagai fasilitas koneksi, mulai dari GPRS, 3G, hingga nirkabel yang biasa pada hotspot di area publik.

Namun apakah berbagai fasilitas yang telah diuraikan di atas harus dinikmati dengan ponsel BlackBerry? Bisakah Anda menikmatinya dengan ponsel lain? Sebenarnya ada alternatif yang lebih murah, apalagi kalau Anda sudah memiliki ponsel yang tergolong ke dalam smartphones (misalnya Nokia seri E dan N). Anda dapat langsung berlangganan layanan BlackBerry Connect (BBC) saja, yang saat ini hanya tiga operator yang menawarkannya, yaitu XL, Telkomsel, atau Indosat. Anda cukup membayar langganannya. Bila di ponsel Anda belum ada program BBC, Anda dapat mengunduhnya dari Internet secara gratis. Biaya langganan antara Rp150-200 ribu per bulan. Sepanjang Anda menggunakan fasilitas chat atau menerima lampiran e-mail, Anda tidak dikenai biaya lagi. Tapi pengunduhan data melalui browser, biasanya akan dihitung besar filenya, oleh karenanya Anda harus mempelajari dengan baik.

Apabila dirasa masih mahal (biaya langganan tidak termasuk biaya telpon dan SMS), Anda dapat memakai program aplikasi yang memiliki kemampuan sejenis, salah satu yang terkenal adalah Morange. (robbypatria/pak wing)

Jumat, 23 Januari 2009

Pidato Obama





Rekan-rekan sebangsa dan setanah air.

Saya berdiri di sini hari ini terenyak oleh tugas di depan kita, berterima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan, dan teringat akan pengorbanan oleh leluhur kita. Saya berterima kasih kepada Presiden Bush atas jasanya pada bangsa kita, dan juga atas kemurahan hati dan kerjasama yang ditunjukkannya pada masa transisi ini.

Sudah 44 warga Amerika yang diambil sumpahnya sebagai presiden. Kata-kata dalam sumpah jabatan itu telah diucapkan dimasa kemakmuran dan dimasa damai. Namun, ada kalanya sumpah jabatan kepresidenan itu diambil di tengah-tengah situasi gawat dan badai yang berkecamuk.

Pada saat-saat demikian, Amerika terus melaksanakan tugasnya bukan hanya karena keterampilan atau visi mereka yang memegang jabatan tinggi, tetapi karena kita rakyat Amerika tetap setia pada cita-cita leluhur kita dan setia pada dokumen-dokumen yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita.

Demikianlah adanya, dan memang selalu demikianlah yang harus dilakukan oleh generasi warga Amerika yang sekarang ini.

Memang sudah dipahami bahwa kita sedang berada di tengah krisis. Bangsa kita kini sedang terlibat perang, melawan jaringan kekerasan dan kebencian yang luas jangkauannya. Ekonomi kita sangat lemah, akibat ketamakan dan tindakan tidak bertanggung jawab oleh sebagian pihak, tetapi juga karena kegagalan kita secara kolektif untuk membuat pilihan-pilihan sulit, dan kegagalan kita mempersiapkan bangsa bagi abad baru. Banyak rumah yang disita, lapangan kerja menurun drastis, bisnis gulung tikar. Asuransi kesehatan kita terlalu mahal, murid-murid sekolah kita banyak yang gagal, dan setiap hari terlihat bukti bahwa cara-cara kita menggunakan energi justru memperkuat musuh-musuh kita dan mengancam planet kita.

Semua itu merupakan indikator krisis, yang didasarkan pada data dan statistik. Yang kurang bisa diukur tetapi tidak kurang pentingnya adalah melemahnya keyakinan di seluruh pelosok Amerika, kekhawatiran terus-menerus bahwa kemerosotan Amerika tak terelakkan lagi, dan bahwa generasi berikutnya harus mengurangi harapannya.

Hari ini saya katakan kepada kalian bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah nyata. Tantangan ini serius dan banyak sekali. Tidak akan mudah diatasi dan tidak bisa diatasi dalam jangka pendek. Tetapi ketahuilah ini, Amerika, semua tantangan ini akan kita hadapi.

Pada hari ini, kita berkumpul karena kita lebih memilih harapan daripada ketakutan, kesatuan tujuan daripada konflik dan pertentangan.

Pada hari ini, kita berkumpul untuk menyatakan berakhirnya keluhan-keluhan kecil dan janji-janji palsu, saling-tuduh dan berbagai dogma lusuh yang sudah terlalu lama mencekik politik kita.

Negara kita masih muda, dengan meminjam istilah dalam Kitab Suci, saatnya sudah tiba kita menepiskan sifat ke kanak-kanakan. Saatnya sudah tiba untuk menandaskan lagi semangat kita yang tegar, memilih jalan sejarah yang lebih baik, melanjutkan pemberian berharga, gagasan mulia yang diteruskan dari generasi ke generasi: yaitu janji yang diberikan Tuhan bahwa semua kita setara, kita semua bebas, dan semua layak memperoleh kesempatan untuk mengejar kebahagiaan sepenuhnya.

Dalam menandaskan kebesaran bangsa kita, kita memahami bahwa kebesaran tak pernah diberikan begitu saja. Mencapai kebesaran harus dengan kerja keras. Perjalanan yang kita tempuh tak pernah mengambil jalan pintas. Perjalanan kita bukan bagi mereka yang tidak tabah, bukan bagi mereka yang suka bermalas-malas daripada bekerja, atau bagi yang hanya mengejar kekayaan dan menjadi terkenal. Perjalanan kita adalah bagi mereka yang berani mengambil risiko, mereka yang melakukan hal-hal baru dan membuat terobosan baru. Sebagian mereka menjadi terkenal, tetapi acap kali laki-laki dan perempuan tak dikenal dalam pekerjaan mereka, yang telah mengusung kita di atas jalan berbatu-batu menuju kemakmuran dan kebebasan.

Demi kita, mereka mengemas harta milik mereka yang tak seberapa dan menyeberangi samudera untuk mencari kehidupan baru.

Demi kita, mereka banting-tulang dengan upah minim dan menetap di Pantai Barat, menahankan pukulan cambuk dan mencangkul tanah yang keras.

Demi kita, mereka bertempur dan mati, di tempat-tempat seperti Concord dan Gettysburg, Normandy dan Khe San.

Lelaki dan perempuan itu terus menerus berjuang dan berkorban dan bekerja hingga kulit tangan mereka mengelupas, agar kita bisa mengecap kehidupan yang lebih baik. Mereka melihat Amerika lebih besar dari jumlah ambisi kita secara perorangan, lebih besar daripada perbedaan status keluarga, atau kekayaan ataupun partai atau kelompok.

Perjalanan inilah yang kita teruskan hari ini. Kita masih merupakan negara paling makmur dan paling berpengaruh di Bumi. Para pekerja kita tidak kurang produktifnya dibandingkan dengan waktu ketika krisis ini dimulai. Otak kita masih seinventif seperti pada awal krisis ini, barang dan jasa kita masih diperlukan seperti pada minggu lalu atau bulan lalu, atau tahun lalu. Kapasitas kita tetap tak berkurang. Tetapi masa kita untuk berdiam diri, melindungi kepentingan sempit dan menunda keputusan-keputusan yang tak menyenangkan, sudah harus berlalu. Mulai hari ini, kita harus bangkit sendiri, membersihkan debu yang menempel, dan mulai lagi bekerja memperbaharui Amerika.

Karena kemana saja kita melihat, ada yang harus kita lakukan. Keadaan ekonomi mengharuskan tindakan yang berani dan segera, dan kita akan bertindak bukan hanya untuk menciptakan lapangan kerja baru, tetapi untuk meletakkan dasar bagi pertumbuhan. Kita akan membangun jalan dan jembatan, jaringan listrik dan jaringan digital yang menyuburkan perdagangan dan mengikat kita bersama. Kita akan memulihkan sains ke tempat yang selayaknya, dan menggunakan kehebatan teknologi untuk meningkatkan mutu perawatan kesehatan dan menurunkan biayanya. Kita akan memanfaatkan tenaga matahari, tenaga angin dan lainnya untuk menjalankan mobil-mobil dan pabrik-pabrik kita. Dan kita akan mengubah sekolah dan perguruan tinggi dan universitas untuk memenuhi tuntutan era baru. Semua ini bisa kita lakukan. Dan semua ini akan kita lakukan.

Tentu, ada orang yang meragukan skala ambisi kita—dengan mengatakan sistem ekonomi kita tidak bisa mentolerir terlalu banyak rencana besar. Daya ingat mereka tidak cukup lama. Mereka telah melupakan apa yang dilakukan negara ini, apa yang bisa dicapai oleh laki-laki dan perempuan yang hidup bebas, apabila imajinasi digabung demi tujuan bersama, dan kebutuhan digabung dengan ketabahan.

Yang tidak dipahami oleh mereka yang sinis adalah tanah tempat mereka berpijak telah bergeser, bahwa argumen basi dalam politik yang telah begitu lama menyita waktu kita— tidak lagi berlaku. Pertanyaan yang kita ajukan sekarang bukan apakah pemerintah kita terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi apakah pemerintah kita bisa berfungsi, apakah pemerintah bisa menolong para keluarga mencari pekerjaan dengan upah yang layak, asuransi kesehatan yang terjangkau, dan pensiun yang berarti. Apabila jawabannya ya, kita berniat untuk terus bergerak maju. Apabila jawabannya tidak, programnya akan dihentikan. Dan mereka yang mengatur uang rakyat akan dimintai pertanggung-jawabannya—supaya mengeluarkan uang secara bijaksana, mengubah kebiasaan buruk, dan melakukan bisnis kita dengan jujur—karena hanya dengan demikian kita bisa memulihkan kepercayaan penting antara rakyat dan pemerintah.

Kita juga tidak mempertanyakan apakah kekuatan pasar bebas itu baik atau buruk. Kekuatan pasar bisa membina kekayaan dan memperluas kebebasan kita. Tetapi krisis ini telah mengingatkan kita bahwa tanpa pengawasan yang ketat, kekuatan pasar bebas itu bisa terlepas dari kontrol, dan suatu bangsa tidak bisa makmur untuk waktu lama apabila hanya mementingkan orang kaya. Keberhasilan ekonomi kita tidak hanya tergantung pada besarnya Produk Domestik Bruto, tapi seberapa jauh meluasnya kemakmuran itu, pada kemampuan kita memberikan kesempatan kepada tiap orang yang mau bekerja, dan bukan karena belas kasihan karena itulah jalan yang paling pasti guna mencapai kemakmuran bersama.

Mengenai pertahanan kita bersama, kita menolak dan menganggap palsu pilihan antara keselamatan dan idaman atau cita-cita kita. Para Pendiri Negara ini dihadapkan pada bahaya yang tak terbayangkan, menyusun sebuah piagam untuk menjamin supremasi hukum dan hak setiap orang, sebuah piagam yang diperkuat oleh perjuangan generasi demi generasi. Semua cita-cita ini masih menerangi dunia, dan kita tidak akan meninggalkannya demi mencapai penyelesaian yang cepat. Karena itu, bagi semua orang dan pemerintahan yang menyaksikan pelantikan hari ini, mulai dari kota-kota yang termegah sampai ke desa kecil di mana ayah saya dilahirkan, ketahuilah bahwa Amerika adalah sahabat setia negara dan sahabat setiap lelaki, setiap perempuan, dan setiap anak yang menghendaki masa depan yang damai dan bermartabat, dan bahwa kita siap untuk memimpin lagi.

Ingatlah bahwa generasi-generasi sebelumnya menundukkan fasisme dan komunisme bukan hanya dengan misil dan tank, tetapi dengan aliansi yang kokoh dan keyakinan besar. Mereka memahami bahwa kekuatan saja tidak bisa melindungi kita, dan bahwa kekuatan itu tidak memberi kita hak berbuat sekehendak hati kita. Sebaliknya mereka tahu bahwa kekuatan kita tumbuh melalui penggunaan yang bijaksana, keamanan kita berasal dari adilnya tujuan kita, kekuatan contoh yang kita berikan, dan kerendahan hati serta kesanggupan menahan diri.

Kita adalah penjaga warisan ini. Dibimbing oleh prinsip-prinsip ini, sekali lagi kita bisa menghadapi ancaman-ancaman baru itu yang menuntut upaya lebih besar, bahkan kerja-sama dan pemahaman lebih besar antar-negara. Kita akan mulai secara bertanggung jawab meninggalkan Irak kepada bangsa Irak, dan menempa perdamaian di Afghanistan. Bersama teman-teman lama dan bekas saingan kita, Amerika akan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi ancaman nuklir, dan mengurangi bahaya pemanasan bumi. Kita tidak akan minta maaf atas cara kehidupan Amerika, tidak akan goyah dalam mempertahankannya, dan bagi mereka yang hendak mendorong tujuan mereka dengan terror dan membantai orang-orang tak bersalah, kami katakan kepada mereka, semangat kita lebih kuat dan tidak terpatahkan, kalian tidak akan unggul dari kami, dan kalian akan kami kalahkan.

Kami sadar bahwa warisan bangsa yang beraneka warna adalah suatu kekuatan, dan bukannya sebuah kelemahan. Bangsa kita terdiri dari orang Kristen dan Islam, Yahudi dan Hindu, dan bahkan orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan. Kita telah dibentuk oleh campuran berbagai bahasa dan kebudayaan, yang berasal dari segala pelosok dunia. Dan karena kita telah merasakan pahitnya perang saudara dan segregasi rasial, dan keluar dari masa kegelapan menjadi sebuah bangsa yang lebih kuat dan lebih bersatu, kita yakin bahwa pada suatu hari nanti semua rasa kebencian akan hilang, bahwa semua garis-garis pembatas antar suku bangsa akan luluh, dan bahwa dunia ini akan menjadi semakin kecil. Kerendahan hati kita akan tampak dengan sendirinya, dan Amerika harus memainkan perannya dalam menyongsong era perdamaian yang baru.

Bagi dunia Muslim, kami akan mencari cara baru ke depan berdasarkan pada kepentingan bersama dan saling menghormati. Bagi para pemimpin dunia yang berusaha menanam bibit konflik, atau menyalahkan dunia Barat atas kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakatnya, ketahuilah bahwa rakyat Anda akan menilai Anda pada apa yang Anda bangun, bukan pada apa yang Anda musnahkan. Bagi mereka yang hendak menggenggam kekuasaan melalui korupsi dan kekejian dan membungkam orang yang tidak setuju pada kebijakan mereka, yakinlah bahwa kalian berada pada sisi yang keliru, tapi kami akan mengulurkan tangan jika kalian tidak lagi mengepalkan tinju.

Bagi rakyat negara-negara miskin, kami berjanji akan bekerja bersama kalian untuk membuat ladang kalian subur dan membuat air bersih mengalir, untuk memberi makan tubuh yang kelaparan, dan memenuhi kebutuhan mental. Dan kepada negara-negara seperti negara kita yang relatif menikmati kemakmuran, kita tidak bisa lagi bersikap tidak peduli pada kesengsaraan di luar perbatasan kita, dan kita tidak bisa menghabiskan sumber-sumber dunia tanpa mempedulikan dampaknya. Karena dunia sudah berubah dan kita harus berubah dengannya.

Sambil kita mempertimbangkan jalan yang terbentang di depan kita, kita mengingat dengan rasa terima kasih orang-orang Amerika yang gagah berani, yang pada saat ini, berpatroli di gurun dan gunung yang sangat jauh. Ada sesuatu yang hendak mereka katakan pada kita hari ini, seperti yang dibisikkan sepanjang masa oleh para pahlawan kita yang kini dimakamkan di Arlington. Kita menghormati mereka bukan hanya karena mereka menjaga kebebasan kita tetapi karena mereka menunjukkan arti pengorbanan, kesediaan untuk mencari arti yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Dan pada saat ini, saat yang akan tercatat dalam sejarah generasi—semangat inilah yang harus ada pada kita semua.

Sebanyak apapun yang bisa dan harus dilakukan pemerintah, pada akhirnya kepercayaan dan tekad rakyat Amerika-lah yang diandalkan negara ini. Misalnya kebaikan hati untuk menampung orang yang kena musibah walaupun tidak kita kenal, atau pekerja yang tanpa pamrih rela mengurangi jam kerja mereka daripada melihat seorang teman di-PHK, yang membuat kita keluar dari kegelapan. Adalah keberanian para pemadam kebakaran untuk menerobos masuk ke rumah yang penuh asap, dan juga kesediaan orang tua untuk membesarkan anak, yang kelak akan menentukan nasib kita.

Tantangan kita mungkin baru. Alat-alat yang kita gunakan untuk mengatasinya mungkin baru. Tetapi pada nilai-nilai itulah keberhasilan kita bergantung—yaitu kerja keras dan kejujuran, ketabahan dan berlaku secara adil, toleransi dan rasa ingin tahu, kesetiaan dan patriotisme—semua itu sudah lama ada. Semua itu memang benar. Semua itu telah menjadi kekuatan kemajuan sepanjang sejarah. Jadi yang dituntut sekarang adalah kembalinya kepada nilai-nilai ini. Apa yang diperlukan dari kita sekarang ini adalah era pertanggungjawaban yang baru—suatu pengakuan, dari tiap orang Amerika, bahwa kita mempunyai kewajiban bagi diri kita sendiri, bagi negara kita dan bagi dunia, kewajiban yang kita lakukan dengan senang hati, bukan dengan bersungut-sungut, karena kita tahu tidak ada yang lebih memuaskan bagi jiwa kita, yang merupakan definisi karakter kita, daripada memberikan segalanya untuk menyelesaikan tugas yang sulit.

Inilah pengorbanan dan janji kewarganegaraan.

Inilah yang menjadi sumber keyakinan kita—pengetahuan bahwa Tuhan meminta kita untuk memperbaiki keadaan yang tidak pasti.

Inilah arti kebebasan dan kepercayaan kita—mengapa laki-laki dan perempuan dan anak-anak dari tiap ras dan tiap keyakinan bisa ikut dalam perayaan di lapangan yang indah ini, dan mengapa seorang lelaki yang ayahnya lebih 60 tahun lalu mungkin tidak dilayani di restoran, sekarang bisa berdiri di depan anda untuk diambil sumpahnya sebagai presiden.

Jadi marilah kita hari ini mengenang siapa kita dan sejauh mana jalan yang kita tempuh. Pada tahun kelahiran Amerika, pada bulan yang terdingin, sekelompok patriot berkumpul di depan api unggun yang mulai padam di bantaran sungai yang beku. Ibukota telah ditinggalkan, musuh terus maju, salju tampak berlumuran darah. Pada saat itu, ketika nasib revolusi kita sangat diragukan, bapak bangsa kita memerintahkan supaya kalimat berikut dibacakan kepada semua rakyat Amerika:

“Beritahukanlah pada dunia masa depan, bahwa di tengah musim dingin, saat apapun tiada kecuali harapan dan kebajikan—bahwa kota dan negara, waspada akan bahaya bersama, akhirnya bersatu untuk menghadapinya.”

Amerika; Dalam menghadapi musuh bersama, dalam masa sulit kita ini, mari kita ingat kata-kata emas itu. Dengan harapan dan kebajikan, mari kita hadapi bersama sekali lagi sungai beku ini, dan bertahan dari badai apapun yang akan tiba. Biarkan cucu-cucu kita berkata bahwa kita telah diuji dan kita menolak untuk mengakhiri perjalanan ini, bahwa kita tidak mundur dan mata kita terpaku ke ufuk fajar dan dengan berkat Tuhan, kita meneruskan anugerah kebebasan dan mengantarkannya dengan selamat bagi generasi masa depan.

Thank you. God bless you. And God bless the United States of America.

[Selasa, 20 Januari 2009. Capitol Hill - Washington, D.C.]

Sumber : Omnilogos

Berebut Blok Natuna D Alpha

foto by inl

Blok Natuna D-Alpha merupakan aset sangat strategis bagi negara. Dengan cadangan gas D Alpha termasuk salah satu cadangan gas terbesar di dunia. Potensi gas mencapai 222 triliun kaki kubik (tcf). Dengan potensi sebesar itu, nilai Natuna diprediksi mencapai sekitar US$ 335,32 miliar atau sekitar Rp 3.350 triliun.

Hasil studi salah satu perusahaan perminyakan dan petrokimia terbesar di dunia, ExxonMobil menyebutkan dari 222 triliun kubik itu, 30 persen di antaranya merupakan gas bumi, 70 persen CO2. Meski mengandung cukup banyak CO2, namun Exxon Mobil menilai kualitas gas di Natuna sangat baik dan cukup berlimpah. Bahkan, jumlah 46 TCF gas itu, masih lebih tinggi ketimbang kandungan gas di Arun Nangroe Aceh Darusallam yang hanya 13 TCF.

Saat ini pemerintah bersikeras, Pertamina yang akan mengelola D Alpha dengan menujuk perusahaan lainnya. Keberhasilan pemerintah mengelola lapangan migas Blok Natuna ini akan menjadi investasi nasional terbesar sepanjang sejarah.

Natuna D Alpha adalah lapangan migas yang sebelumnya dikelola ExxonMobil sejak 8 Januari 1980. Exxon kemudian memperoleh perpanjangan kontrak selama 20 tahun pada 1985, sehingga Exxon diperkenankan mengelola blok ini sampai 2005. Namun, selama
kurun itu, Exxon tak kunjung membuat Natuna berproduksi. Exxon bahkan tak mengajukan program pengembangan lapangan seperti diwajibkan kontrak (PSC Section II pasal 2.2 B), sehingga kontrak Exxon di Natuna dinyatakan sudah berakhir terhitung 9 Januari 2005.Selama ini, Exxon menerapkan bagi hasil 100:0 sebelum pajak sehingga pemerintah tidak mendapatkan apa pun.

Exxon sudah 21 tahun beroperasi sebagai operator dan belum melakukan pengembangan signifikan sehingga kontraknya dicabut.
Dalam kontrak lama, selain ExxonMobil yang menguasai 76 persen, Natuna juga dimiliki PT Pertamina (Persero) 24 persen. Namun, porsi bagi hasil kontrak lama sangat timpang karena Exxon mendapat 100 persen, sedang pemerintah nol persen. Untuk mengembangkan Blok Natuna D-Alpha diperlukan investasi sekitar US$ 7 miliar.

Menteri ESDM telah mengeluarkan surat No. 514/BP00000/2006-SO tanggal 8 Desember 2006 yang menetapkan kontrak pengelolaan Blok Natuna oleh Exxon telah berakhir. Menteri ESDM juga telah menyatakan kontrak Blok Natuna secara hukum telah selesai
sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No.040/2006. Pada 25 Januari 2007 Menteri ESDM juga telah menyatakan bahwa lapangan Natuna D-Alpha sudah menjadi wilayah terbuka.

Pada akhir Desember 2008 menteri bahkan menegaskan bahwa Blok Natuna adalah milik nasional, sehingga tinggal diambil oleh pemerintah dan diserahkan kepada Pertamina.
Sampai saat ini belum ada kelanjutan siapa yang akan mengolahnya. Penundaan ini menyebabkan Pertamina tidak dapat merealisasikan target mereka untuk merampungkan proses pemilihan mitra kerja sama pada akhir Desember 2008 hingga kini.

Penundaan ini juga secara otomatis menyebabkan tertundanya produksi Blok Natuna, yang proses pengembangannya dapat memakan waktu lebih dari 4 tahun. Bahkan, sebagaimana diperkirakan pengamat perminyakan Kurtubi, kalaupun tahun depan sudah ada
keputusan yang jelas tentang pengembangan blok ini, baru pada sekitar tahun 2018 Natuna D-Alpha dapat berproduksi secara komersial.

Ada harapan pengelolaan Natuna D-Alpha oleh Pertamina sehingga bernilai strategis bagi kemajuan BUMN tersebut serta sekaligus dapat memberi sumbangan sangat signifikan bagi keuangan negara. Setidaknya sekarang ada delapan perusaan yang berminat
mengelola blok itu diantaranya PT ExxonMobil, StatOil, ENI, China National Petroleum Corporation (CNPC), Chevron, Total, Shell dan Petronas.

Kartubi mengatakan bila blok ini cepat berproduksi, dengan potensi (cadangan terbukti -red) sebesar 46 TCF itu maka diperkirakan negara bisa memperoleh pendapatan sebesar dua kali dari hasil dari Lapangan Badak di Bontang, Kaltim yang
sekitar 10 miliar dolar AS per tahun. Berarti Blok Natuna bisa hasilkan 20 miliar dolar AS per tahun.

Jumlah ini bisa bertambah lagi, apabila kandungan CO2 nya juga bisa dimanfaatkan. CO2 dari Natuna D Alpha bisa dipergunakan untuk menggenjot produksi dari Lapangan Minas, Propinsi Riau. CO2 dari Natuna D Alpha juga bisa dipergunakan untuk mengupayakan peningkatan produksi minyak dari Lapangan Minas, Propinsi Riau.

Ada keuntungan lain jika pengelolaan Blok Natuna D-Alpha oleh perusahaan nasional. Keuntungannya terkait dengan meningkatkan kebutuhan gas di dalam negeri terutama di Pulau Jawa sehingga bila blok tersebut dikelola perusahaan asing sangat kecil
kemungkinan produksi gasnya akan diprioritaskan untuk kebutuhan domestik. Kalau dikelola Pertamina, pasokan dalam negeri akan aman. Dengan kebutuhan gas di dalam negeri yang tinggi saat ini, sayang sekali kalau cadangan yang besar itu tidak segera
dimanfaatkan.

Wakil Bupati Kabupaten Natuna Amirullah menyatakan potensi gas di Blok D Alpha yang berada 200 mil dari Ranai belum disentuh siapapun. Termasuk dari Exxon yang sudah 28 tahun di sana. "Selama ini memang Exxon tak memberikan kontrisbusi apapun untuk daerah. Karena blok itu belum produksi," ujar Amirullah , Kamis (1/2009).

Dia mengatakan, tidak tahu menahu alasan Exxon belum melakukan ekplorasi gas di sana. Kemungkinan besar, proyek tersebut belum laik diproduksi sebab kandungan gas CO2 tinggi. Sehingga antara biaya produksi dengan harga jual gas tidak seimbang.

"Saya tak tahu apa yang dikerjaan Exxon di laua sana. Di darat, memang tidak ada aktivitas. Selama ini Exxon baru mengadakan penelitian saja. Dan data mengenai gas di Blok Natuna D Alpha dipegang perusahaan itu," kata Amirullah.

Pemda Natuna, katanya, tidak ada wewenang dengan blok tersebut. Karena wilayahnya sudah menjadi kewenangan pusat."Walaupun blok tersebut di Natuna, sampai sekarang, kita tidak dilibatkan. Memang ada penyertaan modal melibatkan daerah. "Kalau kita
bisa masuk, maka daerah ini akan kaya. Tetapi kita belum sejauh itulah," tuturnya.

"Kita tidak mempersoalkan siapapun yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola Natuna D Alpha,"imbuhnya.

Anggota DPR-RI asal Kepulauan Riau Harry Azhar Azis mengatakan pengelolaan blok migas di sana harus dijadikan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan Natuna, Anambas, dan Kepri pada umumnya. Model pengelolaan selama ini yang memisahkan keterlibatan penduduk setempat harus dihindari. Artinya kesejahteraan melalui kegiatan ekonomi penduduk setempat harus

diformulasi dengan baik oleh Pertamina dan pemerintah pusat dengan tetap berkoordinasi dengan pemda. Tidak boleh terjadi pengelolaan itu nantinya hanya menguntungkan pengelola. Sementara rakyat setempat tak terlibat.

"Kegiatan ekonomi lokal harusnya tumbuh sejalan dengan petumbuhan kegiatan pengelolaan gas itu. Pengelolaan dianggap gagal jika kesejahteraan penduduk tak berubah seperti yang terjadi di beberapa daerah penghasil lainnya."

Lebih lanjut, katanya, harus ada skema untuk memberikan 10 persen pengelolaan gas itu ke daerah hal itu sesuai dengan aturan pengelolaan migas. Pemprov dan Natuna atau Anambas harus berkordinasi untuk nilai saham yang harus dimiliki tiap-tiap daerah.



Perlu 10 Tahun Garap Blok D-Alpha Natuna


Sebelumnya, kepada Batam Pos, Vice President & PublicA ffair Exxon Mobil Deva Rahman mengatakan, Blok D Alpha Natuna merupakan wilayah kerja yang menguntungkan. Untuk mengembangkan blok itu memerlukan waktu sembilan sampai 10 tahun.

Besarnya tantangan yang dihadapi dalam pengembangan dan penggunaan teknologi untuk mengekplorasi dan mengeksploitasi, membuat harga gas Natuna menjadi mahal. Exxon Mobil mengaku sudah mengucurkan dana setidaknya 400 juta dolar AS selama ini.

Letak Natuna yang hanya berjarak sekitar 1.100 km dari Jakarta dan 200 km dari Singapura, membuatnya sangat strategis untuk memasok kebutuhan gas bagi negara-negara sekitar seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Cina, Jepang, dan Korea. Termasuk

pula, untuk memasok gas bagi Pulau Jawa yang membutuhkan gas dalam jumlah besar setelah kebijakan konversi energi dari minyak tanah ke gas.

Karena itulah, pengelolaan Natuna D-Alpha segera oleh Pertamina jelas sangat bernilai penting, baik bagi pengembangan Pertamina sebagai BUMN di masa mendatang, untuk menyumbang pemasukan bagi keuangan negara, serta untuk menjamin ketersediaan
pasokan gas bagi pasar dalam negeri.

"Tentunya, jika pemerintah menunjuk Pertamina sebagai pengelola Natuna D-Alpha, maka akan memberikan manfaat yang besar untuk bangsa ini," ujar M Rifan, Direktur Operasional BUMD Kepri yang juga berniat ikut serta mengelola D ALpha dengan

menyertakan saham maksimal 10 persen.
Karena menurut dia, dalam mengelola Natuna D-Alpha di masa mendatang, pemerintah juga dituntut untuk melibatkan BUMD dan swasta nasional, bersama dengan Pertamina, sebagai bentuk keberpihakan pemerintah pada pengembangan industri migas nasional.

"Ada aaturannya pemerintah menyertakan modal. Kita sudah persiapkan," ujar Rifan.
Karena itulah, lanjutnya, pengelolaan Natuna D-Alpha segera oleh Pertamina jelas sangat bernilai penting, baik bagi pengembangan Pertamina sebagai BUMN di masa mendatang, untuk menyumbang pemasukan bagi keuangan negara, serta untuk menjamin ketersediaan pasokan gas bagi pasar dalam negeri.

"Jika D Alpha dikelola Exxon, maka hasil untuk negara ini dari gas minim. Banyak dibawa ke negara asal perusahaan itu. Jika Pertamina yang mengelola, kan keuntungannya untuk bangsa dan negara," kata dia.

Sebagai anak negeri, sangat mendukung penyerahan pengelolaan Blok Natuna ke Pertamina. Hal ini, menurutnya, dapat dijadikan pembuktian kemampuan sumber daya dalam negeri dalam memproduksi minyak bumi nasional.

"Lebih baik beri kesempatan anak bangsa membuktikan kemampuannya. Jika tidak pernha dikasi kesempatan, Pertamina tidak bisa menujukan kemampuannya seperti Petronas di Malaysia," ujar Rifan.

BUMD Kepri, jelasnya, sudah menyiapkan tenaga ahli dan modal untuk ikut serta dalam pengelolaan gas itu.

Penentuan partner Pertamina untuk mengembangkan blok Natuna D Alpha ditargetkan selesai pada kuartal pertama 2009.
Demikian disampaikan Wakil Direktur Permina Iin Arifin Takhyan kepada wartawan dalam acara penutupan INDOGAS 2009, The 4th

International Conference & Exhibition, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis(22/1/2009). (robby patria/net)


Rabu, 21 Januari 2009

Banyak Jalan Menuju Senayan

foto by imanuel batam pos

Koalisi Ala Harry Azhar dan Hardi Hood


Banyak jalan ditempuh calon anggota legislatif (caleg) untuk duduk sebagai anggota Dewan di Senayan. Kreativitas dan kredibilitas untuk membangun kepercayaan pemilih amat diperlukan. Salah satunya dengan cara koalisi dan kampanye bersama.


Robby Patria, Batam
redaksi@batampos.co.idE-mail ini dilindungi dari spam bots, kamu perlu mengaktifkan JavaScript utk melihatnya

Di daerah pemilihan Kepulauan Riau (Kepri), yang sudah menyatakan berkoalisi untuk menuju Senayan yakni caleg DPR-RI no 1 dari Partai Golkar Harry Azhar Azis dengan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Hardi S Hood. Koalisi kedua figur ini dideklarasikan di depan sejumlah wartawan, Selasa (20/1) di Hotel Nagoya Plasa, Batam. Ini koalisi menjanjikan komunikasi, pembagian kerja yang menjamin tersalurnya aspirasi daerah ke pemerintah pusat.


Menurut Harry, koalisi awal yang dibentuknya bersama dengan Hardi merupakan langkah nyata untuk meraup suara di Kepri. Harry melihat Hardi memiliki kelebihan bidang budaya dan pendidikan.


“Sebagai tokoh budaya dan pendidikan di Kepri, Hardi memang laik untuk menjadi wakil masyarakat Kepri di jalur independen,” ujar Harry Azhar, dan menyebutkan Idris Zaini juga pantas kembali lagi ke DPD.


Sedangkan Hardi memandang Harry sebagai anggota Dewan yang perannya sangat penting di DPR. Sebab sebagai anak Kepulauan Riau, Harry dipercayakan menjadi pimpinan di Panitia Anggaran DPR yang memiliki peran penting dalam menentukan anggaran pembangunan di Indonesia, khususnya Kepri.


”Dengan semangat yang sama, berasal dari daerah yang sama, tujuan memiliki tujuan yang sama untuk membangun Kepri, maka kita berdua sepakat melakukan koalisi guna memperjuangkan aspirasi masyarakat Kepri di Pusat,” imbuh Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam itu.


Lebih lanjut menurut Harry, secara global, siapa saja boleh jadi caleg. Tetapi, mereka harus memiliki kemampuan untuk membawa aspirasi masyarakat di Kepri untuk diperjuangkan di Pusat.
Demokrasi ke depannya, jelas Harry, orang lokal memang memiliki peran penting. Anak daerah, suku, peran dan jasa akan menggantarkan mereka ke Dewan.


Seperti di Amerika, dengan membayar pajak selama tiga tahun, sudah bisa menjadi warga daerah setempat.
Lalu bagaimana dengan sikap Partai Golkar dengan adanya koalisi ini? “Sampai saat ini tak ada larangan dari partai.” Itu sebabnya langkah koalisinya bersama Hardy bisa disebut sebuah ijtihad atau improvisasi politik yang sah dan menarik.
“Kita harapkan partai tidak ikut dalam masalah ini. Dan di Golkar juga belum ada aturan melarangnya,” kata penyandang doktor bidang ekonomi dari Amerika Serikat itu.


Yang jelas, imbuh Harry, koalisi dirinya dengan Hardi merupakan koalisi yang saling melengkapi. Hardi handal di kebudayaan dan pendidikan. Sedangkan Harry seorang ekonom satu -satunya doktor ekonomi lulusan AS yang dimiliki Partai Golkar.
“Koalisi ini saling melengkapi,” sebut Harry.


Hardi juga mengakui hal yang sama. Sebelum maju dari jalur independen? Hardi tercatat sebagai pengurus Partai Amanat Nasional (PAN). “Partai saya tidak mempersoalkan dengan koalisi,” tutur Hardi yang sempat mencalonkan diri jadi Bupati Kabupaten Bintan.


Ketika ditanya ada isu keinginan kelompok di Kepulauan Riau bahwa anggota DPD asal Kepri sudah disusun dengan menjagokan empat nama dengan penuh keyakinan Hardi Hood menjawab tak mempermasalahkan rencana tersebut.
“Saya yakin dengan rencana Tuhan. Sekarang kita berjuang dulu. Mudah-mudahan peringkat saya masuk dalam empat wakil Kepri,” ujar Hardi, pemilik nomor urut 13 daftar calon DPD.


Jika benar skema yang disusun kelompok tersebut, lanjut Hardi, semakin memompa semangatnya untuk berjuang agar bisa sampai ke Senayan. ***

Jumat, 16 Januari 2009

Beberapa Cara Mendekatkan Diri kepada Allah

1. Sholat wajib tepat waktu, selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah
Dengan sholat, berdo'a dan dzikir kepada Allah, Inya Allah hati menjadi tenang, damai dan makin dekat dengan-Nya

2. Sholat tahajud
Dengan sholat tahajud Insya Allah cenderung mendapatkan perasaan tenang. Hal ini dimungkinkan karena di tengah kesunyian malam didapatkan kondisi keheningan dan ketenangan suasana,yang tentu saja semua itu hanya dapat terjadi atas izin-Nya. Pada malam hari, diri ini tidak lagi disibukkan dengan urusan pekerjaan ataupun urusan-urusan duniawi lainnya sehingga dapat lebih khusyu saat menghadap kepada-Nya.

3. Mengingat kematian yang dapat datang setiap saat
Kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.

4. Membayangkan tidur di dalam kubur.
Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.

5. Membayangkan kedahsyatan siksa neraka.
Azab Allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-Nya dan tidak mengikuti perintah-Nya. Ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka-Mu, karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu.Ya Allah bimbinglah kami agar dapat memanfaatkan sisa hidup kami untuk selalu dijalan-Mu.……

6. Membayangkan surga-Nya.
Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu.Semoga kita dapat selalu mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan Insya Allah diizinkan untuk meraih Surga-Nya. Amin…..

7a. Mengikuti tausyiah atau mengikuti pengajian secara rutin seminggu satu kali (minimal), dua kali atau lebih. Insya Allah... dengan mendengar tausyiah atau mengikuti pengajian, akan meningkatkan keimanan karena selalu diingatkan kembali utk selalu dekat kpd Allah SWT. Perlu dicatat, dikarenakan iman bisa turun atau naik, maka harus dijaga agar iman tetap stabil pada keadaan tinggi/ kuat dengan mengikuti tausyiah, pengajian dsb.

7b. Bergaul dengan orang-orang sholeh.
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat keimanan kita bisa turun atau naik, untuk itu perlu dijaga agar tingkat keimanan kita tetap tinggi. Berada pada lingkungan kondusif dimana orang-orangnya dekat dengan Allah SWT, Insya Allah juga akan membawa kita untuk makin dekat kepada-Nya.

8. Membaca Al Qur'an dan maknanya (arti dari setiap ayat yang dibaca)
Insya Allah dengan membaca Al Qur'an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-Nya.

9. Menambah pengetahuan keislaman dengan berbagai cara, antara lain dengan : membaca buku, membaca di internet (tentang pengetahuan Islam, artikel Islam, tausyiah dsb), melihat video Islami yang dapat meningkatkan keimanan kita.

10. Merasakan kebesaran Allah SWT, atas semua ciptaan-Nya seperti Alam Semesta (jagad raya yang tidak berbatas) beserta semua isinya.

11. Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita (tsunami, gunung meletus, gempa dsb). Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-Nya/ mengikuti perintah-Nya. Bukan makin tersesat ke perbuatan maksiat atau perbuatan lain yang dilarang oleh-Nya. Ya Allah kami mohon bimbingan-Mu agar kami dapat selalu introspeksi atas semua kesalahan yang kami perbuat, meninggalkan larangan-Mu dan kembali ke jalan-Mu ya Allah.

12. Mensyukuri begitu besar nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT
Jangan selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah. Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh-Nya.Saat ini kita masih bisa bernafas, masih bisa makan, bisa minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini,masih mempunyai panca indera mata, hidung, telinga dan...masih bisa bernafas (masih diberi kesempatan hidup). Masih pantaskah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-Nya.

Kamis, 15 Januari 2009

Tambelan Terkurung Ombak

foto by robby patria

Hembusan angin kencang yang tidak biasa itu membuat 15 rumah di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan rusak. Bahkan, pasokan sembako ke kecamatan juga tersendat akibat tidak ada kapal yang berani belayar menuju kecamatan dengan 54 gugusan pulau yang berada di Laut China Selatan itu.


Sudah sepekan ini, angin kencang melanda Tambelan. Akibatnya 500 nelayan di Tambelan tidak melaut. Kecamatan paling jauh dimiliki Kabupaten Bintan ini bisa ditempuh dari Pulau Bintan selama 20 jam perjalanan laut. "Mudah-mudahan persedian beras di Tambelan masih mencukupi untuk kebutuhan 5.000 jiwa. Nelayan di
sini mengatakan angin mulai normal 27 Januari," kata Faturahman, Camat Tambelan, ketika dihubungi Kamis (15/1/2009).


Di Tambelan tidak ada Badan Meteorologi dan Geofisika untuk melihat kondisi angin.
Nelayan di sana membaca perkiraan cuaca dengan menggunakan ramalan saja. Ramalan situ cukup manjur untuk mengetahui keadaan laut apakah sedang bersahabat atau tidak. Mereka juga melihat bintang dan awan untuk memastikan keadaan angin.


Jika kondisi angin sudah tak bersahabat, satu kecamatan pun tidak berani untuk ke laut. Apalagi syahbandar di Tambelan melarang nelayan Tambelan untuk melaut. Yang jadi masalah saat ini ada sekitar 21 kepala keluarga di Pulau Pejantan, sekitar enam jam dari Tambelan mulai kekurangan sembako karena sudah menipis.


Faturahman mendapatkan laporan tersebut dari anggota TNI yang baru pulang dari Pulau Pejantan. "Hampir saja, kapal yang ditumpangi petugas Babinsa terbalik. Untung mereka selamat. Ombak besar sekali. Kita juga sulit untuk ke sana," ujarnya. Ke Pejantan bukan pekerjaan gampang. Jika nyali kecil jangan ke sana saat kondisi cuaca seperti
sekarang. Tinggi gelombang mencapai 6 meter. Kalau kapal kecil- jangan cosba-coba untuk berlayar.


Ganasnya glombang di laut membuat Tambelan terkurung. Jalur transportasi ke Tambelan dari
Tanjungpinang ke Tambelan terputus. Kalau Gaja ditutup Israil, di Tambelan diisolasi oleh gelombang. Kapal-kapal barang yang biasanya membawa kebutuhan sembako tidak mau mengambil resiko.
Kapal dari Tanjungpinang itu tidak mau berlayar. Dari Kalimantan juga demikian. Dalam keadaan normal, kapal ke Tambelan dua minggu sekali. Hanya transportasi laut yang ada di sana.


Saat ini ada 16 kapal nelayan asal dari Kalimantan berlindung di Tambelan karena tidak mampu bertahan di laut. "Mereka berhenti sementara di Tambelan," imbuh Faturahman.
Berdasarkan pengakuan Faturahman, ada kapal pengusaha asal Kijang, Kabupaten Bintan yang berhasil sampai di Tambelan Rabu (14/). Tetapi, kapal ikan yang biasanya membawa kebutuhan sembako itu tidak membawa barang.
Kapal kayu tersebut nyaris tenggelam. Agar kapal tidak tenggelam, barang bawaaan dari Kijang termasuk sembako terpaksa dibuang ke laut.
"Sebenarnya ada dua kapal yang berangkat dari Kijang. Satu kapal terpaksa kembali lagi ke Kijang karena tidak mampu menerjang ombak. Satu kapal selamat sampai ke Tambelan. Tetapi membuang barang di kapal," kata Faturahman.

Lebih jauh dikatakan, saat ini masyarakat Tambelan tidak bisa mengkonsumsi sayur-sayuran. Karena tidak ada yang jual sayur. Sedangkan ikan, juga mulai kesulitan dicari. Warga mengkonsumsi ikan asin.

Bahkan menurut Linda, salah satu warga Tambelan, banyak warga yang mulai khawatir beras yang dijual di toko pedagang habis. "Beras yang ada saat ini untuk kebutuhan satu minggu. Kalau habis, kita belum tahun makan apa. Mudah-mudahan kapal cepat masuk," ujarnya.
Linda mengatakan, warga sampai berebut membeli beras karena sudah langka.
Syahbandar Tambelan Fatahurahman mengatakan kondisi cuaca yang buruk membuat kapal dari Kalimantan dan Tanjungpinang untuk sementara itu dilarang berangkat. (robby patria)

Selasa, 13 Januari 2009

Mau Laptop, Malah Kulkas dan Mesin Cuci


Pembelian tidak diduga-duga sepertinya memang menjadi kebiasaan buruk. Harusnya ditetapkan dulu dari rumah untuk membeli produk apa. Tak heran lagi, dengan kebiasanya konsumen seperti itu, pihak mal sering kali merubah tata letak barang yang dijual di toko.

Tujuannya untuk menarik minat kaum ibu rumah tangga yang biasanya mendominasi keputusan akhir untuk membeli barang atau tidak. Bukan berarti kepala rumah tangga kurang berperan dalam keputusan akhir, tapi itulah kenyataannya. Ibu rumah tangga memiliki peran penting untuk melakukan pembelian.

Kejadian tak biasanya saya lakukan adalah membeli barang yang bukan tujuan utama dibeli dari rumah. Pertamanya saya hendak membeli laptop, biar bisa meringkan beban istri. Karena dia selalu mengetik melalui ponsel communicator 9500 untuk membuat tugas. Alangkah baiknya, dibelikan laptop, Apalagi ada kredit sebulan Rp400 ribu.

Kemudian, keinginan satu lagi memiliki kamera biar bisa memoto. Ya, hitung-hitung biar foto untuk dipajang di rumah. Siapa tahu, tikus bisa takut kalau melihat foto yang dikasi bingkai he he.

Kemudian, sekitar pukul 10.00 saya ke luar rumah langsung menunju toko elektronik di Tanjungpinang. Sampai di sana, kamera yang dicari tidak terlihat. Yang ada kamera poket biasanya. Padahal, yang dicari Nikon D40.

Karena alternatif pertama tak ditemukan, akhirnya, pilihan dijatuhkan ke kumputer jinjing merek Acer. Setelah dihitung-hitung, ternyata besar juga dana yang harus disiapkan untuk kredit pertama. Sekitar Rp1.400.000. Termasuk uang muka dan angsuran pertama Rp500 ribu.

Karena kantong tak cukup, akhirnya kami meninggalkan toko tersebut. Padahal perusahaan kredit sudah menyetujui untuk melakukan transaksi.

Dalam perjalan, kami berhenti di toko elektronik di Sukabernang. Di sana, akhirnya saya melihat mesin cuci dan kulkas. Apalagi teringat, mesin cuci di rumah sedang rusak, kulkas juga rusak. Harga dua barang itu pun tergolong murah kalau kredit. Per bulan, membayar Rp300 ribu. Tanpa pikir panjang lagi, akhirnya transaksi jual beli pun disetujui oleh perusahaan kredit yang membuat saya harus berhutang selama 1,5 tahun.

Sampai di rumah, mesin cuci langsung dites. Alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan. Mesin cuci merek Sharp itu bisa membersihkan lima kilogram pakaian untuk sekali putaran mesinnya.

Kalau lebih dari lima kilogram, bisa rusak. Mesin cuci sebelumnya merek Akari rusak akibat kelebihan muatan.

Kini dia tak lagi mencuci dengan tangannya yang halus Tentunya telapak tangannya yang terkadang sedikit kasar akibat mencuci dengan tangan akan kembali lembut. Kulit tangan yang halus itulah terus lembut guna membelai buah hati kami nantinya. Lagipula, tenaganyapun bisa dihemat untuk menjaga Robby juniur, insaya Allah.

Mengenai laptop dan kamera, ya nantilah. Menunggu saat yang tepat jika ada rezeki dari Yang Maha Kuasa. Suatu saat mimpi itu akan ku kejar. (robby patria)

FTZ Belum Tentu Menggairahkan

foto by robby patria


Ketika Krisis Global Menyentuh Kepri

Krisis ekonomi global yang melanda dunia diperkirakan makin parah dirasakan dunia usaha di 2009. Mampukah status Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) yang sudah jadi kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ) menggairahkan roda perekonomian di daerah yang berbatasan dengan Singapura ini?

Aldo, (29) warga Batuampar, sudah lama menahan membeli mobil karena menunggu harga mobil murah dari harga saat ini. Informasi yang dia peroleh, dengan status Batam jadi kawasan free trade zone (FTZ) maka mobil akan murah seperti era 90-an harga sebuah mobil sedan hanya Rp30 juta. Tetapi setelah menunggu satu tahun sejak UU 44 tentang FTZ disahkan tahun 2007, kawasan FTZ di BBK belum juga berjalan dengan optimal. Memasuki 2009, salah satu masalah yang dianggap menghambat FTZ yakni Peraturan Pemerintah No 63 tentang penerapan PPN dan PPnBM di Batam belum juga tuntas.

"Saya juga tidak tahu kapan ya, harga barang elektronik, mobil, makanan, dan barang konsumsi lainnya murah di Batam. Mudah-mudahan status FTZ ini bisa membuat barang-barang di Batam murah," katanya.

"Dari pada harus menunggu lama, saya sudah membeli kamera Nikon D80 dengan cara kredit. Sebelumnya saya ingin menunggu PP 63 dicabut, biar murah. Tapi sampai sekarang belum juga dicabut," ujar Aldo.

Banyak harapan warga Batam seperti Aldo yang menginginkan barang elektronik dijual dengan harga miring di Batam karena tidak dikenakan biaya masuk dan pajak lainnya. Tetapi lebih dari satu tahun sejak UU FTZ disahkan DPR-RI Oktober 2007, status FTZ yang disandang BBK tidak banyak memberikan pengaruh. Apalagi, saat ini krisis global melanda dunia termasuk di Kepri.

Menurut Kepala Bank Indonesia Batam Irwan Lubis, dengan kondisi krisis, lembaga perbankan akan lebih ketat memberikan pembiayaan. Termasuk dari perbankan dunia yang mendanai investasi dalam jumlah yang besar.

Aktivitas perekonomian Kepri akan mendapatkan tekanan dari melambatnya aktivitas perekonomian global, terlebih sejak terjadinya resesi keuangan di Amerika Serikat yang berdampak pada operasional rutin perusahaan, kesulitan likuiditas yang dialami sejumlah negara. Efeknya, perluasan bisnis yang semula direncanakan akan terhambat. Dengan demikian arus investasi yang masuk ke BBK diperkirakan akan stagnan.

Irwan mengatakan, kondisi ekonomi global yang memasuki masa sulit akan mempengaruhi perekonomian Kepri terutama Batam. Apalagi 70 persen ekspor Batam ke Singapura. Padahal negara itu sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah sekitar 1,5 persen di tahun 2008.

Perkembangan perekonomian Singapura perlu dicermati karena mempengaruhi pertumbuhan sektor industri pengolahan di Batam dan Bintan dan Karimun.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau Johanes Kennedy mengakui tahun ini adalah tahun sulit untuk dunia usaha. 2009 Tahun Berat untuk Perekonomian Kepri. Tahun ini menjadi tahun yang penuh tantangan untuk dunia usaha. Terutama kwartal pertama, karena akan terjadi pemutusan hubungan kerja, pengurangan perluasan dunia usaha, dan menurunnya order produksi. Krisis masih berlanjut hingga kwartal kedua 2009.

"Pada dasarnya kita tidak mengharapkan terjadinya PHK. Tetapi, karena kondisinya memang sulit, tidak mungkin perusahaan akan mempertahankan pekerja. Pengurangan karyawan menjadi salah satu alternatif agar perusahaan bisa bertahan. Dalam kondisi sulit ini, peran pemerintah sangat penting untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi," kata Kennedy.

Dikatakan Kennedy, Kadin mengharapkan pemerintah segera merealisasikan proyek-proyek dari APBD dan APBN dengan cepat. Kemudian, pemerintah diharapkan mengurangi beban ekonomi biaya tinggi yang selama ini masih dirasakan dunia usaha. Dengan cepat berjalannya proyek pemerintah bisa menampung tenaga kerja yang di PHK dari sektor industri. Sehingga pengangguran tak bertambah. Proyek APBD dan APBN menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja.

Kondisi krisis saat ini apakah FTZ masih bisa memberikan penawar melawan krisis? Ya, kalau FTZ dijalankan dengan maksimal masih memiliki daya tarik. Tahun ini akan ada empat usaha perhotelan yang melakukan investasi di Kepri yakni di Bintan, Batam dan Karimun. Tenaga kerja yang diserap sekitar 5.000 orang.

"Yang penting investasi yang sudah ada di BBK saat ini dijaga dulu. Jangan sampai perusahaan direlokasi ke tempat lain," ujar Kennedy.

Ketua Kadin Kota Batam Nada Soraya mengakui FTZ memberikan banyak keunggulan untuk BBK. Tetapi sampai saat ini PP63 saja belum dicabut. "Status kita ini tak jelas. Diibaratkan anak gadis yang dinikahi, tapi tak dikasi nafkah," ujarnya. Nada berharap pemerintah cepat menyelesaikan masalah PP63, sehingga Batam memiliki kepastian hukum di mata investor.

"Kita tidak malu lagi mengatakan kepada investor jika Batam sudah FTZ, kalau PP63 sudah dicabut. Sekarangkan aneh, kawasan FTZ, tapi masih belum bebas."


Masalah Baru FTZ


Masalah baru yang dihadapi FTZ di BBK ini yakni mengenai belum tuntasnya PP63, kemudian Batam berkenaan dengan lima komoditas barang seperti garmen, elektronik, alas kaki, dan makanan yang tidak diperkenankan impor langsung melalui Batam. Dan yang paling baru dikenakan fiskal bagi warga Kepri yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak untuk ke luar negeri. Sebelumnya peraturan ini tidak ada di Batam.

Sebenarnya untuk kawasan FTZ larangan impor dari Batam itu tidak ada masalah. Tetapi karena Dewan Kawasan belum mengatur masalah teknis seperti kuota yang bisa diimpor, Bea dan Cukai tetap memberlakukan larangan tersebut sebelum ada aturan teknis.

"Kita lagi menyusun aturan itu. Untuk kawasan FTZ tidak berlaku larangan impor," ujar Jon Arizal ketiga dimintai keterangan.

Artinya, jika DK masih lamban menyiapkan aturan teknis mengenai kuota barang yang boleh masuk ke BBK, maka barang tidak bisa secara langsung diimpor dari Batam maupun dar Karimun dan Bintan. Barang tersebut harus didatangkan dari Dumai, Medan sebagai daerah terdekat dari Kepri. Biaya tranportasi akan membengkak dan harga barangpun tambah mahal.

"Saya kira hambatan lokal seperti itu harus segara diselesaikan oleh DK dan Badan Pengusaaan Kawasan yang sudah dibentuk. Karena jika tidak cepat, kita akan kehilangan momentum," ujar Abdullah Gosse, Wakil Ketua bidang Investasi Kadin Kepri.

Pengamat Ekonomi dari Habibie Centre Umar Jouro menyatakan, jika wilayah BBK lambat mempersiapan segala sesuatu pelaksanaan FTZ, maka kawasan ini akan kalah saing dengan kawasan industri yang sedang berkembang saat ini seperti di Iskandar Development di Malaysia, Vietnam, maupun di China yang sudah maju.

"Untuk itu, lembaga DK yang diberikan wewenang penuh untuk menjalankan FTZ ini cepat betindak. Pesaing Batam itu lebih siap dari segi infrastruktur," ujarnya mengingatkan.

Mengenai masalah PP63, lanjutnya, adalah bagian kecil dari pendukung FTZ. Karena hubungan PP 63 itu terlalu kecil untuk mendukung sektor industri. Selama ini bahan pendukung industri sudah bebas masuk.

"Dicabutnya PP 63 hanya untuk menggerakkan sektor perekonomian di Batam. Saya kira DK dan jajarannya harus cepat berbenah untuk menyukseskan FTZ," ujar Umar belum lama ini.

Wapres Jusuf Kalla menyebutkan dua pekan lagi P 63 itu dicabut. Jika sudah dicabut, apakah investasi akan masuk? Belum tentu, karena dalam kondisi krisis, sulit mencari perusahaan yang ekspansi. Di Batam dan Bintan saja PMA mulai melakukan PHK.

Memang FTZ di BBK dilaksanakan selama 70 tahun sejak ditetapkan mulai 2007. Artinya masih ada waktu yang panjang untuk menjadikan kawasan BBK menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian barat. Artinya walaupun Ismeth tak lagi menjabat sebagai ketua DK, status FTZ BBK masih menjadi daya tarik untuk investasi.

Tetapi alangkah lebih baik, dengan kondisi saat ini, BBK cepat mencuri peluang sebelum muncul kawasan ekonomi khusus di daerah lainnya di Indonesia yang saat ini sudah dibahas di DPR. Kalaulah banyak kawasan khusus di Indonesia, maka BBK bukan hanya bersaing dengan Malaysia dan Vietnam, tetapi juga dari kawasan baru lainnya di Indonesia. Untuk itu, FTZ yang diharapkan menjadi penyelamat dari krisis global diharapkan dijalankan dengan baik. Sehingga daerah ini menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi yang menyerap ribuan tenaga kerja. Dengan FTZ menarik investasi asing sebanyak-banyaknya seperti yang dicita-citakan. (robby patria)

Kamis, 08 Januari 2009

Jalan masih panjang


Waktu terus berjalan tanpa harus memandang kiri, kanan, depan dan belakang. Tidak terasa jalan panjang sudah dilewati dengan pelbagai kejadian. Makin bertambah umur, makin berkurang nyawa di dunia. Makin berkurang merasakan belaian istri tercinta, karena harus didiskon seiring bertambah usia.


Waktu yang terus silih berganti memberikan sejuta harapan untuk mencapai kehidupan yang sempurna. Setidaknya sebagai muslim yang baik, sebagai suami yang menafkahi istri, sebagai anak yang membahagiakan orangtua, sebagai ayah dari anak-anaku nanti, sebagai teman dari umat manusia di muka bumi ini, sebagai tetangga akan lingkungan di sekitar, dan sebagai mahluk sosial yang perlu pengharagaan.

Banyak pekerjaan yang sudah dilalui di 2008 dengan penuh makna. Ada prestasi, ada kesalahan, dan ada peluang untuk menjadi terbaik.
Hidup sungguh tidak berarti bagi badan yang akan renta 45 tahun yang akan datang. Kapan kematian menjemput, harus dipersiapkan setiap saat. Apakah sudah cukup bekal di kampung akherat? Ada keinginan yang masih belum tercapai? Ada hasrat yang masih terpendam. Ada tujuan yang belum sampai ke sumbernya. Semuanya harus dilalui dengan senang hati. Tanpa ada beban sedikit pun. Jalan itu masih panjang yang harus dilalui.

Ya, 10 Januari, umurku bertambah satu tahun menjadi 26 hidup di dunia. Semoga jalan NYA selalu ada untuk ku. Amin.